BAB 1

342 27 1
                                    


🧸Selamat membaca🧸

Gadis mungil itu berjalan menuju kelasnya dengan senyuman yang merekah di bibirnya, Ia menghentikan langkahnya saat melihat kekasihnya berjalan ke arahnya.

"Kia!"

Ia pun berlari dan memeluk kekasihnya. "Lo kok jelek, Val?"

Kiaera Shayna namanya, gadis yang dipuji-puji sebagai gadis yang pintar di sekolahnya. Tak heran banyak orang yang menyukainya, selain gadis itu mempunyai paras cantik, ia juga sangat pintar, apalagi publik speeking nya sangat bagus, dan multi talenta tak heran banyak yang mengaguminya, tapi hanya Reval yang bisa mendapatkan gadis itu, tidak dengan yang lain. Berhubung statusnya adalah taken, maka banyak lelaki yang mau tak mau mundur, bagaimana tidak mundur? Kekasih Kia saja menyeramkan, mereka tidak mau berurusan dengan orang yang bernama Revaldo Ardiansyah anak kelas XI IPS 1, ketua osis di sekolah ini yang terkenal bad boy nya, Kia saja heran kenapa Reval bisa menjadi ketos padahal kelakuannya bad sekali? Tak hanya itu, Reval juga seorang leader geng motor yang popularitasnya sangat dikenal banyak orang di ibu kota ini, GARDEZ GANG.

Reval tersenyum, ia mengusap rambut Kia dengan gemas, lalu menatap Kia cukup lama. Kia nampak bingung, ada apa? Tidak biasanya Reval menatapnya seperti ini. Kia menaikkan sebelah alisnya bingung, sembari menatap Reval, Reval yang paham hanya menggeleng.

"Masuk sana, belajar yang rajin, gue gak mau calon istri gue bodoh!"

Kia sontak mencibikkan bibirnya kesal. Tunggu, apa yang Reval bilang? Bodoh? Hello! Bodoh dari mana Kia ini, yang ada Reval yang bodoh, bukan Kia. Apa selama ini Reval tidak tahu Kia adalah murid paling pintar seangkatannya?

"Becanda cantik," ujarnya.

Kia mengangguk, ia mengacungkan jempolnya kearah Reval, lalu Kia melepas dekapan Reval, lari begitu saja meninggalkan Reval yang menatapnya malas.

Sampainya di dalam kelas, gadis itu membuka buku paket yang akan ia pelajari, tidak heran bagi teman-temannya yang ada di kelas XI IPA 1 melihat Kia pagi-pagi sudah membuka bukunya. Sedangkan mereka, sibuk memainkan ponselnya. Bagi Kia, dari pada memainkan ponsel pagi-pagi, lebih asik bila ia belajar.

"Gak bosen lo?"

Kia menoleh ke sebelah kanan, ia menggeleng. Sedangkan sahabatnya menghela nafasnya kasar, dia yang melihat Kia pagi-pagi selalu memulai dengan acara belajarnya saja bosan, apa Kia tidak bosan?

"Sekali-kali gak usah buku kek, yang lain, Ki."

"Diem, ujung-ujungnya lo juga bakalan nyontek, Va," sahut Kia.

Zeva pun terkekeh. Ia benar apa yang sahabatnya bilang. Jika ada ulangan ataupun tugas, pasti Kia yang akan menjadi kunci jawabannya. "Iya, sih. Ya udah lanjut-lanjut!"

Kia hanya berdeheman, ia kembali fokus ke buku paket yang ia baca. Tak memperdulikan banyak yang berisik di sini, gadis itu memilih menyunpal telinganya menggunakan headset dan mendengarkan lagu favorit yang biasanya ia putar saat belajar seperti ini.

Ponsel Kia berdering, gadis itu menoleh ke arah ponselnya, dan membukanya. Ternyata Reval mengirimkan sebuah pesan kepada Kia. Pria itu meminta Kia menemuinya di taman belakang sekolah. Awalnya Kia tidak mau, karena habis ini akan dilaksanakan pembelajaran, namun Reval mengatakan bahwa ini penting. Maka mau tak mau Kia pun menghampiri Reval di taman belakang sekolah.

Sampainya di sana. Ia duduk di sebelah Reval. "Kenapa?"

"Kita putus ya, Ki?"

Kia memerjapkan matanya berkali-kali, tunggu. Apa telinga Kia bermasalah, atau memang Reval yang salah ucap?

Posesif Mantan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang