10. Teka-Teki

61 38 3
                                    

"Aarrgghh!!!"

Teriakan Bianca langsung terhenti saat sebuah kain menyumpali mulutnya. Matanya membola bahkan hendak keluar dari tempatnya. Orang misterius itu terus mengancam agar ia tidak membuat keributan.

"Diamlah sialan!" Umpatnya pada Bianca.

Dari jauh dia mendengar suara langkah cepat mendekat ke arah mereka. Karena takut ketahuan,orang misterius itu langsung berlari ke arah jendela yang kebetulan tidak tertutup.

Tap!

Tap!

Tap!

"Bia!!" Teriak Rissa dan Key. Wajah mereka terlihat panik. Saat hendak menuju ke kamar Bianca,mereka mendengar suara teriakan. Maka dari itu langkah keduanya dipercepat karena takut terjadi sesuatu buruk pada Bianca.

"Mom.." Bianca langsung memeluk Rissa yang juga memeluknya. Ia menangis karena takut. Apa yang terjadi hari ini menambah trauma dalam dirinya. Lukanya belum sembuh namun orang itu ingin menambah luka baru lagi.

"Ada apa?! Apa yang sebenarnya terjadi?!" Tanya Key.

"O-orang itu! D-dia ingin membunuh ku!" Ucap Bianca dengan suara yang bergetar.

Key mengepalkan tinjunya. Matanya sudah memerah karena emosi. Siapapun yang berani melukai adiknya,sudah dipastikan orang itu akan mendapat balasan yang setimpal.

"Kurang ajar! Aku akan menemukan orang itu! Awas saja jika benar dia Nayumi!" Tegas Key.

"Tidak! Dia bukan Nayumi! Dia seorang laki-laki!"

***

Zoe mulai bosan dengan suasana kamarnya yang sangat sunyi. Berhari-hari di dalam sana membuatnya tidak bebas. Bahkan teriakannya sama sekali tidak dipedulikan oleh sang kakak. Karena itu,untuk berteriak pun rasanya Zoe sudah malas. Membuang-buang tenaga saja.

"Aku membencimu kak!" Zoe menggulingkan badannya di kasur. Benar-benar membosankan. Tidak ada sesuatu yang dapat menghiburnya saat ini. "Hufft.." Zoe menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan cara bagaimana dia bisa keluar dari kamar itu.

Sialnya lagi setiap sudut rumah dan terutama pintu gerbang memiliki penjaga yang sudah disiapkan kakaknya jika sewaktu-waktu adik nakalnya itu mencoba kabur.

Apa yang dipikirkannya? Apakah bagus membiarkan anak gadis dengan kelainan aneh menderita karena tidak dapat menahan hasrat membunuhnya? Apa kakaknya tidak berpikir bahwa itu akan membuatnya gila?

"Sial! Aku ingin mencium bau darah!" Geram Zoe frustasi karena sekarang dia sangat ingin melenyapkan seseorang dan menghirup habis aroma khas darah dari tubuh korbannya.

Tiba-tiba saja dia memikirkan satu nama yang mungkin bisa membantunya keluar dari penjara ini. Dengan cepat Zoe mengambil ponsel di atas nakas. Mengetikkan pesan kepada seseorang.

"Semoga saja kau bisa membantuku.." Harapnya.

***

Sulit bagi Nayumi memikirkan semua ini. Bianca diserang dan dirinyalah menjadi sasaran tuduhan palsu dari kakak dan ibu tirinya. Huh benar-benar licik!

Memang tidak bisa ditampik bahwa dia juga ingin menghabisi Bianca,tapi karena terus memikirkan kata-kata dari saudaranya Nuel dan Ery,ia memutuskan untuk menahan diri.

Kepalanya berkedut dan tiba-tiba saja menjadi pening memikirkan kejadian kemarin dan semalam. Sepertinya ada seseorang yang dengan sengaja meneror kakaknya itu.

Sweet Psycho || Jeon Jungkook [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang