8

100 11 0
                                    

"Oh iya, seingatku di sini ada pemain tingkat internasional u-19 ya? Berdasarkan perkataan Hinata-san, namanya Ushiwaka, si Raja Mutlak, ya?" Kie mencoba mengingat kembali.

"Ushijima Wakatoshi?!"

(⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠! ~ (⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠! ~ (⁠☉⁠。⁠☉⁠)⁠!

"Apa kalian bisa mengajari kami lagi?" Hinata bertanya seusai mereka selesai menyalin catatan bahasa Inggris.

"Iya. Mengajari orang juga membuatku mengingat kembali pelajarannya." Kie mengangguk menimpali perkataan Yachi.

Hinata berkata sembari menggoyangkan kedua tangan Yachi. "Terimakasih, Yachi-san!"

"Sampai nanti di ruang ekskul!" Hinata melambai-lambaikan tangannya penuh semangat.

Karena lelah, Yachi hanya tersenyum dan membalas seadanya. Ketika mereka sudah tidak terlihat, Yachi kembali membungkuk dengan wajah lelah yang kentara. "Apa-apaan ini? Rasanya seperti terkena sinar matahari langsung."

Kie tertawa kecil. "Berjuanglah. Kedepannya kau akan sering berhubungan dengan mereka." Ucap Kie merangkul lembut bahu Yachi.

"Bukannya Kie-san juga manajer Volly putra?"

"Ah. Sebenarnya karena beberapa alasan, aku ragu untuk bisa menjadi manajer sepenuhnya."

'Sejujurnya aku disana karena nungguin Kei, sih.' Batin Kie ber-sweatdrop.

(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) ~ (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠) ~ (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Seusainya pelajaran selesai, Yachi yang sudah berganti pakaian olahraga bersama Kie bergegas ke aula olahraga.

"Yachi-san!"

Yachi tersentak begitu mendengar suara lantang ketika ia sampai di depan pintu aula. Ia didatangi oleh monster cilik berambut oranye dengan semangatnya yang membara.

"Di ulangan bahasa Inggris tadi, materi yang kamu ajarkan padaku keluar! Aku jadi dapat nilai sepertiga!" (Alias 28/100)

Yachi ikut sumringah dan bangga akan muridnya(?) Lalu ikut melompat gembira dan merayakan prestasi Hinata ini.

Kie bersidekap dan berpikir. 'Bahagia itu memang sederhana, ya..'

Di lain sisi, Suga yang melihat itu berucap, "Hinata itu mudah bergaul, ya. Tau-tau mereka sudah akrab."

ಠಿ⁠ヮ⁠ಠ ~ ಠಿ⁠ヮ⁠ಠ ~ ಠಿ⁠ヮ⁠ಠ

Selagi para pemain melakukan pemanasan, Yachi bersama dengan Kiyoko untuk penjelasan yang lebih lanjut, dan Kie yang sedang searching.

"Kamu tidak perlu gugup."

"Siapwh!"

'Siapwh?' batin Kiyoko heran. Sementara itu Kie tertawa pelan.

"Oh iya, kamu harus hati-hati dengan bola nyasar, ya."

"Baik!" Tunggu, bola nyasar? 'Maksudnya rencana pembunuhan?!'

Lalu datanglah pelatih Ukai yang ingin menyapa Yachi. "Kamu tidak apa-apa?" Dengan gemetar Yachi menoleh perlahan menatap horor pelatih berambut pirang itu.

'P-pria menyeramkan kemarin! Dia akan membunuhku!'

Melihat wajah Yachi yang ketakutan, Pelatih Ukai berusaha menjelaskan. "Um, aku pelatih di sini...."

Seketika panik.

'Aku salah sangka..!! Lagi-lagi aku menilai orang dari penampilannya!' batinnya histeris.

Idol!! (HaikyuuxOC) - (Tsukishima Kei Twins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang