Exstra Part❤

3.4K 289 44
                                    

Kedua orang tua Aldebaran maupun Andin, mereka berempat sedang menunggu kelahiran cucu pertamanya di depan sebuah ruang bersalin.
"Duhh udah lahir belum yaa" ucap mama Sarah yang sudah tak sabar ingin melihat cucu pertamanya
"Sabar maa" ucap papa Surya
"Hehe sama kita bu Sarah udah gak sabar pengen liat sama gendong cucu" sambung mama Rosa

'Oekk oekkk'
Terdengar suara tangisan bayi dari dalan ruangan
"Ituu sepertinya cucu kita udah lahir" ucap mama Sarah kegirangan
"Iyaa buu Alhamdulillah" ucap mama Rosa tak kalah girangnya
Sementara suami mereka hanya tersenyum penuh haru, cucu yang telah di nantikannya kini telah hadir di dunia ini.

Tak berselang lama dokter keluar dari ruang  bersalin itu yang langsung disambut oleh mama Sarah, mama Rosa, papa Surya dan juga papa Hartawan.
"Jadi gimana dok?" tanya mama Rosa
"Alhamdulillah sang ibu dan bayinya lahir dengan selamat" jelas sang dokter
"Alhamdulillah" ucap mereka bersyukur
"Kalau mau masuk silahkan, saya permisi dulu" ucap sang dokter

Mereka berempat pun masuk menampakan Aldebaran yang tengah menggendong putra kecilnya.
"Uluh uluh cucunya oma" ucap mama Rosa yang gemas akan cucu pertamanya itu
"Ihhh ganteng banget sihh cucunya oma" ucap mama Sarah
"Oiya namanya siapa ini? cucunya opa " tanya papa Surya

"Adrian Alexson Putra Alfahri" ucap Aldebaran sambil meletakan sang baby Rian disamping istrinya

"Duhh bagus banget sih namanya dede Rian" ucap mama Rosa yang mengajak ngobrol sang cucu sambil mengelus pipi gembul cucunya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Duhh bagus banget sih namanya dede Rian" ucap mama Rosa yang mengajak ngobrol sang cucu sambil mengelus pipi gembul cucunya itu

"Eumm boleh gak nih mama gendong?" tanya mama Sarah yang ingin sekali menggendong cucunya itu
"Boleh dong maa" jawab Andin
Setelah mendapat jawaban dari Andin mama Sarah pun langsung menggendong Rian.

"Gantian dong Sar, aku juga mau gendong Rian" pinta mama Rosa yang juga ingin menggendong baby Rian
"Ihh ntar dong baru aja aku gendong" ucap mama Sarah
Mama Rosa pun hanya pasrah dan menunggu gilirannya untuk menggendong Rian.

'Oekk oekk'
"Duh duhh kok cucunya oma nangis, laper ya?
Nih ndin mungkin Rian nya laper" ucap mama Sarah lantas memberikan Rian pada Andin.
"Uluh uluh anaknya mama laper iya?" ucap Andin yang mengajak bayi mungilnya mengobrol dan setelahnya ia memberikan asi pada baby Rian.

***

Sebulan sudah setelah kelahiran baby Rian ke dunia, kebahagian kini telah sempurna di dapatkan Aldebaran maupun Andin.
Pagi hari ini mereka bertiga sedang berjalan jalan di taman dengan membawa Rian yang berada di stroller bayi yang di dorong oleh Andin, dan Aldebaran yang merangkul pundak istrinya.

"Andin.." panggil seseorang memanggil nama Andin
Andin pun mencari dari mana asal sumber suara itu dan ia mendapati seorang wanita cantik dengan rambut yang panjang melambaikan tangannya kepadanya.
"Amel.." celetuk Andin dengan senyum yang mengembang dibibirnya

Ya! Perempuan itu adalah Amel sahabat kampus Andin. Buru-buru ia menghampiri Amel beserta Rian dan juga suaminya
"Andin.. Ihh Amel kangen banget tau sama Andin" ucap Amel yang memeluk Andin dengan erat melepas semua kerinduannya selama ini
"Ihhh Andin juga kangen tau sama Amel" jawab Andin membalas pekukan itu
"Oiya ini baby nya Andin yaa?" tanya Amel kegirangan
"Iyaa ini baby nya Andin" jawa Andin
"Ihhh gemes banget baby nya, namanya siapa ndin?" tanya Amel kegiranan
"Namanya Rian"
"Aaaa baby Rian, keponakannya onty, ihh kamu ganteng banget sii" ucap Amel sambil menoel noel pipi gembul Rian

Setelah beberapa saat ia mengobrol dengan Andin,ia pun pamit untuk pulang.

"Eum oiya ndin Amel bentar lagi mau ada meeting di kantor, Amel pamit dulu yaa" pamit Amel yang hendak berangkat ke kantor
"Ouh iya hati hati yaa" jawab Andin
"Iyaa, yaudah eumm suami nya Andin, Amel pulang dulu yaa, hehe" ucap Amel yang lupa akan nama dari suami Andin, jadi ia panggil saja 'suaminya Andin'
"Iya" jawab Al
"Dadah semuanya Amel pamit dulu, dadah baby Rian" ucapnya sambil melambaikan tangan dan melenggang pergi dari sana.
"Yaudah yuk jalan" ajak Al
"Iya mas" jawab Andin sambil tersenyum manis

"Terima kasih ya allah, engkau telah memberi kesabaran dan kekuatan untuk hamba menjalani semua ini, terima kasih telah memberi jawaban atas kekhawatiran hamba selama ini, hamba sangat bersyukur semua masalah ini sudah selesai. Kini izinkan aku, suamiku, dan anakku untuk bahagia bersama selamanya" doa Andin di dalam hatinya

***

Karma is real, kini Aurel sudah mendapatkan balasannya, kondisinya sekarang jauh dari kata baik.
Setelah sebulan yang lalu ia melahirkan, tak berselang lama setelah itu anaknya  meninggal, hal itu yang membuat Aurel stres berat.
Dan tak lama setelahnya dia di vonis terkena gangguan jiwa, kini dia tak lagi ditahan di polsek melainkan di sebuah rumah sakit gangguan jiwa.
"Cup cup cup anaknya mama jangan nangis yaa" ucap Aurel yang tengah menggendong sebuah boneka mainan yang ia anggap itu adalah anaknya.
Kedua orang tua Aurel sesekali menjenguk anaknya disana, Natasya ibu Aurel selalu tak kuat menahas tangis nya ketika melihat anak satu satunya itu, Ridwan sang papa Aurel juga kadang kala tak kuat melihat anaknya yang seperti itu.
Aurel kini tengah berada di sebuah taman rumah sakit dengan di dampingi oleh kedua orang tuanya
"Ehh sayang bentar lagi papa Al pulang, kita tunggu yah" ucap Aurel yang masih saja menganggap Aldebaran sebagai suaminya dan ayah dari anaknya.
Cukup lama Aurel menunggu kedatangan Al, hal itu membuat Aurel merasa sedih.
"Papa kemana ya nak? Kok gak pulang pulang? Apa papa gak sayang lagi sama kita?" ucapnya yang langsung teringat dimana hari ia gagal menikah dengan Aldebaran.
"Sayang!!! Kamu dimana?! Kamu pulang kan?! Kamu masih sayang kan sama aku?!" teriak Aurel yang masih saja mencari keberadaan Aldebaran

Kedua orang tua Aurel pun berusaha untuk menenangkannya namun tak berhasil, dan membuatnya harus di suntik dengan obat penenang.

"Hiks hiks Aldebaran..." rintih suara Aurel
"Aurel udah kamu jangan mikirin Aldebaran terus, lupain dia" tutur lembut dari mamanya membuat Aurel semakin terisak dan langsung mendekap tubuh sang ibunda.

Sudah tak ada harapan lagi bagi Aurel untuk merebut Aldebaran dari sisi Andin, harapan dan rencana yang dulu sangat ia yakini akan berhasil namun tidak pada kenyataannya.

***

Dari Aurel kita belajar

Kadang akal dan logika menghayal terlalu jauh, membuat kita lupa akan kehidupan yang nyata. Sehingga jikalau itu tak sesuai dengan apa yang ia mau, ia akan frustasi dan membenci kehidupan ini.
Kehidupan ini adalah takdir yang sudah direncanakan tak ada salahnya, yang salah hanyalah kita yang terlalu jauh berangan-angan.
Berangan boleh asal tau dimana batasannya.

***

“Tindakan menyalahkan hanya akan membuang waktu. Sebesar apapun kesalahan yang Anda timpakan ke orang lain, dan sebesar apapun Anda menyalahkannya, hal tersebut tidak akan mengubah Anda”
_Wayne Dyer_

***

Hai semuanya ini part yang terakhir yaa❤
Jangan lupa VOTE, KOMEN AND FOLLOW!!

_berakhir sudah perjalanan kisah cinta Aldebaran dan Andin_

Sampai jumpa di ceritaku yang selanjutnya 👋

BUKAN CINTA BIASA🕊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang