Epilog

381 12 0
                                    

***

Oca mengajarkan putranya berjalan, yaitu Fryan, dan Fryan juga masih berumur 1 tahun.

"Aaaa Fryan adikku sayang, kakak pulang" teriak frena.

Frena berlari ke arah adiknya, dan sesekali memeluk bocah kecil itu.

"Aduh fren, jangan bikin adikmu kaget kayak tadi dong"

"Iya ma, soalnya Fryan lucu sih"

Oca mulai menggendong Fryan dan sekarang waktunya bocah itu mandi.

Stefan berjalan malas ke arah kamarnya, dan sesekali menatap frena yang sedang sibuk dengan handphone nya.

"Aduh nyusahin juga nih cowok" gerutu frena.

Hubungan frena dan Athan masih membaik, tapi 2 tahun mereka berpacaran tidak ada perubahan, suka bertengkar, sikap Athan yang posesif.

Sejak dulu frena juga tidak mau berpacaran dengannya, coba saja dirinya tak mengajak athan taruhan.

Pasti kejadiannya tidak akan begini, dan 2 tahun berpacaran frena tetap tak ada rasa suka ke Athan, karna sifat posesif Athan lah yang dibenci oleh frena.

Dirinya sudah sama seperti pembantu Athan, yang disuruh ini itu mau, dan jika dirinya menolak Athan akan galak lagi dari sebelumnya.

Ponsel frena berdering, lalu dirinya pun mengangkat telfon dari Athan, yaitu kekasihnya.

"Apaan telfon?"

"Main yok gua bosen"

"Ga"

"Kerumah gua ngga??!!!, Gua paksa elo, kalo ga kesini awas aja Lo disekolah!!!"

"Ck, nanti aja bisa ga sih?"

Frena lalu mengakhiri panggilan tersebut, dan mulai mematikan daya handphone nya.

Stefan penasaran siapa lelaki yang ditelpon oleh adiknya ini, dan 2 tahun ini, keluarga frena belum tau jika dirinya sudah mempunyai seorang kekasih.

Frena memang sengaja merahasiakan nya.

"Siapa yang Lo telfon tadi?" Tanya Stefan

"Loh kakak udah pulang dari kampus?" Kejut frena.

"Hm"

Frena berjalan ke arah kamarnya, meninggalkan kakaknya sendiri disana, dirinya tidak mau Stefan mencurigainya. Bisa mati kalo Stefan mengetahui hal ini, dan memang ibunya tak mengizinkan berpacaran dulu saat sekolah, karna itu akan menggangu aktifitas belajar putrinya, dan akan lebih mementingkan kekasihnya daripada sekolahnya, dan itu yang oca khawatir kan.

Frena tak mau membuat ibu dan ayahnya kecewa kedirinya, tapi dirinya berpacaran dengan Athan cuma karena taruhan.

Dan dirinya tak menganggap athan dan dirinya sedang berpacaran.

***

"Aduh cape banget hari ini"

Malam ini oca merebahkan tubuh nya, setelah menidurkan putranya yaitu Fryan.

Zergan keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan handuk yang melilit pinggang nya, dan menatap istrinya yang kelelahan hari ini.

"Capek ya?"

"Iya, sekarang Fryan jadi rewel" jawab oca

"Sayang" panggil zergan.

"Apa?"

"Minta jatah"

"Ga mau" tolak oca.

"Capek aku" sambung oca.

two possessive cousins ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang