2. Pertemuan II

58 51 40
                                    

"Aku suka hal baru, walaupun itu akan berakhir menyakitkan"
-jefira amanda-

Jefi sedang menunggu angkot dipinggir jalan saat pulang sekolah, tiba-tiba ada seseorang menggunakan vario hitam dan memakai helm fullface menghampiri Jefi.

Saat itu Jefi tidak mengenali orang dibalik helm fullface tersebut, namun ia tau dia adalah anak sekolah sebelah karena seragam batik yang ia kenakan.

Kemudian seseorang itu membuka helm fullface nya, dan ternyata dia adalah Adit.

"Rasi ngapain lo disini?" Tanya Jefi kaget mendapati Adit didepannya.

"Rasi siapa anjrt??" Jawab Adit heran dengan nama yang disebut oleh Jefi.

"Lo Rasya aditya"

"Kenapa jadi Rasi?" Tanyanya heran

"Kenapa jadi Jeje?" Jawab Jefi membalikkan

Mereka memang tidak ada habis habisnya membahas nama panggilan.

"Terserah gua" ucap adit kesal

"Yaudah, gua juga terserah gua"

"Sekarang gua anterin lo balik" Pinta adit

"Ga, gua mau naik angkot" Ucap Jefi

"Angkot jam segini mana ada Je, liat sekarang jam berapa hm? lo mau nunggu sampe subuh?"

Iya juga sih sekarang jam menunjukkan pukul lima sore, apa bakalan ada angkot yang lewat?

Hari ini jefi mengikuti ekstrakurikuler dulu jadi ia pulang sedikit terlambat.

Dan tidak ada jalan lain ia harus ikut adit pulang karena untuk memesan gojek hari ini uang jefi tidak cukup.

"Yaudah gua numpang ya" Ucap Jefi menahan rasa malunya

"Dengan senang hati"

Setelah itu mereka berdua pulang.

Dipertengahan jalan Jefi minta sesuatu. "Turunin gua di alfamart yang dulu" Pintanya.

Adit sedikit tersenyum dibalik helm fullface nya, ia mengingat masa pertemuan pertama kali dengan Jefi.

Kalau saja alfamart itu tidak dibangun mungkin saja Adit dan Jefi tidak akan pernah bertemu.

"Alfamart yang mana?" Tanya Adit pura pura tidak tahu.

Jefi yang malu untuk menjelaskannya ia tidak menjawab.

Lalu Adit berkata kembali "Oh lu mau ke alfamart dulu? mau jajan?"

Sungguh menyebalkan, apakah Adit baru saja mengejek dirinya? apa maksud yang dikatakan Adit? ah sial dia sangat menyebalkan.

"Atau rumah lu di alfamart?" Ucap Adit kembali.

Maksudnya apa? aneh

Langsung saja adit mengantarkan Jefi sampai depan rumahnya.

Jefi kaget, ko adit bisa tau rumahnya padahal ia belum pernah memberi tahu sebelumnya.

"Ini rumah lo kan?" Tanya Adit

"Iya, makasih"

"Bayar" Ucap Adit tiba-tiba

"Maksudnyaa!?" Ucap Jefi kaget, bingung, dari tadi ia tidak mengerti dengan semua yang Adit katakan, apa karena Jefi terbawa suasana? ah Jefi tidak paham dengan semua situasi bersama Adit.

"Biasa aja kali mukanya"

"Besok berangkat sekolah bareng sama gua oke jeje kyutt" Ucap Adit mencubit pipi Jefi gemas, lalu tersenyum manis dan pergi tancap gas bersama motornya.

HAH!? Adit bilang apa barusan!? kyut? lucu maksudnya ?

Sejak kenal dengan Adit, Jefi sekarang jadi sering senyum-senyum sendiri. Jefi merasa kalo Adit adalah cowo terlucu yang pernah ia kenal walaupun belum kenal semua hal tentang adit.

Tapi Jefi tahu kalo Adit orangnya baik,lucu dan aneh. Terlihat sangat jelas dari mimik mukanya.

°°°


Keesokan harinya, benar saja Adit menjemputnya untuk pergi berangkat sekolah bersama.

Mereka belum kenal pasti tapi sudah main jemput-jemputan saja, punya nomor hp nya saja tidak.

Jefi juga tidak mengerti tapi ia ikuti alurnya saja, sebelumnya jefi juga tidak pernah mengalami hal seperti ini.

Kan biasanya orang-orang itu kenalan dulu, PDKT dulu kok ini main gas aja

Tapi Jefi suka hal baru, jadi ia ikuti saja cara putar semesta.

Ia yakin pertemuan ini pasti bukanlah sebuah luka dilain hari.


















Gimana?

Lucu bukan?

Gimana kalo kalian ada diposisi mereka?

Jangan lupa vote ya kawan

See u next chapter-!!

RAJIE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang