14. Who's The Guy?

62 14 8
                                    

Beberapa polisi kembali melakukan penyelidikan pada bukti yang mereka temukan tempo hari. Sebuah liontin antik yang sampai sekarang belum diketahui siapa pemiliknya. Sementara itu dilain tempat, seseorang tengah khawatir akan barang bukti tersebut. Jika mereka terus mengusut,maka tidak lama lagi titik terang akan terlihat.

Pelaku akan ditemukan.

"Hey.. bukankah liontin ini seperti sebuah tanda? Maksudku ini seperti liontin keluarga. Siapapun yang memakainya,itu adalah tanda bahwa mereka berasal dari suatu keluarga tertentu." Pikir salah satu dari mereka.

"Ya,kau benar. Ini persis seperti milik keluarga ku. Kami juga memakai sebuah kalung yang dimana itu adalah tanda pengenal keluarga kami." Sahut satunya lagi.

Di lain sisi,Jack memainkan jarinya. Setiap kali rekan-rekannya itu berbicara,setiap itu juga ia merasa was-was. Apa yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah, bagaimana cara merebut barang bukti itu. Demi adiknya.

"Makan siang tiba! Hey..sudah nanti saja kita lanjutkan. Mari kita makan!"

Seseorang tiba-tiba saja datang membawa beberapa makanan. Jack bersyukur karena itu artinya ia bisa mengulur waktu untuk mencari cara.

Yang sayangnya gagal. Barang bukti itu justru dimasukkan ke dalam saku salah satu rekannya hingga untuk mengambil pun tidak bisa.

Jack memutar otak.

"Hmm..Jacob!" Panggil Jack pada rekannya yang membawa liontin adiknya.

"Oh,hey! Kau butuh sesuatu?"

Jack berpikir sejenak lalu kemudian mendekati Jacob. Menatapnya dengan lamat membuat pria itu kebingungan.

"Kenapa? Apa ada sesuatu di wajahku?"

"Ya."

Jacob mengernyit. Namun tiba-tiba saja Jack membalikkan tubuhnya dan memegang kedua bahunya yang kokoh.

"Astaga ada serangga yang menempel di kerah bajumu!" Dengan cerdiknya Jack mengusap kerah baju bagian belakang Jacob sementara satu tangannya menelusup ke arah saku celananya.

Dapat.

Dengan cepat ia memasukkan liontin itu ke dalam saku miliknya lalu kembali seperti biasa.

"Hey,hey,hey! Benarkah ada serangga?! Dimana? Apa serangganya sudah tidak ada?" Panik Jacob sembari meraba-raba kerah bajunya sendiri.

"Ah..tidak. Serangganya sudah hilang. Untung saja aku melihatnya." Jack tersenyum kikuk.

"Hufft.. syukurlah. Aku benar-benar tidak tahan dengan serangga! Terima kasih Jack!"

"Ya. Sama-sama."

Jack tersenyum puas lalu menjauh keluar dari kantornya untuk segera melenyapkan barang bukti itu.

"Zoe..sekali lagi aku menyelematkan mu. Aku pastikan ini tidak akan terjadi. Aku juga akan membawa mu pulang!"

***

Nayumi terduduk melamun di taman rumah sakit. Sudah setengah jam lamanya ia diusir oleh ibu tirinya. Niat hati ingin menjenguk Bianca,namun nyatanya nenek lampir itu tetap saja menyebalkan. Melarangnya menjenguk kakak tiri biadabnya. Yang sebenarnya ia pun malas untuk menjenguk jika saja kakeknya tidak meminta untuk datang.

"Hey..kau baik-baik saja? Sepertinya kau sedang stres."

Nayumi melirik Nuel yang tiba-tiba saja sudah berada disampingnya. Tersenyum lebar hingga matanya pun ikut tertutup. Lucu,pikirnya. Nuel salah satu pria yang membuatnya gemas.

Sweet Psycho || Jeon Jungkook [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang