lembar 5

16 4 0
                                    


Ann = Abrianne. Nama panggilan Ibunda Kirino untuk Kaluna, sudah berlaku sejak dahulu. Sejak Kirino dan Kaluna masih bersama.

=

Gedung berwarna putih tulang dengan taman di bagian kanan dan kiri menyambut Kirino beserta Kaluna di belakangnya. Entah untuk keberapa kalinya Kaluna menginjakkan kakinya di tempat ini.

Setelah menyusuri jauhnya koridor, kini mereka sudah berdiri di depan sebuah ruangan yang menampilkan seorang wanita cantik berbalut pakaian putih bersih sedang duduk di ranjangnya.

Bibirnya melengkung ke bawah sempurna, menandakan ia sedang kesal. 

"Kirino, jang----"

"Bukan saya sus, dia yang mau ketemu, aku rasa Mamah ga bakal marah kalo sama dia." Ucap Kirino seraya menunjuk Kaluna.

"Oke, silahkan.."

Kaluna membuka pintu ruangan tersebut, sedang Kirino mengamati melalui kaca ruangan. Ia tak mau  menggangu interaksi kedua wanita cantik yang berharga di hidupnya itu.

"Aaa!! Nona Ann!!" Serunya ketika Kaluna memasuki ruangan lalu langsung memeluk Kaluna erat, di balik kaca ruangan sana Kirino tersenyum melihat Ibundanya yang begitu menggemaskan.

"Halo!!" Balas Kaluna.

"Nona Ann!! Ada seseorang yang mengaku menjadi Anakku! Dia, seram!!" Ucapnya sangat lucu, bahkan Kirino yang mendengarnya ikut tertawa.

"Oh ya? Lalu?"

"Aku melawannya! Lalu dia kalah."

"Kasiannnya.." ucap Kaluna merenggakan pelukan mereka lalu duduk di tepi ranjang.

"Nona Ann sendiri?" Tanyanya.

"Sama dia," ucap Kaluna lalu menunjuk Kirino dan yang ditunjuk pun dilanda panik. Tidak tahu harus berbuat apa.

"Ann, dia persis seperti makhluk besar yang mengaku sebagai Kirino kecil!!" Bisiknya kepada Kaluna.

"Bukan, dia lah yang menjaga Kirino kecilmu selama aku tidak bisa menjaga Kirino kecilmu, dia masih temanku seperti dahulu. kan, kita sering bertemu." ucap Kaluna lalu memanggil Kirino dengan gestur tanganya.

Kirino dengan tegap memasuki ruangan, "boleh aku obati, lukamu?" Kirino dengan semangat menggangguk lalu menempatkan dirinya di tepi ranjang.

"Aku dengar dari Nona Ann, kamu masih menjaga Kirino selama Nona Ann pergi ya?" Kirino hanya mengganguk sambil tersenyum, ini masih tidak nyata baginya.

Ibundanya, yang bertaruh nyawa untuknya, sekarang tepat di depannya. Mengobati lukanya dengan penuh kasih, mata cantiknya menyiratkan rasa sayang seorang Ibu kepada anaknya, Kirino dapat merasakan itu.

"Wah, terimakasih!" Ucapnya dan dibalas senyum manis Kirino yang turut serta membereskan kotak obat.

Sedikit cerita, perempuan yang menjadi sumber kekalutan Kirino tersebut masih bisa bertindak normal layaknya insan dengan jiwa sehat. Ia hanya tenggelam dalam penyesalanya akibat persitiwa beberapa tahun yang lalu, sehingga ia menciptakan dunianya sendiri.

"Sama-sama." Ucap kirino tulus.

"Apakah aku boleh minta tolong?"

"Sangat boleh," jawab Kirino.

"Jaga Kirino kecilku dan jaga Nona Ann juga ya!"

"Jaga Kirino kecilku dan jaga Nona Ann juga ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka selalu aku jaga."

Kaluna hanya tersenyum tipis, bisa-bisanya kirino berkata seperti itu disaat mereka sudah benar benar usai.

"Kalian lucu, seperti sepasang kekasih ahahah!" Ucapnya dengan kekehan lucu. Sangat lucu, hingga bola mata Kirino tidak mau berpaling barang sedikit saja dari paras cantik Ibundanya.

"Kami berteman, masih seperti dahulu, kami berteman saja." Sejak dahulu saat Kaluna dan Kirino masih terikat, mereka sering menjenguk Sang Ibunda. Mereka selalu mengatakan bahwa mereka berteman padahal saat itu mereka lebih dari teman, walau memang pada akhirnya mereka juga akan sebagai teman lagi.

"Jangan sakiti Nona Ann ya! Jaga dia, aku menitipkannya padamu. Jangan sampai senyum Nona Ann hilang, nanti senyum Kirino juga hilang. Dia, anakku itu, senyumnya sangat hangat."

Bagi Kirino, Mamahnya benar. Senyum hangatnya hilang jika Nona Ann juga meredup. Tetapi, tak mungkin ia mengatakanya, biarkan semua menjadi rahasianya sendiri.

=

Jangan lupa tekan bintangnya ya

Kaluna: tidak ada yang lain.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang