Hai hai hai...
Happy Reading jangan lupa tinggalkan Votmen biar author semangat nulisnya 😜😜 🥂🥂Baru di tinggal beberapa jam Ellena sudah bermain api dengan salah satu sahabatnya, tak sepantasnya Ellena melakukan itu.
Itulah yang ada di pikiran Felix saat ini.
Felix membuang Foto yang di remasnya ke sembarang tempat. Felix menghubungi Trian."Siapkan jalang malam ini." Dan memutuskan sambungan telephonenya sepihak.
🍀🍀🍀
Sinar matahari masuk dari kaca balkon kamar mengusik tidur nyenyaknya, Ellena menggeliat rasa lelah masih dirasakan.
Hari ini, hari pertama tanpa ada Felix disampingnya. Ellena enggan untuk melewati hari-hari tanpa Felix, Cinta membutakan segalanya.
Ellena membuka mata, mengingat kejadian dua hari terakhir. Ellena menggelengkan kepala mencoba mensugesti diri, Ellena tak boleh lagi larut akan kesedihan dan ketergantungan terhadap Felix.
Ellena bangun dari tempat tidur mencari hand bag yang Ellena kenakan kemarin. mengambil ponsel, Ellena mengecek terdapat beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari Felix. Ellena mengabaikanya.
Ellena melangkahkan kaki menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Semanjak kemarin Ellena belum membersihkan tubuhnya. Ellena terlalu lelah dan larut dalam tidur.
Baru beberapa langkah ponsel Ellena bergetar muncul notif ada pesan masuk. Ellena kembali mengambil ponsel, nomor yang tidak Ellena kenal Ellena mengrinyitkan dahi, dan membuka pesan tersebut sebuah foto Felix sedang bersenang-senang dengan jalang.
Ellena menatap nanar Foto tersebut, menghembuskan napas dengan kasar dan menaruh ponselnya kembali. Ellena mengabaikan. Ellena tak ingin terlalu memikirkan lagi tingkah brengsek Felix dan melanjutkan langkah kakinya masuk kedalam kamar mandi.
🍀🍀🍀
Ellena menuruni anak tangga perlahan bersiap untuk berangkat kuliah. Langkah Ellena terhenti, mendapati kedua orang tuanya sudah menunggu di meja makan. Ellena tersenyum hangat menyambut orang tuanya dan menggeser sedikit kursi untuk diduduki.
"Morning, mom dad. Kapan pulang?"
"Tadi malam." Sahut mom Ellena
Ellena hanya menggangguk menggeser kursi dan mengambil selembar roti untuk diolesi selai.
Mom Ellena mengamati putri tunggalnya, kesedihan yang Ellena coba tutupi walaupun tak dapat membohongi kedua orangtuanya. Terutama momnya.
"El, kau baik-baik saja."
Ellena tersenyum untuk menenangkan rasa khawatir momnya. Ellena tau betul momnya begitu pandai membaca perasaan.
"Tentu mom." Ellena kembali tersenyum.
"Semalam mom masuk kamarmu, mom melihat kau menangis dalam tidur, apa terjadi sesuatu nak." Tanya momnya penuh khawatir.
"Tidak ada mom, aku hanya sedikt sedih di tinggal Felix." Cengir Ellena untuk mencairkan suasana. Ellena mencoba lagi menutupi kesedihan, berusaha agar orang tuanya tidak mengetahui kesedihannya, walau pada akhirnya akan sia-sia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying In The Winter (On Going)
Romance"Tunggu aku ..." Kata itu seperti sihir yang mampu membuat Ellena melepas kepergian Felix. "Jaga hatimu dan dirimu baik-baik, ku ingin jadi orang pertama yang menyentuhmu, setelah kita menikah nanti." Ya, Felix dan Ellena adalah pasangan saling men...