family is my life [Jenlisa]√

01.

Author pov.

Dipagi hari pasti ada keributan dan keheningan, tapi tidak dengan keluarga yang satu ini.

Keluarga mereka bisa di katakan terasa hangat dan nyaman membuat mereka bertahan sampai sekarang ini. Pertengkaran yang minim terjadi atau perdebatan yang jarang mereka lakukan.

Mereka saling mendukung satu sama lain, tidak pernah menyudutkan apalagi jika menyangkut pribadi mereka sendiri.

Langsung saja,

Lalisa manoban

- tegas, jika dengan istri lembek
- protektif
- bucin
- sayang keluarga
- manja jika lagi sakit
- cantik dan tampan
- hot

Jennie Ruby Jane manoban

- posesif
- manja
- bucin
- galak
- seksi
- cemburuan
- sayang keluarga

Ella Ruby manoban

- anak manja
- lucu dan menggemaskan
- kesayangan Dada dan Mommy
- lebih lengket dengan Dada
- sayang Mommy juga xixi

•••

"LISA!" teriak jennie dari arah dapur yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka

Orang yang dipanggil sedang terlelap dalam mimpinya dan tidak mendengar Jennie yang meneriakinya. Apalagi mimpinya terlalu indah untuk diganggu.

(Mimpi apa hayooo)

"Kemana dia? Perasaan tadi sudah bangun " heran jennie sambil melanjutkan masakannya.

"Baby El sini dulu ya nak, Mommy liat Dada dulu di kamar" ucap jennie sambil tersenyum manis pada anaknya.

"Yes Mommy" gadis kecil itu menjawab sambil memakan buah strawberry yang di berikan Jennie tadi.

Jennie melangkahkan kakinya ke arah kamar, dan betapa kesalnya ia melihat istrinya yang sedang tidur nyenyak sambil meracau tidak jelas.

"ASTAGA LISA! Tadi aku sudah membangunkan kamu, kok tidur lagi sih" ucapnya sambil berkacak pinggang.

Yang diteriaki pun tampak terkejut, lalu membuka matanya dan bertapa terkejutnya ia melihat istrinya yang sedang marah itu.

"H-honey mian, tadi aku ketiduran lagi" ucapnya takut.

"Hahh yasudah, kali ini aku memaafkan kamu. Jangan mengulanginya lagi, arasseo" ucap Jennie yang sudah meredakan amarahnya. Karena bagaimanapun istrinya pasti lelah sehabis pulang kerja lembur semalam.

"Iya honey" angguk Lisa.

"Aku melanjutkan masakan ku dulu, cepat cuci muka dan langsung ke meja makan untuk sarapan" ucap
Jennie.

"Nee. Oh iya hon, baby El mana?" Tanya Lisa.

"Astaga aku lupa, baby El di dapur sendirian. Ini gara-gara kamu aku jadi lupa" Jennie hendak keluar tapi di tahan oleh Lisa yang sedang memanyunkan bibirnya.

"Apalagi, aku ingin ke dapur, baby El pasti akan menangis karna ditinggal terlalu lama" tambahnya lagi.

"Honey, bibir ku meminta ciuman" Lisa cemberut.

"Yasudah, kesinikan bibir tebal mu" Jennie mengecup sekilas bibir Lisa yang masih cemberut.

"Kenapa sebentar sekali honeyyy, aku ingin lagi huhuu" rengek Lisa.

"Sana cuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, kamu bau. kalau sudah aku akan memberimu dari itu" Jennie mengedipkan matanya sambil meninggalkan Lisa yang memerah.

"JENNIE MANOBAN! Awas kamu yah, aku akan membuatmu tidak bisa berjalan!" Lisa berteriak menahan malu.

Sedangkan yang diteriaki terkikik geli sambil tertawa mendengar suara istrinya yang mesum.

Yah itulah mereka, Lalisa manoban dan Jennie manoban yang sudah menikah enam tahun yang lalu. Dan untuk putri mereka yang berusia lima tahun bernama Ella Ruby manoban atau bisa dipanggil baby El.

Sesampainya Jennie di dapur, ia melihat putrinya yang sudah melengkungkan bibir kebawah bersiap untuk menangis.

"Eeh baby El, kenapa menangis nak" Jennie berucap sambil mendiamkan anaknya yang mulai menangis.

"Huwaaa hiks hiks Mommy kenapa lama sekali melihat Dada huaaa hisk hiks"

"Sorry baby, tadi Mommy membangunkan Dada mu yang tertidur lagi" Ucap Jennie yang kasihan melihat putrinya menangis sesenggukan.

"Sssh sudah yah nak, jangan menangis lagi nanti air matanya habis, terus baby El tidak ada air mata lagi bagaimana?" ucap Jennie menenangkan anaknya yang mulai berhenti menangis.

"Benalkah? Jika baby tellalu lama menangis ail mata baby habis Mom?" tanya baby El dengan polosnya.

"Iya baby, makanya jangan terlalu lama menangis ya" Jennie tersenyum karena berhasil mengelabuhi anaknya agar berhenti menangis.

"Iya Mommy, baby tidak lama-lama lagi menangis nya. Pinky plomise" baby El tersenyum manis pada Jennie.

"Good girl" Jennie mencium putrinya yang terlihat menggemaskan jika sudah tersenyum menampakkan deretan giginya yang rapih seperti Dada nya.

"Eh eh, ada apa ini kesayangan Dada" itu Lisa yg sudah selesai dengan urusan kamar mandinya.

"DADA!" baby El terkikik, senang melihat Dada nya.

"Morning baby El nya Dada dan Mommy" Lisa yg mendekati putrinya yang tersenyum manis kearahnya, Lisa menghujani banyak ciuman di pipi gembul Ella yang sudah tertawa kegelian.

Bagaimana tidak geli, Lisa mencium Ella sambil menggelitiknya sampai Ella memerah.

"Honey sudah stop, baby El nanti sesak napas" ucap Jennie agar Lisa menghentikan aksinya brutal nya pada Ella.

"Hah hah huh baby cape Dada" Ella mengadu sambil menghembuskan napasnya.

"Hehehe baby El sangat menggemaskan, Dada tidak tahan untuk mencium mu. Dada sowwy baby El, eumm" ucap Lisa sambil memasang puppy eyes yang siapa saja jika melihatnya pasti akan luluh karna sangking menggemaskan. Jennie yang melihat itu dengan tidak tahan, dan langsung saja ia mengecup bibir tebal Lisa.

"Nee, tidak apa-apa Dada, baby hanya sesak sedikit" Ella tersenyum menyentuh pipi Lisa.

"Kiss baby, Dada" pinta Ella yang Langsung saja dituruti oleh Lisa.

"Sudah dulu kiss kiss nya, ayo kesayangan mommy sarapan dulu, nanti makanannya dingin jadi tidak enak" ucap Jennie sambil berjalan kearah meja makan.

"Nee Mommy" Lisa dan Ella kompak menyahuti Jennie.

-

Revisi-17/11/22

Vote di klik.