Ellena tersenyum melihat Felix dan Laura yang saling berkenalan. Andrew menatap penuh arti ke Ellena. Sementara Exel mencoba memeluk lengan Viora untuk menghilangkan kegugupannya, Viora berdecak benci melihat perilaku Exel.
🍀🍀🍀
21+
Jangan lupa tinggalkan komentar, selamat membaca 😉Setelah makan malam selesai, Exel mencoba beranjak dari tempat duduknya. dia mulai mengantuk ditambah suasana yang begitu canggung akan kemunculan Laura yang tiba-tiba. Terlebih Exel sesekali memergoki Laura dan Felix saling mencuri pandang.
"Exel, mau kemana." Cegah Ellena
"Aku ingin tidur."
Felix yang mengetahui Exel yang akan masuk ke dalam rumah, mencegahnya. "Tidak bisa!" Ucap Felix dengan sarkas.
Exel hanya mengrinyitkan dahi, tak mengerti akan maksud Felix.
"Rumah itu hanya ada 1 kamar, untukku dan Ellena." Sambil menciumi leher Ellena dengan posesif mengisyaratkan bahwasanya Felix hanya akan tidur berdua saja bersama Ellena."
"Kalian boleh pulang sekarang dengan jalan kaki atau tidur di luar dengan tenda yang sudah disediahkan." Seringai licik Felix sambil mengangkat sudut bibirnya keatas.
Ellena yang berada di sampingnya hanya bisa menahan senyum akan reaksi Exel yang menurutnya terlihat bodoh.
"What, are you crazy!!" jawab bersamaan Exel dan Viora dengan setengah berteriak.
Felix hanya mengedihkan bahu tak acuh, merangkul Ellena untuk mengajaknya masuk ke dalam rumah. Ellena pun menurut dengan cekikikan sementara para sahabatnya berdecak sebal dan marah akan sikap Felix yang keterlaluan. Sebenarnya bisa saja mereka pulang tapi apalah daya Felix memerintahkan anak buahnya untuk tidak boleh mengantarkan mereka semua di tambah malam yang sudah larut dan kondisi mereka yang setengah mabuk.
Akhirnya Andrew dan Exel masuk ke dalam tenda yang sudah disiapkan oleh anak buah Felix. Demikian juga dengan Laura dan Viora.
"Drew, apa kau sudah mau tidur Man."
"Hmm.." jawab Andrew setengah malas.
"Kenapa sikapmu begitu tenang, apa kau sudah mengetahui akan kedatangan Laura."
"Dalam keadaan apapun Andrew selalu bersikap tenang dan tidak gampang marah sekalipun ada gempah aku yakin dia tak akan panik." Batin Exel sembari mengeluarkan napas dengan kasar.''
"Tidak, aku tidak mengetahuinya."
Exel terlihar berfikir sejenak. "Apa sebaiknya kita ceritakan saja ke Ellena siapa Laura sebenarnya, aku rasa Felix juga masih mencintai Laura."
"Entahlah." Jawab Andrew dengan enggan.
Hening tidak ada pembicaraan mereka mencoba memejamkan mata, karena malam semakin larut ditambah udara di luar begitu dingin. Mereka tidur saling membelakangi.
"Andrew, apa kau menyukai Ellena." Pertanyaan Exel begitu pelan tapi masih dapat di dengar Andrew.
Seketika Andrew membuka matanya.
Di lain tempat Laura dan Viora sedang berbincang saling berbagi cerita. Lebih tepatnya Viora yang lebih banyak bicara. Viora yang antusias menceritakan kebaikan dan kebrengsekan para sahabatnya sementara Laura hanya mendengarkan seksama celotehan Viora.
"Apa Ellena dan Felix saling mencintai."
"Tentu, mereka saling mencintai." Jawab Viora penuh keyakinan. "Sebenarnya apa kalian saling mengenal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crying In The Winter (On Going)
Romance"Tunggu aku ..." Kata itu seperti sihir yang mampu membuat Ellena melepas kepergian Felix. "Jaga hatimu dan dirimu baik-baik, ku ingin jadi orang pertama yang menyentuhmu, setelah kita menikah nanti." Ya, Felix dan Ellena adalah pasangan saling men...