Foto disamping adalah Stella, adik perempuannya Andrew. Dia anggota girlband f(x), namanya Sulli.
DON'T BE SILENT READERS!!!
Happy Reading!!!!
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Sore ini aku merasa sangat bosan. Walau masih lelah karena baru pulang sekolah, tapi tetap tidak bisa mengalihkan rasa bosanku. Akhirnya aku memutuskan untuk berkeliling kompleks menggunakan sepedaku. Ku kayuh sepeda berwarna pink dengan kombinasi biru muda –warna favoritku-. Menikmati suasana sore yang sangat menentramkan dibalik panasnya cuaca hari ini.
Karena lelah, aku memutuskan untuk istirahat di taman komplek rumahku. Aku melihat anak-anak kecil yang sedang bermain dengan bahagianya. Seperti tak pernah ada beban di pikirannya. Di antara anak-anak kecil itu, perhatianku tertuju pada seorang gadis kecil yang sedang memetik bunga. Senyum tak lepas dari wajah imutnya ketika sedang memetik bunga, membuatku juga ikut tersenyum.
Lalu tiba-tiba ada seekor kupu-kupu yang sangat cantik hinggap di salah satu bunga. Gadis kecil itu menatap kupu-kupu itu dengan mata yang berbinar. Mulutnya terbuka membentuk ‘O’ karena saking kagumnya. Lalu kupu-kupu itu terbang, gadis kecil itu mengejarnya sambil memanggil kupu-kupu itu. Gadis kecil itu terus mengejar kupu-kupu itu tanpa ada rasa lelah. Hingga kupu-kupu itu berhenti tepat di atas kepala anak laki-laki seusianya yang sedang duduk di sebuah ayunan di taman ini.
Kejadian ini seperti mengingatkanku saat aku masih kecil. Kejadian ini seperti aku memutar sebuah film dimana aku menonton film yang mengisahkan tentangku sewaktu aku masih kecil. Mungkin beberapa atau banyak orang yang lupa dengan masa kecil mereka, tapi itu tidak berlaku denganku. Kenangan itu terlalu indah untuk dilupakan. Kenangan ketika aku pertama kali dengannya. Kenangan yang membuatku pertama kalinya merasakan perasaan tertarik dengan lawan jenisku. Mungkin waktu kecil perasaanku itu hanya sekedar cinta monyet, namun seiring dengan berjalannya waktu, ketika aku mulai tumbuh menjadi dewasa, aku akhirnya menyadari kalau itu bukan sekedar cinta monyet lagi, melainkan perasaan cinta yang tulus.
Aku merebahkan tubuhku di atas rumput dengan nyaman sambil menatap langit dan menikmati hembusan angin. Perlahan aku memejamkan mataku. Kembali mengingat memori indah itu. Memori saat kami masih bersama-sama. Tanpa terasa bibirku tertarik keatas membentuk sebuh senyuman. Kemudian memori itu berlanjut lagi ke memori buruk itu. Memori yang merusak segalanya. Awal dari kehancuran hubungan kami karena perbuatanku. Keegoisanku. Mengingat itu membuatku tanpa sadar menitikkan air mata.
“Tania! Bangun, Nak! Kamu kenapa? Kok nangis?” tanya seseorang yang suaranya tidak asing sambil menepuk-nepuk pundakku. Reflex aku langsung terbangun lalu duduk dengan tegak sambil menghapus air mata dengan punggung tanganku secara kasar. Aku cukup terkejut ketika melihat sosok itu.
“Tante Michele?” tanyaku tidak percaya. Dia adalah tante Michele, ibu dari Collin, laki-laki yang aku cintai, lalu dibelakang punggung tante Michele muncul sosok lain. “Stella?” dia adik Collin.
“Kalian kok bisa disini?” tanyaku bingung.
“Harusnya tante yang nanya, kamu ngapain disini? Udah gitu tiduran sambil nangis lagi. Ada apa, sayang?” tanya tante Michele dengan nada khawatir sambil mengusap rambutku dengan sayang.
Kami bertiga -aku, tante Michele, dan Stella- sudah duduk di salah satu kursi yang ada di taman ini. “Aku kangen sama Collin, Tante,” jawabku lesu sambil menunduk. Membuat tante Michele dan Stella saling berpandangan.
“Kak Tania, kak Collin akan pulang kesini minggu ini,” kata Stella yang sedari tadi diam. Hal itu sukses membuatku mengangkat wajahku menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is Hurt
TeenfikceNathania Clara Aku mencintaimu tanpa tahu apa alasannya. Meski kau tak pernah menganggapku ada. Meski perlakuanmu selalu buruk. Meski semua itu membuatku sakit hati, aku tetap bertahan untuk mencintaimu. Aku mencintaimu dari aku menganggap itu hanya...