Layaknya sebuah flim, kita adalah pemeran utamanya hanya saja kisah kita baru saja dimulai.
Sehabis nongkrong bersama temannya,Jordan kembali kerumahnya, tempat kembali yang paling tidak ia sukai. Jordan memarkirkan moge nya di dalam garasi, berjalan menyusuri rumah yang terlihat gelap, padahal hari sudah menjelang malam.
Jordan membuka pintu, suasana dingin terasa menerpa kulitnya. Ia berjalan masuk kedalam rumah, menemukan Sosok yang telah melahirkan nya, duduk diam memandang layar televisi dengan tidak minat. Jordan menghela nafas, ia hampiri sosok malaikat tak bersayap miliknya, salah satu alasan ia untuk tetap tinggal dirumah ini.
"Mah, udah makan?" Tanya sang anak.
Yang di tanya hanya diam melamun, Jordan tau betul pasti si bajingan itu pulang dengan membawa salah satu simpanannya. Dan benar saja ketika ia mendengar suara - suara aneh di balik kamar tamu, yang berada tak jauh dari jangkauan nya.
Jordan membuka tas nya, mengambil sebuah MP3 dan memasangkan headset ke-kedua telinga sang mama, memutar musik klasik tahun 80- an. Setelah itu di cium kening sang mama dengan sayang.
"Selamat malam mah," ucapnya sambil tersenyum sendu kala melihat sang mama, masih terdiam memaku. Tak mau berlama - lama ia berlalu dari sana.
Di anak tangga Jordan terhenti, menatap tajam pintu kamar tamu dengan pandangan amarah,tangan terkepal sampai buku - buku jarinya memutih. "Brengsek!". Setelah mengucapkan itu ia segera berlari menuju kamarnya.
--------
Paginya Jordan menyiapkan sarapan nya sendiri, kemana ibu nya pergi? Tentu saja beristirahat kejadian semalam membuat sang mama merasa tertekan, maka dari itu jordan tidak mau mengganggu nya.
Saat sedang makan di meja pantry, seorang wanita dengan pakaian yang minim berjalan melewatinya, membuka kulkas dengan tak sopan nya layaknya rumah sendiri.
"Lo anaknya pak tua itu ya? Ganteng juga," ucap sang wanita, jordan hanya terdiam, tak minat untuk meladeni.
"Kalau tau gini mending gua gebet lo aja dari pada bapak lo!" Ucap sang wanita, kemudian mendekati jordan. Sebelum sampai jordan sudah berdiri terlebih dahulu dengan rasa marah.
"Ga usah banyak bacot! Lonte kaya lo bukan tipe gue, gue ga suka sama orang yang ngerebut milik orang lain, satu lagi gue ga suka sama orang yang ga punya sopan santun!. Jangan banyak gaya deh! Gue udah tau tabiat si bajingan itu paling bentar lagi juga lu bakal di buang kaya sampah yang ga ada harganya!!" Setelah mengucapkan kalimat sakras itu, jordan mengambil tas yang terletak di sampingnya, menatap wanita itu dengan rasa benci,kemudian pergi dari sana.
Sedangkan sang wanita, mengepalkan tangannya dengan emosi," sialan!"
.
.
."Jo, lo ga papa?" Tanya ardian salah satu sahabat Jordan, yang masih bertahan sampai saat ini.
"Ya gue ga papa, Ar," jawab jordan sekenanya.
"Tapi lo keliatan ga baik hari ini, gue ijinin lo ke pak tomo ya, biar lo kagak usah ikut pelajaran olahraga hari ini," Bukan nya apa - apa, jordan adalah sahabatnya sejak masuk kelas 7 SMP, dan ardian tau betul seluruh masalah yang sedang di hadapi sahabat nya ini.
Jordan menepuk pundak Ardian pelan, " gue ga papa serius, mending kita kelapangan aja!" Ucap jordan meyakinkan. Setelah itu mereka berjalan beriringan menuju lapangan.
-
Pelajaran olahraga telah selesai sejak beberapa menit yang lalu, kini jordan dan ardian sedang duduk di pinggir lapangan, dengan sebotol minuman isotonik di tangan mereka.
-
Jeandra dan teman sekelasnya pergi kelapangan, hari ini adalah pelajaran olahraga.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN KEMARIN [KookV]
FantasyLuka dan semua rasa sakit ini, turun dan hanyut bersamaan dengan guyuran hujan. Hari ini hujan deras dan gue ketemu sama lo, besok nya sehabis hujan, gua malah suka sama lo. "kak Jo, janji ya harus bisa sembuh kaya jeje. Biar kita bisa sama - sam...