12. Petaka

59 32 14
                                    

Plak!

Plak!

Plak!

"Bodoh!! Tidak berguna!! Bagaimana bisa adikku bisa lolos hah?!!" Jack menatap tajam semua anak buahnya itu. Darahnya mendidih saat tahu bahwa adik nakalnya itu kabur akibat ketidak becusan anak buahnya. Semua pipi mereka telah memerah akibat tamparan keras yang diberikan oleh Jack.

"M-maaf tuan! Nona Zoe kabur karena seseorang menolongnya!" Sahut salah satu anak buahnya.

"Seseorang katamu?! Dan kalian semua tidak bisa menahan satu orang itu?! Kalian memang tidak berguna!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Jack kesetanan memukuli wajah anak buahnya hingga menimbulkan luka memar. Dia sangat marah,bahkan terhadap dirinya sendiri. Seandainya dia pulang lebih awal malam tadi, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.

Dan satu yang lebih penting,dia harus mencari tahu siapa orang yang sudah membantu adiknya itu untuk kabur.

"Sekarang katakan bagaimana ciri-ciri orang yang membawa kabur adikku?!"

"Seorang pria bertubuh tinggi dan agak kurus. Kulitnya putih. Wajahnya tidak terlalu nampak,jadi kami tidak tahu persis bagaimana rupa orang itu. Dia juga membuat kedua penjaga gerbang kita tidak sadarkan diri akibat tersetrum. Kami hendak mengejar,namun mereka sudah pergi menjauh!"

Jack berpikir sejenak. Sepertinya dia tahu orang ini melihat dari ciri-cirinya. Dan lagi, ternyata orang itu tahu dimana letak rumah mereka. Hanya ada satu sosok yang mengetahui itu semua,dan ciri-cirinya juga sama persis.

Rahang Jack mengeras diikuti kepalan tangan yang semakin kuat.

"Aku akan menghabisinya!" Jack berlalu pergi guna menemui orang yang berani-beraninya membantu adiknya itu.

***

Zoe dan Jeffry tengah bersantai di sofa dimana Zoe memeluk Jeffry dengan erat seakan tidak ingin jika pria itu pergi. Memang jika keduanya sudah bertemu maka Zoe akan bermanja-manja kepada Jeffry. Ini memang hal biasa bagi mereka berdua. Sedari kecil mereka bersama dan tumbuh bersama. Bagi Jeffry,Zoe tidak lebih dari sekedar adik kecilnya tidak dengan Zoe yang sedari dulu mengharapkan lebih.

"Bagaimana jika kakakmu kesini? Aku yakin dia akan terus mencarimu." Tutur Jeffry.

"Maka dari itu kau harus sembunyikan aku. Jangan biarkan kakak membawaku pulang. Aku tidak ingin lagi terkurung seperti tahanan!" Sahut Zoe yang sekarang sudah cemberut.

"Kau benar-benar nakal! Apalagi yang kau lakukan hingga kakakmu menghukum seperti ini?"

"Aku tidak melakukan apapun!"

Jeffry tersenyum menanggapi jawaban Zoe yang tidak meyakinkan itu. Sebenarnya ia sudah tahu alasannya,hanya saja Jeffry ingin mendengar langsung dari mulut wanita itu.

"Kali ini siapa? Pria? Wanita?" Kekeh Jeffry dan mendapatkan pukulan di dadanya.

"Ck. Seorang gadis kecil,puas?!" Zoe menatap tajam Jeffry yang saat ini tertawa lepas menggodanya. Wajah Zoe benar-benar lucu jika marah seperti ini. Kadangkala Jeffry ingin sekali menggigit pipi yang sengaja digembungkan jika wanita itu merajuk.

"Hmm..baiklah aku puas. Sekarang, sebaiknya kita tidur. Aku sangat mengantuk!" Celetuk Jeffry sambil menguap.

Namun..

Sweet Psycho || Jeon Jungkook [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang