16. I will do it.

692 54 0
                                    


4 bulan kemudian 30/Des/2017 Musim Dingin

"Ayah bagaimana?? Ku rasa sudah berkembang baik, dia sudah terbiasa bahkan ketika kita mengembalikan barang-barang"

"Ku rasa kita harus mempercepat pemgobatan nya obat yang ku beri sudah tidak bisa menahan sakitnya, aku sudah beberapa kali melihat nya kesakitan"

"Lalu bagaimana apa kau akan mengoperasinya??" Tanya taeyon khawatir dengan haechan

"Ya,ibu dari rangkuman yang ku ambil setelah meneliti itu, ku rasa dia harus menjalani ±5× operasi dan itu bertahap mungkin setahun sekali atau duakali "

"penyakit nya sudah menyebar melalui darah dan semakin lama,  ....... entahlah ku rasa itu tidak berhasil" lucas kemudian menunduk ia merasa operasi kali ini tidak akan berguna

"Bukan kah aku hyung yang tidak berguna?? Hhhh apa gunanya aku jika tidak bisa menyembuhkannya ibu,ayah"

"Ssssttt tidak sayang hmm kau bisa, dia kuat dia anak yang kuat dia pasti bisa melalui semua operasi itu dan ayah yakin kau bisa sayang"

Mereka bertiga berpelukan, sama-sama menguatkan untuk membuat si bungsu bertahan hidup.

Pukul 14.34

"Lucasss sayang pangiil haechan ayo makan"
Taeyon berteriak dari ruang makan

Haechan turun ke bawah tanpa lucas

"Eoh haechan ??? Di mana hyung mu,panggil ayo kita makan"

"Eoh??bukankah hyung di rumah sakit dari tadi siang, ku rasa hyung belum pulang ibu"

Taeyon terdiam sebentar , bingung karna lucas tidak bilang apapun padanya, bukankah lucas mengambil cuti untuk mempersiapkan operasi haechan???

lalu untuk apa lucas kerumah sakit sekarang , aahhh lupakan haechan ada di depannya sekarang.

"Ah mungkin ibu lupa ayo makan, ayah sedang meeting jadi kita hanya berdua ayo

"Emmm"haechan menangguk dan duduk untuk makan

Usai makan haechan mendengar laporan dari penjaga bahwa ada dua orang pria di bawah yang mengaku sebagai teman haechan

Haechan mendengar itu langsung berlari mengambil jaket dan  turun menemui temannya itu, di ikuti oleh sang ibu di belakang

"RENJUUNN AAHHH JENOOYAA AKU MERINDUKAN KALIAANNN" Haechan berlari dan berteriak dari jauh lalu memeluk kedua temannya

"Aahh selamat siang tante"sapa renjun tidak enak karna sang ibu melihat mereka berpelukan sedangkan jeno dan haechan masih di alam mereka, renjun lalu menginjak kaki jeno

"Aaaahhhh aahhh" sakit bod..
"Ah siang tante" tunduk jeno ia hampir saja mengatakan kalimat sial

"Tidak apa santai saja, kalian teman haechan di korea ?? Lucas sering menceritakan kalian,  Kenapa kesini bukankah jauh??" Tanya Taeyon

"Hehe iya, tempat tinggal kami di sini tante jadi saat liburan kami akan pulang"ucap renjun dengan sopan

"Ahh benarkah?? baiklah, panggil ibu saja kalian kan teman haechan santai saja.. ayo masuk disini dingin"

"Tidak. tidak ibu, kami ingin keluar ingin ke cafe ya kan"
ucap haechan dengan senang sedangkan kedua temannya hanya bisa cengo dan mengangguk

"Ayo pergi, sampai jumpa ibuuuuu" haechan melambaikan tangan dan langsung menyeret teman-temannya pergi

Mereka berjalan menjelajahi jalan di musim dingin dengan banyak salju

"Aku bosan, makanya mengajak kalian keluar"
"Itu ada cafe ayo kesana" karna jeno tidak ingin membuat haechan sedih ia menunjuk sebuah Cafe yang cantik.
"Ayo,ku rasa aku belum pernah kesitu"

I will do it.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang