13

22 6 0
                                    

   Sha, maafin aku kalau aku memang punya salah sama kamu, aku cuma mau ngelurusin salah paham ini. Semoga kamu melihat berita diTV ataupun disosial media siapa yang menghancurkan keluargamu, Ayah kamu Bunda kamu, semuanya karena ulah keluarga Yeon. Saat itu aku memang dijebak sama Yeon, karena dia gak mau kalau keluarganya tertangkap, tapi aku juga nggak bisa tinggal diam. Sekarang semuanya sudah terbongkar. Sha, aku nggak akan ganggu kamu lagi, tadi aku cuma mau pamit sama kamu, terima kasih karena kamu telah berjuang sampai saat ini.

Jake

Eisha benar-benar lebih hancur saat ini, dia meremas surat dari Jake. Eisha terus menangis menyesali perbuatannya.

Penyesalan selalu dibelakang kalau didepan ya pengenalan:D

***

Disekujur tubuh Eisha penuh darah, pipi dan seluruh badan lebam, dia duduk dikursi dengan lilitan tali pramuka ditangan.

Eisha bangun dengan wajah yang lesu dan kesakitan, ia melihat seseorang membawa tongkat bisbol berdiri dengan nafas yang terengah engah.

Jake, kak Mahesa, Sakit banget, kayaknya berdarah deh, Jake datang sebentar, aku butuh kamu Jake,kak...

"Siapa kamu?" Tanya Eisha lirih.

"Lu kan yang udah nuntut orang tua gua?! Lu kan yang udah ngasih bukti-bukti ke polisi ha?!" Nada tinggi Yeon tak terkalahkan.

"Yeon? Aku gak tau tentang semua ini" lirih Eisha lagi.

"Ahahah bohong lu!! Gua kemarin liat lu ngobrol sama Jay! Pasti lu kan?!" Tekan Yeon.

Eisha hanya diam karena lemas dan tak kuat untuk mengangkat mulutnya.

"Lu sama temen lu dah ngehancurin hidup keluarga gue! Hidup gue juga!"

Lebih ancur hidup aku kali (batin Eisha)

"Kenapa harus gue yang kayak gini!!" Yeon teriak tak jelas.

Mana ku tahu, kalau tau pun aku gak mau lahir didunia ini (gumam Eisha)

•••

Bawakan mobil sekarang dia tampak pucat.
Bertahanlah aku akan membantumu
Cepat!!!

Terdengar suara sayu-sayu didekat telinga Eisha, ia tak ada tenaga untuk melihat siapa orang itu.

Jake...Jake...kembalilah sebentar, aku kedinginan...

"Kau sudah bangun?" Tanya seorang pria.

"Eum siapa kamu?" Eisha menyipitkan matanya agar tampak jelas siapa yang bertanya dengannya.

"Aku Juan, aku tadi melihatmu lemas didekat tong sampah dibawah tiang listrik" wajah Juan masih terlihat khawatir.

"Ah, terima kasih banyak"

Ada seorang anak kecil berlari menghampiri Juan dengan senyum yang manis.

"Hai OmJu (om Juan), hai kakak cantik"sapa anak kecil dengan nada imut.

"Oh hai, sebentar sepertinya kita pernah bertemu?" Tanya ragu Eisha.

"Iya kakak cantik, itu bunda" menunjuk bundanya yang sedang menutup pintu.

Ada juga laki-laki yang berjalan dibelakang ibu anak itu.

"Kak? Mahesa? Bener kan?" Eisha panik mengetahui kakaknya datang bersama anak itu

" Eisha?! Kamu gapapa kan? Maafin kakak" jelas Mahesa

"Kenapa kakak kemarin lari waktu ketemu aku? Kenapa? Kakak benci sama aku?" Cerocos Eisha.

"Maafin kakak, nanti kakak ceritain apa yang udah terjadi sama kakak" ujar Mahesa menangkan Eisha.

"Untung kamu baik-baik saja, makasih ya Juan, eum Eisha, bunda sama ayah gimana kabarnya? Kalian tinggal dimana? Aku kangen sama kalian" tanya Mahesa beruntun.

"Ayah bunda istirahat kak, aku baik-baik saja, ayah bunda ada tempat baru, aku juga" Eisha senyum seakan semua baik-baik saja.

"Syukurlah, aku ingin bertemu mereka, mau minta maaf sama mereka, mau bahagiain mereka Sha, sama kamu juga" Mahesa pun tersenyum lega.

"Akan ku antar kakak ketempat baru mereka besok"

Thank You & Good ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang