Selamat Membaca
Hari ini acara inagurasi. Acara penutup dari kegiatan ospek selama 3 hari kemarin. Butuh waktu 1 minggu untuk panitia menyiapkan acara inagurasi itu. Acara diselenggarakan disalah satu gedung di universitas nya. Sebenernya semua partisipan diharap untuk datang pukul 5 sore. Hanya saja hujan turun begitu deras. Kanaya menunda untuk datang. Dia menyuruh Lita untuk berangkat duluan. Dan dia berjanji untuk menyusul, kalo hujan sudah reda.
Jam di handphone nya menunjukkan pukul 18:02 WIB. Setelah menjalankan ibadan sholat Maghrib, dia segera bersiap berangkat menggunakan mobil. Sebenernya untuk mahasiswa baru dilarang untuk menggunakan kendaraan kedalam kampus. Selama menjalani masa ospek. Kanaya gak tau alasan nya apa.
Karena hari ini adalah acara inagurasi. Dia yakin gak mungkin ada acara perpeloncoan disini. Dan pasti gak ada yang sadar kalo Naya berangkat menggunakan mobil. Setelah hampir 15 menit. Naya sampai di area universitas nya. Memarkirkan mobil nya sedikit jauh dari area gedung acara. Cari aman saja.
Gak perlu effort yang berlebih untuk memasuki gedung di mana acara akan dilaksanakan. Meminta maaf kepada panitia, karena dia datang terlambat. Tanpa menanyakan kenapa dia datang terlambat. Panitia menggiring Naya ke dalam barisan kelompok nya.
Dengan cara menyempil dan menggeser dikit demi sedikit. Akhirnya dia bisa duduk di samping Lita.
"Lo lama banget Nay, acara udah selesai"
"Hah! Cepet amat selesai nya" pekik Naya, tak sedikit pasang mata yang fokus kearah Lita dan Naya.
Merasa diperhatikan, Naya tertunduk malu sembari menutup wajahnya dengan nametag. "Ada gunanya juga nih nametag segede gaban" Batin Naya.
Tak lama kemudian, suara MC menginterupsi partisipan untuk fokus kepada acara yang akan segera dimulai.
"Lah ini dari tadi ngapain aja, kok baru di mulai?" Bisik Naya pada Lita.
"Sholat berjamaah" Kata lita seraya menekan. Terlihat begitu menahan emosi agar tidak meluap.
"Alhamdulillah barokah ini acara nya Lit" ucap Naya sembari menahan tawanya.
Acara berjalan begitu lancar. Banyak bintang tamu yang di undang. Dari penyanyi daerah maupun band papan atas. Mengingat mereka berada di universitas swasta elit. Bukan masalah besar untuk mengundang para bintang pentolan negeri.
"Akhirnya kita berada di penghujung acara. Yakni, penyerahan kado dari adek-adek untuk kakak-kakak panitia favorit" Suara MC yang menggelegar di setiap sudut ruangan berhasil menyita fokus para partisipan.
Sebenernya Naya bingung mau ngasih kado untuk siapa. Karena memang gak ada yang membekas dalam hatinya.
"Lo, ngasih buat siapa nay?" Tanya Lita.
"Gue gatau mau ngasih buat siapa. Mana gue lupa lagi nama panitia nya siapa aja" Lita miris mendengar penuturan Naya.
Sahabat nya ini memang sedikit susah menghafal nama orang ataupun mengenali wajah orang lain. Tapi Lita yakin. Naya bukan nya susah menghafal. Memang Naya saja yang gak mau memusingkan keberadaan orang lain disekitarnya. Lebih ke gak peduli.
"Lo ngasih ke siapa Lit?"
"Zayin, kan gue udah ngomong tadi malem"
"Terus gue siapa ya, yang sekiranya ganteng. Buruan siapa Lit"
"Azka, udah Lo tulis nama Azka aja. Dia manis, dia berdiri di pojok sebelah sana" tutur Lita sembari mengarahkan telunjuk tangan nya ke arah objek yang di maksud.
"Oke, lumayan lah"
Setelah semua kado di kumpulkan and time to party.
Ambyar kalo kata orang Jawa. Dari divisi pendamping sampai divisi DISMA dan KORLAP yang selalu terlihat garang. Mereka semua bernyanyi dan bergoyang.Ada juga yang memilih untuk diam dan hanya mengamati sekitar. Seperti Lita dan Naya.
Setelah acara berfoto mereka diperbolehkan meninggalkan gedung.
♡♡♡
Pukul 00:10 a.m.
Lita dan Naya sampai di rumah mereka. Rumah minimalis yang dibeli kan orang tua Naya untuk di jadikan tempat tinggal mereka berdua.
"Akhirnya selesai juga" ucap Naya sembari melangkah kaki panjang nya menuju dalam rumah. Dan menghempaskan bokong nya di sofa embuk di ruang tengah.
"Eh, lo tau gak Nay. Kating udah banyak yang Request follow gue. Tau dari mana anjir sosmed gue"
"Masak? Perasaan kita diem-diem bae. Bentar gue cek Instagram" ucap Naya sembari mengeluarkan handphone dari dalam tas nya.
Naya sempat mengubah setelah Instagram nya menjadi privasi.
2,4k permintaan pertemanan
"Dari 2 ribu manusia lebih. Gimana cara gue deteksi dia kating atau bukan?"
Lita merebut ponsel Naya, "Kalo selebgram mah beda cerita tsay!"
Memang Naya mempunyai banyak pengikut di akun Instagram nya. 629,3k pengikut di Instagram nya. Karena hobinya berbagi foto maupun vidio dan daily life style nya yang di anggap "holkay". Terlebih memang Naya begitu famous di sekolah nya dulu.
Berbeda dengan Lita. Lita memilih untuk mengunci akun sosmed nya sedari dulu. Dan memang dia jarang sekali berbagi informasi tentang kehidupan nya. Karena menurutnya itu privasi yang orang lain gak perlu tau. Bahkan banyak teman sekolah nya mengira bahwa Lita gak punya akun sosmed apapun.
"Udahlah gak penting juga, gue mo mandi terus bocan" ucap Naya sembari melangkah menuju kamar mereka. Naya dan Lita memang tidur di kamar yang sama. Padahal di rumah ini ada 3 kamar. Hanya saja Naya sedikit takut tidur di rumah baru.
"Tapi dari mana mereka tau ya. Padahal kan gue sama Naya gapernah cari perhatian. Cuma 1 kali telat. Itu aja" Lita masih terheran-heran. Ada sekitar 59 akun Instagram yang mengirimi nya permintaan pertemanan. Yang dia tau, ada 6 diantara nya panitia ospek.
59 akun Instagram yang mengetahui adanya akun Instagram Lita adalah sebuah keajaiban. Skill detektif nya gaboleh diragukan.
Dari pada memikirkan yang enggak-enggak, Lita segera menghapus permintaan pertemanan tersebut. Tanpa meng-Acc nya.
♡♡♡
to be continued
Maaf yaa... Mungkin part selanjutnya akan banyak yang berubah. Karena jujur aku udah lupa sama alur cerita aku sendiri haha...
Jadi aku saranin untuk kalian baca ulang
Revisi, 15 September 2023

KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA [ON GOING]
Fantasi[Follow dulu sebelum membaca!] 🔞 "Nay, mami udah punya calon suami buat kamu" "Mami apaan sih! demi apapun itu gak lucu. Naya masih kuliah Mi. Plis deh!" "Nikah sambil kuliah kan gak dosa. Toh, ini buat kebaikan kamu juga" "Semerdeka mami deh" Star...