Sudah 2 jam sejak Kei berangkat ke sekolah SMA nya. Apalagi Tou-sama yang sudah berangkat mendahului Kei. Kaa-san juga sudah berangkat tadi karena ada acara perkumpulan dengan para tetangga.
"Apa yang kau pikirkan itu Kie?" Saat ini hanya Akiteru yang menemani Kie di rumah. Beruntung hari ini jadwal Akiteru libur. Membuatnya bisa bersantai dengan Kie. Bahkan saat ini Akiteru sedang mengepang rambut Kie yang sudah mencapai pinggang.
Kie terdiam sejenak sebelum menjawab, "Nii-san. Aku ingin melanjutkan pendidikan ku di SMA Karasuno juga. Bagaimana menurut Nii-san?"
"Boleh saja. Akan kakak urus nanti." Akiteru mencubit hidung mungil Kie. Kie tersenyum sejenak sebelum menggelengkan kepalanya pelan.
"Benarkah? Baiklah, terimakasih Nii-san. Aku jadi tidak perlu merepotkan Jackson lagi."
"Nii-san tidak masalah jika direpotkan Kie. Tapi... Jackson?"
Kie mengangguk menanggapi pertanyaan Akiteru. "Jackson itu salah satu orang yang merawatku saat ada disana." Akiteru hanya mengangguk mendengar penjelasan Kie.
"Lalu apa yang akan Kie lakukan sekarang?" Tanya Akiteru setelah menyelesaikan kepangan rambut Kie.
"Entahlah. Baru kali ini jadwalku benar-benar kosong seharian. Mungkin akan kucoba hal-hal lain di rumah. Tapi, seharusnya aku 'kan yang tanya begitu? Bukannya Akiteru-nii masih ada pekerjaan?" Ujar Kie santai.
Akiteru tertawa kecil. "Baiklah kalau begitu. Nii-san ke kamar dulu."
Kie mengangguk sambil melambaikan tangannya. "Semangat ya, Nii-san."
Akhirnya seharian itu Kie habiskan dengan bersantai, membuat kue, memakan sisa puding coklat, melihat artikel Jepang saat ini, melihat siaran-siaran ulang Jepang yang sempat Kie lewatkan, dan sesekali menelpon Jackson yang saat ini merawat kediaman dokter di Jepang, serta tentu tak lupa juga melukis hal-hal abstrak seperti buku, kucing, pohon, bahkan awan.
Sementara itu Kei yang sedang jam istirahat hendak membuka bekalnya. Sejenak sedikit heran melihat kotak bekalnya yang ada dua. Kotak pertama berisi onigiri tadi pagi yang Kie buat.
Akhirnya Kei membuka kotak bekal yang kedua. Ternyata isinya adalah tiga buah strawberry shortcake dalam bentuk cupcake.
"Aku tak pandai memasak, jadi aku membeli ini sebagai bonus. Jangan lupa berbagi ya~"
Begitulah isi dari kertas di dalam kotak bekal itu.
"Bakayarou." Gumam Kei tersenyum melihat isi kertas itu. Akhirnya Kei putuskan untuk memakannya nanti, dan langsung menghabiskan onigiri buatan adik kembarnya.
(づ ̄ ³ ̄)づ ~ (づ ̄ ³ ̄)づ ~ (づ ̄ ³ ̄)づ
"Tadaima~"
"Okaerinasai!" Balas Kie yang sedang memasak telur gulung, dan dibalas Kei dengan menghela nafas.
"Dimana Kaa-san?" Tanya Kei yang tak melihat ibunya di dapur maupun ruang makan. Untuk Tou-sama sih Kei tak heran mengingat ayahnya yang terkadang gemar langsung tidur begitu sampai rumah.
Tiba-tiba telinga Kie ditutup oleh Akiteru. "Mereka sedang kencan." Tanpa bersuara pun Kei paham apa yang dimaksud kakaknya itu melalui gerakan bibirnya.
Melihat ekspresi datar Kei yang seperti, 'oh... Begitu...' membuat Kie menghela nafas.
"Akiteru-nii, Kei, aku bukan lagi anak kecil polos yang tak tau apa-apa. Bukannya malah aneh kalau sekarang aku tak tahu apa itu kencan."
Seketika kedua orang itu tersentak, bahkan kedua tangan Akiteru lepas dari kedua telinga Kie. Membuat Kie menaikkan sebelah alis heran.
"Ada yang aneh dengan itu?" Kie kembali melanjutkan aktivitas membuat telur gulung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol!! (HaikyuuxOC) - (Tsukishima Kei Twins)
FanfictionDeskripsi: Ketika seorang idol yang rindu dengan kampung halamannya, kembali pulang ke rumah dengan niatan berehat. Bukannya direstui oleh Tuhan, sekarang berbagai masalah datang. "Niatnya pengen istirahat malah nggak bisa. Apa ini karma durhaka sam...