Ayah, maafkan anak sulungmu ini
Pergi ke kota seorang diri
Tuk terus bergelut dengan mimpi
Yang datangnya pun, tak tahu pastiKubiarkan raga terus terpacu
Mengarungi derasnya kehidupan
Menantang suramnya masa lalu
Menyambut peliknya harapanLamat-lamat ku pandangi mentari sore ini
Sekejap menjelma jadi senja
Tenggelam dalam putaran bumi
Menyisakan malam dingin nan sunyiWaktu selalu memaksaku tuk menggenggam pagi
Agar terus menggali hikmah dibalik hari
Tentang ikhtiar yang tak ingin dikhianati
Dan tentang hasil yang tak pernah ingin mengingkariYogyakarta, 09 Agustus 2021
#30harikonsistenmenulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintikan Sajak Harianku
PoetryMulut seringkali kelu untuk menyampaikan hal tabu. Sedangkan diri seringkali ragu tuk menyampaikan meski seseorang sedang berada di sisi. Sebab bagiku tidak ada yang paling memahami kecuali Sang Pemilik hati. Rangkaian kata sederhana ini adalah luap...