26.

6.3K 813 329
                                    


   (Name) kini tengah duduk di kasurnya, semakin lama perutnya semakin membesar. Terkadang (Name) juga merasakan nyeri pada tubuhnya, Rindou, Koko dan Mikey yang terus berada di sisi (Name).

     "(Name), mau makan dulu?", tanya Ran yang langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu, ia mendekati (Name) yang masih sibuk mengusap perutnya.

     "Ooh Ran, temani aku", ucap (Name), Ran duduk disebelah (Name) sambil mengusap pelan perut (Name). Ran berbinar saat merasakan gerak dari dalam perut (Name),

     "Bayi nya, menendang", ucap Ran bahagia, ia tak mau berhenti mengucapkan kata 'dia bergerak'. Tak lama (Name) tertidur, Ran tersenyum lalu mengecup pelan pipi (Name). Ran memakaikan selimut lalu keluar, ia heran saat melihat adiknya terdiam bersama yang lain.

     "Apa yang kalian lakukan??", tanya Ran, Rindou langsung berlari memeluk Ran erat.

     "Kami sedang, memikirkan marga untuk anak (Name) nanti", ucap Rin, Ran terkekeh lalu mendudukan adiknya.

     "Marga ya", Ran duduk disofa sambil meminum bir, lama lama ia larut dalam pikiran nya.

  'tak kusangka memikir kan marga akan sesusah ini', batin mereka semua






- - - - -






   Paginya, (Name) terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Namun anehnya seisi rumah terlihat sepi, biasanya pagi pagi sudah ada salah satu dari mereka yang sudah berada disisi (Name). (Name) mengusap pelan perutnya,

     "Ohayou, anak mama", ucap (Name) lalu tertawa, (Name) berjalan keluar kamarnya. Hening, sangat hening, mata mereka tampak lebam.

     "Kalian tidak tidur?", tanya (Name), mereka semua menoleh lalu menggeleng kan kepala mereka. (Name) mendatangi mereka satu persatu, (Name) mengusap pelan surai suaminya sampai tertidur.

   Tidak cukup lama, setelah 2 jam lebih mereka tertidur. (Name) mendudukan dirinya di atas sofa, ia menghidupkan televisi dan mengecilkan volume tv nya.

     "Program ibu hamil? Apa aku ikuti saja", ucap (Name), (Name) perlahan berdiri san mengikuti senam ibu hamil.

   (Name) dengan lincah mengikuti senam nya, cukup menyenangkan si. Rindou membuka matanya, ia melihat istrinya sedang menari nari tidak jelas.

     "(Name), ada apa?", tanya Rindou, namun (Name) tidak menjawab. Rindou menatap televisi, disana terdapat judul 'senam ibu hamil', Rindou terkekeh lalu duduk disebelah (Name).

     "Semangat (Name)", ucap Rin, (Name) berbalik lalu meneruskan senamnya sampai selesai. Rindou membawakan handuk dan air hangat, (Name) sangat terbantu jika Rindou selalu disisinya.

     "Tumben sekali, biasanya kau tidak akan mengikuti kegiatan merepotkan seperti ini", ucap Rindou sambil mengusap pipi (Name), (Name) meminum airnya sambil menatap perutnya

     "Kata pemimpin senam, kalau kita rajin senam, tubuh si bayi ikut bagus", ucap (Name) bangga, Rindou terkekeh lalu mengecup bibir (Name).

     "Rindou?"

     "Maaf, aku suka sifat istri ku yang selalu bersemangat", ucap Rindou, (Name) merona lalu memalingkan wajahnya.

     "Papa menunggu mu lho, papa sungguh tidak sabar melihat wajah mu", ucap Rindou tepat didepan perut (Name), (Name) menutup wajahnya karena tingkah imut suaminya.

     "He - hentikan itu, aku malu", ucap (Name), Rindou mengecup pelan pipi (Name).

   Tiba tiba, Mochi sudah memeluk (Name) dari samping. Kepalanya terasa nyaman saat berada diatas dada (Name), (Name) mengusap pelan surai Mochi, pria berbadan besar ini lebih manja dari siapapun.

     "Aku, sangat menyayangimu kalian, sungguh", ucap (Name), Rindou dan Mochi saling bertatapan, mereka berdua mencium pipi (Name).

      "Kami juga, mencintai mu", ucap mereka bersamaan, (Name) merasa senang saat mendengarnya.

     "(Name), mau susu", ucap Mikey, (Name) berbalik lalu menatap wajah Mikey yang baru bangun.

     "Mau aku buatkan? Mau susu rasa apa? Semuanya sudah disediakan Koko", ucap (Name), Mikey menggeleng kan kepalanya cepat.

     "Aku ingin rasa mu", ucap Mikey seperti anak kecil, (Name) menatap Mikey bingung.

     "Susu yang ini?", tanya (Name) lalu menunjukan dada nya, Mikey menganggukan kepalanya lalu berjalan mendekat pada (Name).

     "Eeh sebentar, kenapa harus susu yang ini hah?!", tanya (Name) sambil menutupi dadanya, Mikey kesal lalu menarik tangan (Name).

     "Jika nanti anak ku minum disini, maka aku harus memastikan ini beracun apa tidak", ucap Mikey, satu pukulan mendarat diatas kepala Mikey.

     "Baka, Mikey bakaaa", teriak (Name),

      "Siapa yang baka hm?", bisik Sanzu yang diakhiri jilatan manis, (Name) melakukan hal yang sama pada Sanzu.

   Mereka berdua dimarahi Koko dan Kakucho, (Name) memeluk erat Takeomi. Takeomi mengusap pelan surai (Name), disetiap usapan Takeomi dapat menghirup harum nya rambut (Name).

      "Takeomii", panggil (Name) , Takeomi menatap wajah (Name) lalu mengusapnya pelan.

      "Mau jalan jalan", ucap (Name), mereka semua terdiam menatap (Name). Mikey dan Sanzu berpose seperti sedang berfikir,

     "Boleh tu", ucap Mikey dan Sanzu bersamaan, (Name) berbinar menatap mereka berdua.

     "Benarkah?!", tanya (Name) sambil tersenyum lebar.

     "Aah tidak apa, aku juga butuh ruang lebih untuk brangkas, aku bingung ingin menyimpan dimana", ucap Koko, (Name) menyeringai.

     "Ke mall!!!!"







tbc





kak, ku capek nugas :(

𝐁𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧 𝐆𝐢𝐫𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang