Siang ini Nata benar-benar bosan. Dirinya sejak tadi hanya makan, minum obat dan mengscroll ponselnya sembarangan. Jika biasanya disekolah dirinya sering sekali mengantuk, namun sekarang saat dirinya memiliki kesempatan untuk istirahat, matanya malah tidak menunjukkan keinginan untuk terpejam.
"Aaahhh.... bosen banget gue....." ujar Nata sambil melempar ponsel nya di pinggiran kasur.
'Ceklek' pintu kamar pun terbuka dan menampilkan sosok Jaemin dengan baju pasien sambil mendorong tiang infusnya.
"Jaemin?"
"Hai Nat... gue mampir ya... bosen banget gue di kamar sendirian." Ujar Jaemin sambil melangkahkan kakinya menuju ranjang Nata dan mendudukan dirinya di tepi ranjang.
"Iya Jaem, gue juga bosen banget nih..."
Jaemin pun mengedarkan pandangannya menuju kaki Nata yang digips. "Kaki lo gimana Nat? Sampe kapan lo make gips kayak gini?"
"Kata bokap lo sih, sekitar tiga bulan lagi gips nya udah bisa di buka. Sumpah ya, pakek gips tuh ternyata ga enak banget... gue jadi ga bisa jalan-jalan deh."
Jaemin pun terkekeh mendegar ucapan Nata. Ia kemudian beralih menatap perban Nata yang berada di dahi dan dagunya. Jaemin pun menghela nafas panjang.
"Ini masih sakit?" Ujar Jaemin sambil menunjuk perban yang ada di dahi Nata.
Nata pun menggeleng. "Engga kok. Cuman kadang nyeri aja kalo ga sengaja kepegang. Lo sendiri? Liat deh, muka ganteng lo jadi ketutup sama baretan tuh."
Jaemin pun kembali terkekeh. Ia kemudian merapihkan rambut Nata yang sedikit menutupi wajahnya dan membuat Nata membulatkan matanya kaget.
"Lo udah berapa hari ga keramas?"
"Eoh? Kenapa? Rambut gue bau ya?" Nata pun sontak langsung mencium rambutnya.
"Ew... bisa-bisanya gue ga sadar kalo rambut gue udah apek banget gini!" Ujar Nata sambil menjauhkan rambutnya dari wajahnya.
Jaemin pun terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. "Mau gue keramasin gak?"
Nata pun kembali membulatkan matanya kaget. "Eoh? Lo mau mandiin gue?"
Kini Jaemin yang membulatkan matanya kaget mendegar ucapan Nata barusan. "Bukan mandiin Nata...Cuman bantuin keramas doang. Lo aneh-aneh aja deh!"
"Ooohh... kirain. Yaudah deh, bantuin gue keramas. Lama-lama rambut gue gatel juga nih gara-gara baru sadar gue udah ga keramas lima hari."
Jaemin pun menggelengkan kepalanya heran lalu membantu Nata untuk menuju kamar mandi.
Jaemin mendudukan Nata ke kursi yang ia taruh di depan westafel dan menaruh kepala Nata untuk tiduran di tepi westafel. Ia juga menaruh rambut Nata untuk masuk kedalam westafel dan menyiramnya dengan air. Susah payah Jaemin membasuh rambut Nata agar tidak mengenai wajah gadis itu.
"Shampoo nya mana Nat?" Tanya Jaemin sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar mandi.
"Itu, di laci bawah. Lo ambil aja." Ujar Nata sambil menunjuk arah laci menggunakan matanya.
Jaemin kemudian mendapatkan shampoo itu dan menuangkannya ke rambut Nata yang sudah basah. Dari bawah sini, Nata dapat melihat Jaemin tengah fokus mengcreambath rambutnya. Bahkan melihat Jaemin dari posisi seperti ini, lelaki itu masih terlihat tampan.
"Lo ga mau buka salon aja Jaem? Kayaknya lo ada bakat deh jadi tukang creambath."
Jaemin pun terkekeh dan menatap Nata. "Harus banget?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye My First... ✔
FanfictionKarena ini adalah kehidupan pertama Kim Nata, hal itu membuatnya merasakan banyak pengalaman yang datang menghampiri. Mulai dari cinta pertama, patah hati pertama, kehilangan seseorang, bertemu dengan orang baru, dan pelajaran hidup yang lain. Cint...