2

175 15 0
                                    

Setelah acara menangis meong, Kie beserta Kei dan Yamaguchi kembali melanjutkan perjalanan pulang. 

"Kie-chan kau baru saja datang dan tersesat?"

Kie terkekeh. "Tidak kok, mustahil untukku tersesat di tempat penuh kenangan ini. Aku hanya berkeliling sejenak sambil berswafoto. Tapi tak terasa ternyata sudah sore saja." 

"Oohh.. Lain kali berhati-hatilah. Meski Jepang negara yang aman, masih banyak bahaya yang bisa mengincar lho, Kie-chan." Saran Yamaguchi khawatir.

"Urusai Yamaguchi." - Kei

"Gomen Tsuki. Eh.. Gomen Kie-chan, yang kumaksud adalah kakakmu."

Lagi-lagi Kie hanya tersenyum. "Tidak apa-apa kok, panggil senyamannya saja, Yamaguchi-kun."

"Tch." Kei mendecih kesal. Membuat Yamaguchi dan Kie terdiam.

Kei menggerutu kesal dengan mempercepat langkahnya. 

"Pfft-" Yamaguchi dan Kie menahan tawa mendengar gerutuan seorang Kei yang biasanya terkenal acuh, kini tengah cemburu karena adiknya lebih perhatian kepada temannya. Mereka lalu menyamakan laju langkahnya dengan Kei. 

"Tenang saja, kakak kembarku ini tetap yang terbaik kok." Celetuk Kie menautkan salah satu lengannya yang bebas kepada lengan Kei dan membuat Kei sedikit mempoutkan bibirnya dengan pipi yang sedikit merona. 

(~ ̄³ ̄)~ ~ (~ ̄³ ̄)~ ~ (~ ̄³ ̄)~

Setelah berpisah dengan Yamaguchi, kini Kie dan Kei berada di depan rumah mereka. Kei hendak memutar kenop pintu. Namun berhenti ketika Kie menarik sudut bajunya.

"Ada apa?" Tanya Kei menaikkan kedua alisnya.

Bukannya menjawab, Kie hanya memegang dadanya, dan menarik napas pelan. "Tunggu dulu sebentar. Entah kenapa disaat seperti ini aku malah gugup."

Kei menepuk pelan kepala Kie. "Aho*. Kau mengkhawatirkan apa? Ayo masuk."

(*Bego)

Kie tersenyum kecil mendengar respon kembarannya itu. 'Dasar Kei.'

Pintu pun terbuka dengan Kei yang masuk duluan membuat Kie sedikit tertutupi badan bongsornya.

"Tadaima~"

"Okaerinasai~ Apa yang kau lakukan Kei? Cepatlah masuk." Ucap Kaa-san melihat Kei yang masih berdiri di depan pintu tanpa melepas sepatu. 

"Oi. Cepatlah." Titah Kei melirik yang membuat Kie mendengus geli. Kie mengintip sedikit dari badan Kei. Lalu menampakkan dirinya perlahan dengan koper miliknya.

"Tadaima, Kaa-san, Tou-sama." Sapa Kie sembari tersenyum manis.

Mata Kaa-san dan Tou-sama membelalak. Awalnya ragu, tapi segera Kaa-san berlari memeluk Kie dengan erat.

"Okaerinasai.. Kie." Ujar Tou-sama menghampiri, ikut memeluk Kie. Walau samar, tapi air mata mulai terkumpul di pelupuk mata Kie yang tersenyum haru, akhirnya bisa kembali menemui kedua orangtua nya dalam keadaan sehat.

Kei tersenyum melihat adegan keluarga yang sedang reuni itu. Lalu membawa koper coklat milik Kie masuk kedalam dan menutup pintu. Setelah itu Kei masuk ke dalam melewati keluarganya yang sedang berbagi pelukan, dan sapaan. 

"Sumimasen.. Ini waktunya makan malam lo." Ucap Kei menyadarkan mereka dari pelukan hangat itu. 

"Ah iya maaf. Akan Kaa-san siapkan nasi untuk Kie dulu." Kaa-san bergegas menuju dapur dan mengambil peralatan makan tambahan. Sedangkan Kei menambah kursi di meja makan. Tou-sama membawa koper Kia ke dalam kamar kosong di sebelah kamar Kei. 

Idol!! (HaikyuuxOC) - (Tsukishima Kei Twins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang