Ku pandangi langit malam
Raut wajahnya semakin kelam
Hanya ku temukan satu bintang menyala
Bersama tawa bulan yang setiaKu pacu kendaraanku dengan syahdu
Sesekali melirik kemesraan bulan dan bintang
Tak ada awan yang sedikitpun ingin mengganggu
Sebab awan tahu, mereka sedang menjadi pusat perhatian penduduk bumi-MuTiba-tiba aku tersenyum malu
Sembari mengingat kembali kisahku di masa lalu
Ternyata tidak ada yang lewat begitu saja
Setiap episodenya mengandung hikmah yang luar biasaSkenarionya sangat menggagumkan
Naskah hidupku tidak ada yang pernah keliru
Meski tak selalu sama dengan keinginanku
Tapi Allah tahu akan segala apa yang ku butuhkan kala ituYogyakarta, 10 September 2021
#30harikonsistenmenulis
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintikan Sajak Harianku
PuisiMulut seringkali kelu untuk menyampaikan hal tabu. Sedangkan diri seringkali ragu tuk menyampaikan meski seseorang sedang berada di sisi. Sebab bagiku tidak ada yang paling memahami kecuali Sang Pemilik hati. Rangkaian kata sederhana ini adalah luap...