Mawar putih melambangkan sebuah penghormatan yang tulus dari seseorang yang kenal dekat dengan mereka dan sebagai lambang untuk menunjukkan kesedihan akan kepergian orang yang meninggal.
ㅤㅤㅤ"Cassié!! Casa hilang!!" aku berteriak memanggil Cassié dengan panik, Cassie yang sebelumnya asik dengan popcorn dan Netflix nya kini menjadi panik, mukanya sangat pucat. Aku berusaha menenangkan Cassié lalu menghubungi 112 untuk melaporkan tentang Casanova yang hilang. Aku mencoba untuk menghubungi salah satu temen dekat Casanova di kelasnya. Ella. ㅤㅤㅤ"Hallo Ella?" ㅤㅤㅤ"Iya halo Leen? Ada apa ya?" suara dari seberang sana ㅤㅤㅤ"Casa sama lo ga, la?" aku bertanya dengan cepat ㅤㅤㅤ"Loh engga. tadi sih terakhir dia bilang kalau dia di ajak nge-date sama murid baru di kelas lo. emang kenapa leen?" Poseidon? ㅤㅤㅤ"Oh ok thanks info nya ya, El" sambungan terputus. Aku mencari nomor Poseidon di grup kelas dan dapat. Aku segera menghubungi nomornya, namun bukannya tersambung malah keluar lantunan musik klasik. sebentar ini irama dari Etude Op 25 no. 14. Aku yang cukup paham dengan makna dari lagu lagu klasik semakin panik.
ㅤㅤㅤ"Cassié, ayo kita cari Casa. Gue punya firasat yang buruk" kami pun bergegas memakai jaket dan berangkat. Aku melacak posisi Poseidon dengan terus menyambungkan telefon walau yang keluar adalah musik klasik. Aneh, kenapa kami seperti di bawa ke tengah hutan? ㅤㅤㅤ"Leen, liat! itu ada rumah besar" ucap Cassié sembari menunjuk rumah yang sangat besar dan mewah di tengah hutan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dan yang membuatku sangat tercengang, kita berada tepat di titik tujuan. Aku mengajak Cassié turun dan mulai memeriksa rumah menyeramkan itu. Aku seperti tidak asing denga rumah ini, entah mengapa aku seperti ada ikatan dengan tempat ini, tapi apa? Aku mengabaikan pikiran anehku dan focus mencari Casanova. Aku memberanikan diri untuk masuk kedalam rumah itu dan betapa kagetnya aku saat melihat Casanova yang sudah tergantung tepat di tengah ruangan. Badanku lemas, kakiku juga gemeteran aku merangkul cassie yang sudah tidak sanggup menopang badannya. Aku menghubungi polisi dan tidak lama suara mobil polisi, mereka mengamankan jasad Casanova dan mengantar kami pulang karena kami benar benar sudah lemas tak berdaya melihat sahabat kami telah di merenggut nyawanya sendiri. Aku yang masih bisa menahan isak berusaha menenangkan Cassié yang sudah menumpahkan semua kesedihannya.
ㅤㅤㅤIni terlalu menyakitkan, orang itu mengambil abang ku, Clarice, dan sekarang sahabat terbaikku,Casanova. Cassié di antar menuju rumahnya begitu pula denganku. Ya, sekarang aku sendiri di rumah besar ini. Entah kenapa ini sudah sangat menyakitkan sampai sampai aku tidak bisa menumpahkannya. Aku berjalan di sepanjang lorong rumahku dan terhenti di ruangan music, tempat dimana abangku kehilangan nyawanya setelah memainkan musik mengerikan itu. Rasanya sudah sangat hampa dan aku sangat kesal, Aku marah, aku benci keadaan ini, Aku masuk kedalam ruang music lalu menemukan secarik kertas yang entah sejak kapan berada di atas piano ini, bahkan kertasnya sudah berdebu lalu aku pun membuka dan membacanya
