4. Putri Kecil Ayah

20 4 23
                                    

Terima kasih yang sudah vote!

Terima kasih yang sudah vote!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

"Nara".

Satu kata. Bukan sapaan, melainkan penekanan.

Nara membalikkan tubuhnya.

"Paan?"

Chalisa melangkahkan kaki dengan penuh keangkuhan menghampiri Nara.

"Gue gak tau kenapa lo bisa secepet itu deket sama Aidan".

Lisa melirik Nara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Not bad".

Nara mengernyit, "dih?"

"Stop deketin Aidan".

Nara mengembuskan nafas panjang. "Gue cuma sekali ngajak Aidan bicara duluan. Itu pun gak lama karena lo keburu dateng. Selebihnya Aidan sendiri yang datang ke gue".

"Ya lo menghindar!" Sewot Lisa.

Dikira Nara akan takut? Nara menyidekapkan tangannya di dada. Terlihat menerima tantangan Lisa.

"Atas dasar apa lo nyuruh gue menghindar? Lo siapanya Aidan?"

Lisa menyeringai. "Lo gak tau apa-apa, bitch!"

Nara mendengus penuh amarah. Kemudian mengeluarkan cermin kecil miliknya dari saku rok. "Nih, ngaca!"

"Lo yang kayak jalang. Menel-menel gak tahu malu ke cowok yang udah jelas-jelas gak suka sama lo!"

Lantas, Nara meninggalkan Chalisa yang mematung syok dengan perlakuan Nara. Ia baru pertama kali diperlakukan rendah seperti ini. Hanya Nara yang berani melakukannya.

"Anjing!"

Chalisa menghentakkan kakinya. "Awas aja lo, pelakor".

🌷

"Danantya Ainara. Baru pindah ke sini seminggu yang lalu".

Petugas tata usaha itu mencari data yang disebutkan oleh Lisa.

Beauty After AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang