Tak terasa, hari berlalu dengan cepat. Natal dan tahun baru pun telah berlalu. Itu artinya, tinggal menunggu beberapa minggu lagi seluruh siswa kelas 3 SMA akan segera lulus dan akan segera menghadapi CSAT yang selama ini sudah mereka persiapkan.
Seperti saat ini, Jeno sejak tadi sibuk menggarap soal-soal latihan di kamarnya untuk persiapan CSAT nanti. Sangking fokus nya lelaki itu menggarap soal, dirinya tak memperdulikan Nata yang saat ini tengah menghabiskan beberapa bungkus biskuit yang sengaja Jeno letakkan di atas meja belajar untuk menemaninya belajar.
"Jen, ga ada lagi apa biskuitnya? Udah habis nih." Ujar Nata sambil menyodorkan bungkus biskuit yang sudah tidak ada isinya itu.
Jeno pun hanya melirik sekilas lalu menujuk ke arah nakas samping ranjang nya. "Tuh, coba cari di laci."
Nata pun langsung beranjak dari duduknya menuju laci yang dimaksud Jeno. Matanya berbinar saat mendapati laci Jeno ternyata penuh dengan makanan ringan yang sangat Nata suka.
"Jen, gue makan ya."
"Hmm."
Melihat respon Jeno yang seperti itu membuat dirinya sebal. Ia kemudian mengambil beberapa genggam permen dan memasukkannya ke dalam kantong hoodie nya secara diam-diam. Nata terus mencuri permen milik Jeno hingga tiba-tiba Jeno memanggilnya dan membuat dirinya terkejut.
"Nat."
"Hmm..." Nata sempat membeku sambil menatap ke arah Jeno yang saat ini tengah membelakangi nya.
"Gue mau lanjut kuliah kedokteran."
Ucapan Jeno barusan sukses membuat Nata menjatuhkan beberapa permen yang hampir saja ia masukkan ke dalam kantong hingga berserakan di atas lantai.
Jeno pun menolehkan pandangannya saat mendegar suara berisik itu. Lelaki itu kemudian menghela nafasnya panjang dan mulai berjalan mendekati Nata.
Jeno berjongkok di hadapan Nata sambil memunguti permen-permen yang jatuh itu. Ia kemudian memasukkan permen yang jatuh tadi ke kantong hoodie Nata.
"Kaget banget ya... sampe acara nyolong lo ketahuan gini." Ujar Jeno sambil terkekeh melihat tingkah Nata.
Sementara Nata, gadis itu sejak tadi terus terdiam sambil menatap Jeno dengan pandangan yang sulit diartikan.
Melihat respon Nata yang seperti itu membuat Jeno mengerutkan dahinya kasar. "Kenapa?"
"Lo serius Jen? Eh.. maksud gue, kenapa tiba-tiba gini? Gue tau lo dari awal ga pernah tertarik sama dunia medis."
Jeno sempat menghela nafasnya panjang sebelum mulai berbicara. "Gue mau wujudin mimpinya Jaemin Nat. Gue mau jadi dokter buat gantiin dia."
Nata terdiam. Gadis itu benar-benar terkejut dengan apa yang Jeno katakan barusan.
"Karena dari awal gue ga punya mimpi mau jadi apa kedepannya, gue mutusin buat jadiin mimpi Jaemin jadi mimpi gue juga. Menurut lo gimana?"
"Gimana apanya?"
"Tentang gue yang mau lanjut sekolah kedokteran?"
Nata sempat berfikir sejenak. Gadis itu kemudian tersenyum dan mengangguk. "Gue seneng akhirnya lo punya tujuan buat kedepannya. Gue bakalan dukung apapun yang lo pilih Jen. Apapun itu."
Jeno tersenyum mendengar itu. Lelaki itu kemudian mengusap rambut Nata dengan lembut. "Lo orang pertama yang tau tentang ini Nat."
Lagi dan lagi, Nata dibuat terkejut dengan perkataan Jeno. "Jadi orang tua lo belum tau?" Jeno menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bye My First... ✔
FanfictionKarena ini adalah kehidupan pertama Kim Nata, hal itu membuatnya merasakan banyak pengalaman yang datang menghampiri. Mulai dari cinta pertama, patah hati pertama, kehilangan seseorang, bertemu dengan orang baru, dan pelajaran hidup yang lain. Cint...