Tak dipungkiri Ellena merasa sedih, untuk pertama kalinya Ellena harus berjauhan dengan Felix dan entah kenapa tiba-tiba ada kegelisahan di hati Ellena, menjelang kepergian Felix. Ellena mencoba membuang pikiran buruknya. Dan masih membalas lembutnya ciuman Felix sampai matahari benar-benar terbenam.
🍀🍀🍀
Ellena dan Felix menuju white house dan betapa terkejutnya Ellena ketika mendapati sahabat-sahabatnya sudah berkumpul.Ellena menoleh ke Felix. "Felix." Gumam lirih Ellena yang masih bisa didengar oleh Felix.
Felix hanya mengernyitkan dahi dan menoleh ke Ellena.
"Kau yang mengundang mereka kemari."
"Tidak, aku tak mengundangnya mereka sendiri yang mau datang kemari." Elak Felik tak acuh
Ellena pun tersenyum dan mencubit pinggang Felix. "Dari mana mereka tau tempat ini kalau bukan dari dirinya." Batin Ellena.
"Aww, apa yang kau lakukan honey." Ringis Felix memegang bekas cubitan Ellena.
Ellena pun bersikap tak acuh meninggalkan Felix begitu saja dan mendekati sahabat-sahabatnya.
"Wahh.. kalian datang." Seruan Ellena tersenyum bahagia, Andrew membalas senyuman Ellena dengan hangat. Sementara Exel tak mengubris ucapan Ellena dan Focus menatap tubuh ramping, putih mulus Ellena yang hanya berbalutkan bra dan celana dalam. Setelah berciuman hangat Felix dan Ellena kembali ke white house meninggalkan pakaiannya yang entah kemana.
"Jaga matamu, sebelum ku congkel." Decik Felix tegas pada Exel, yang entah sejak kapan Felix berada di samping Ellena dan merengkuh posesif pinggang Ellena.
Andrew hanya tersenyum mendengar perhatian Felix terhadap Ellena. Sementara Exel memasang tampang bodohnya dan mengerutu sebal ke Felix.
"Bagaimana kita tak datang, Pacar psychomu ini mengirimi kami pesan dan mengancam akan menyebar luaskan video mesum kami."Gerutu Exel.
"Aku rasa hanya video mesummu, aku yakin Andrew tak seperti kalian." Balas Ellena sambil cekikikan dan melirik sekilas ke Andrew, Andrew yang mendengar itu hanya tersenyum.
Sementara Felix dan Exel melototi Ellena yang lebih membela Andrew. Ellena yang melihat reaksi Felix dan Exel justru mengeraskan cekikikannya.
"Masuklah dan gunakan pakaianmu. Aku tidak mau Exel menatap lama tubuhmu." Ucap Felix penuh perhatian dan perlahan melepas renggkuhan tangannya di pinggang Ellena.
Ellena hanya menggangukan kepala dan tersenyum hangat ke Felix dan yang lainnya. Ellena melangkahkan kakinya menuju white house membersihkan diri dan naik ke lantai atas untuk segera memakai bajunya.
Ellena menggenakan dress putih diatas lutut bermotifkan bungah mawar. Tak lupa juga Ellena membawakan sebuah T-shirt berwarna putih pula untuk Felix yang sudah tersedia di kamarnya. Setelah berasa sudah rapi Ellena munuruni anak tangga menyusul yang lain. Ketika sampai di ujung tangga Ellena mendapati Andrew kesulitan membawa beberapa makanan dan minuman yang Andrew ambil didalam kulkas."Kau sendirian, sini aku bantu kau terlihat kesulitan."tawar Ellena didampingi senyum hangatnya.
Sekilas Andrew terkesima akan perhatian kecil Ellena terhadap dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying In The Winter (On Going)
Romance"Tunggu aku ..." Kata itu seperti sihir yang mampu membuat Ellena melepas kepergian Felix. "Jaga hatimu dan dirimu baik-baik, ku ingin jadi orang pertama yang menyentuhmu, setelah kita menikah nanti." Ya, Felix dan Ellena adalah pasangan saling men...