Hargai karya orang lain!
Jangan jadi plagiat!
Cuma dunia cerita BUKAN dunia nyata! Bijaklah dalam membaca!
🌞❄️🌞❄️
Apricity adalah kehangatan matahari di musim dingin. Seperti hangatnya seorang Haechan, yang ingin memberikan sinarnya untuk Winter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan jadi pengecut yang nyerang lewat belakang! Gue emang lemah, makanya gue berusaha buat kuat meskipun gue harus nutupin hal itu dengan kebohongan. Pura-pura kuat jauh lebih baik daripada menunjukkan kelemahan, lalu ditertawakan."
– Park Winter, Apricity, 2021.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Banyak hal yang bisa aku lakukan di dunia ini? Salah satunya membuat dia menyadari bahwa masih ada yang peduli dan betapa pentingnya perubahan dalam hidup bersosialisasi."
– Lee Haechan, Apricity, 2021.
🌞❄️🌞❄️
Sudah terhitung satu jam lebih, sejak tadi, Haechan seperti di bangunan yang hanya dia seorang yang menempati. Sunyi. Sedari tadi Haechan mengajak Winter berbicara, random sih. Apapun Haechan bicarakan agar suasana tidak sepi. Namun, yang namanya Winter ya begini, Haechan serasa bicara dengan angin.
Di satu jam lebih itu, mereka berdua sudah berhasil menyelesaikan dekorasi panggung.
Kini Winter dan Haechan sedang berada di ruang penyimpanan. Mencari kursi tambahan karena jumlah kursi masih kurang.
Winter yang lupa tidak membawa kardigan dan jaket hanya bisa mendekap dirinya yang merasa angin malam ini begitu dingin.
Haechan menyadari akan bahasa tubuh Winter, tanpa basa-basi, Haechan melepaskan jaket yang dia pakai membuat Winter kaget bukan main.
Pikiran Winter sudah traveling terlebih dahulu saat dia melihat Haechan membuka jaketnya.
"Eh, mau ngapain lo! Jangan macem-macem!" Winter yang panik, Haechan yang menyeringai jahil.
Haechan melilitkan jaket itu melingkar di bahu Winter. "Hah?"
Haechan tergelak. "Haha. gue kira wanita seperti lo tidak akan berpikir macam-macam?!" ledeknya. Dada Haechan mendapat tinjuan keras dari Winter.
"Lo tahu? lo bener-bener merusak suasana!" Jerit Winter dalam batinnya.
Winter yang tadi hendak melting karena perlakuan yang cukup manis dan pertama kalinya untuk Winter malah di hancurkan lagi oleh kata-kata ledekan Haechan barusan. Sungguh ya, parasit ini memang menyebalkan.
