SMILE

275 20 0
                                    

"Morning Honey." membuka pintu kamar Ellena yang tidak terkunci.

"Morning Honey." jawab Ellena yang sudah rapi dengan pakainnya.

"Ayo kita segera turun ke bawah, mom dan daddy pasti sudah nungguin kita."

"Yes Honey."

Ellena tak menjawab, dia hanya mengangguk, sembari mengeluarkan senyum termanisnya, Ellena Lawrence anak tunggal pasangan Robert Lawrence seorang pengusaha properti yang anak cabangnya sudah ada di setiap negara dan Emma Copell seorang designer gaun pengantin terkenal, Ellena yang memiliki tubuh tinggi semampai, kulit putih mulus tanpa goresan, hidung mancung, mata indah dan senyuman manis sudah terlahir bergelimangan harta semenjak kecil, orang tuanya pembisnis sukses di Prancis bahkan masuk ke daftar 10 besar orang terkaya di Prancis. Didikan keras dari orang tuanya tidak membuat Ellena menjadi pribadi yang manja melainkan menjadi pribadi yang mandiri dan kuat, tanpa mengurangi kelembutan hatinya dan keeleganan sikapnya.

Sementara Felix Hemswort adalah pemuda tampan anak tunggal pula keluarga Hemswort, pewaris sah Hemswort Company keluarga Hemswort merupakan salah satu orang terkaya pula di dunia, Ayah Felix seorang pengusaha kontraktor banyak para pejabat dan pengusaha besar yang mengunakan jasa Hemswort Company.

Mereka berdua pasangan serasi seantero jagat Prancis khususnya di kampus mereka, mereka berdua mampu membuat semua orang iri akan kehidupan mereka berdua yang begitu sempurna tanpa celah sedikitpun.

"Pagi uncle, aunty." ucap Felix sembari menuju meja makan yang sudah ada dua orang berumur menunggu, tanpa mengurangi sedikitpun kecantikan dan ketampanan mereka.

"Pagi Felix." jawab Emma dan Robert bersamaan, Emma dan Robert begitu menyukai Felix karena sikapnya yang ramah, Felix juga pintar dan begitu tampan. Tak ayal membuat Emma dan Robert memberikan keleluasaan penuh keluar masuk mansion termasuk keluar masuk kamar Ellena.

"Pagi, mom, dad." jawab Ellena mencium kedua pipi orang tuanya.

"Pagi Baby, bagaimana tidurmu?" tanya Robert penuh perhatian karena Robert begitu menyayangi Ellena.

"Nyenyak kok dad." Jawab Ellena sembari mengambil sebuah roti dan mengolesinya dengan selai nanas, dan memberikannya ke Felix.

"Terima kasih Honey, benar-benar istri idaman." goda Felix dengan mengerlingkan sebelah matanya.

Robert dan Emma hanya tersenyum, sementara Ellena kedua pipinya sudah bersemu merah jambu.

"Udah ah, masih pagi jangan gombal buruan di habisin rotinya nanti kita terlambat." tersenyum malu.

Felix tak menjawab, dia langsung memakan rotinya. Meja makan hening semua orang focus menikmati breakfast masing-masing, walau begitu banyak sarapan yang di sediakan oleh maid keluarga Lawrence, Felix lebih suka sarapan dengan sepotong roti dengan selai nanas dan Ellena pun sudah hafal dengan kebiasaan kekasihnya ini.

"Sudah selesai, sarapannya?"

"Sudah, ayo kita langsung berangkat. Mom, dad, Ellena Berangakt dulu ya." Pamit Ellena ke orang tuanya.

"Hati-Hati Baby, I love You."

"Me too mom." balas Ellena mencium pipi mom dan daddynya.

"Jaga Ellena dengan baik Felix, dia anak kesayanganku." ucap Robert

"Siap uncle." Jawab Felix sopan dan tersenyum lebar.

Ellena dan Felix segera menuju ke mobil Felix yang sudah bertengger dengan gagah di depan teras Mansion Ellena, mobil yang di kendarai Felix Lamborghini type Diablo warna merah. warna favorite Ellena, mereka berdua masuk mobil dan bergegas meluncur ke kampus. Jalanan menuju kampus mulai di padati oleh lalu lalang orang-orang, mengingat sudah waktunya mulai jam kerja.

Crying In The Winter (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang