☞PART 16☜

53 20 1
                                    

Hi

Happy Reading 💃

"Syila" panggil seseorang di belakang, "iya" balas Syila,

"Lo pulang bareng siapa?" Tanya Farhan.

"Sendiri mungkin atau nabati gue chat bunda buat pak Toni jemput gue ke sini"

"Ouh, maaf yah gue sekarang gak bisa nganterin Lo pulang soalnya ada latihan basket hari ini" jelas nya.

"Ya udah gapapa ko maaf juga yah gak bisa temenin" ucap Syila "gapapa" di balas ucap Farhan.

"Lo segera balik geh udah sore juga"

"Iya, gue duluan yah nunggu di halte"

"Iya hati-hati" Farhan melambaikan tangan. Dan Syila membalas lambaian juga.

Syila pun berjalan menuju atap halte buat nunggu jemputanya, dan tiba-tiba Syila pun dateng duduk dekat Syila "gimana sama Farhan" tanya Clarissa membuat Syila aneh dengan sahabatnya ini duduk, langsung menanyakan Farhan.

"Baik, dan Lo gimana sama Azka?" Tanya balik Syila kepada sahabatnya.

"Baik sih, tapi tadi pas di kantin tanya in Lo" ujar Clarissa jujur tentang hal tadi di kantin dan ucapan kekasihnya itu membuat hati Clarissa bertanya 'ada apa dengan keduanya?'

"Lah ko gue" ujar Syila terheran.

"Entahlah gue juga gak tau, mungkin ada yang penting atau apa gitu sama Lo" ucap Clarissa menoleh menatap wajah Syila.

"Sebelumnya juga gue gak pernah ada janji sama dia, kan Lo juga tau semenjak Azka sama Lo gue sama dia gak Deket lagi di chat juga jauh" jelas Syila takutnya ada akan terjadi salah paham di antaranya.

Ucap Syila jujur, emang bener Syila jarang berbicara pada Azka, sekarang juga di handphone tak lagi saling bertukar kabar kaya dulu, 'gue tau itu, Azka udah punya hati yang harus di jaga' tapi perlu kalian tahu Syila tetap mengharapkan chat dari Syila terbalaskan.

Kadang hanya bisa lihat chat room nya online doang, Syila berujar 'nanti juga kalo butuh pasti Lo bakalan lari ke gue Az'

Sekelebat Syila membayangkan hal itu memang kenyataan.

"Iya gue juga tau"

Ya pasti Clarissa tau lah soal chat sama engga nya Syila sama Azka orang Clarissa kalo lagi main pasti ambil handphone Syila,

Handphone Syila memang tidak privasi semua rahasia di handpone-nya terbuka, temannya beberapa kali memainkan handphone Syila dan Syila memberikannya.

"Udah lah Riss sekarang gue juga jarang banget Deket sama dia, berpikir positif aja gue gak ada apa-apa sama dia, mungkin Azka bilang gitu karena heran aja kan biasanya juga kita sama-sama sedangkan tadi gue makan nya sama Farhan" jelas Syila.

"Hm" Clarissa hanya berdehem, wajahnya kaya tidak menerima jelas apa kata Syila.

"Lo gak pulang bareng Azka?" Tanya Syila, pada Clarissa yang sekarang sedang fokus memainkan handphone nya.

"Engga, kan dia ikutan ekskul basket juga sama kaya Farhan" balas Clarissa tetapi enggan bercakap menghadap dengan Syila.

"Ouh" di lihat mobil yang menjemput Syila sudah tiba "Riss Lo mau bareng gue gak? Supir gue udah jemput tuh" tawar Syila ramah.

Berhenti BerharapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang