jal saeng-gin namja🍌

37 4 1
                                    

"Sialan..."

Lagi dan lagi aku mengumpat, barang chekingan ku belum juga surut. Kepala ku pusing, badan sudah tidak mampu lagi untuk bertahan.

Beginilah nasib menjadi pekerja garment, gaji tidak seberapa tapi tenaga terus di peras. Koyo dan cream pijat seolah-olah sudah menjadi teman sejati di setiap malam. Ketika badan lelah ingin rebahan tapi atasan bilang harus lemburan. Berangkat sunrise pulang sunset, seperti biasa aku, kita, kami pekerja garment hanya bisa menyapa teriknya matahari di jam istirahat, itu pun hanya setengah jam.

Hujan badai, angin ribut, halilintar, bukan halangan. Seakan-akan itu hal yang biasa. Sayang jika mengambil libur sendiri, sayang pada gaji sayang pada kerjaan. Biasa, potongan gaji dan ancaman PHK.

Apalagi jaman semakin rumit, Covid-19 yang sudah mampir satu tahun lamanya di Indonesia belum juga pamit untuk pulang. Kemarin katanya Vaksin 1 dan 2 untuk menjaga kekebalan tubuh, sekarang di tambah menjadi dosis 3 untuk Omicron, virus varian baru setelah Delta.

Kemarin telur yang katanya sudah semakin langka, sekarang telur sudah banyak lagi tapi minyak yang harganya melonjak naik. Kalau minyak saja bisa naik lantas gaji karyawan kapan naik nya?

"Meisya, benang, raw edge, namring, tolong dong di buangin. Percuma barang banyak, numpuk di meja QC¹ kalo semuanya sampah mah!"

Meisya Ananta Flanipolia, leader sewing 1-F. Si biang kerok dari menumpuknya pekerjaan ku ini. Dia si nggak peduli mau capek, mau nggak, asal barang numpuk target dapat, dia aman.

But problem nya justru ada di aku, ngukur belum, barang numpuk, report kertinggalan gara-gara di tunda pengisiannya.

"HEH!! BENANG-BENANG, NAMRING, ROW EDGE, BUANGIN YANG BERSIH!!"

Dan penyebab dari budek nya aku pun dia, suara udah persis kayak toa masjid di tambah suka teriak-teriak tepat di samping telinga siapa orangnya yang nggak bakal budek? Apalagi musik dari ruang produksi yang kalo sehabis istirahat berasa kayak lagi di orang hajatan, dangdut tiada henti.

"Oy, mau jajan apa lu?"

Dia Shena Pupucha, si QC in line 1-F dan 1-E. Nyonya dari Mas Bucin yang bernama Egi Melgiansyah, LDR sudah satu tahun tapi belum juga mendapatkan waktu untuk bertemu. Jawa Barat - Semarang masih satu kesatuan hanya mungkin beda kota, beda provinsi, beda pulau, itu saja tenang.

"Gak tahu, bosen juga jajan itu-itu aja."

"Geprek?"

"Tanggal tua, hemat! Nasi biasa yang tiga rebu maratus sama es good day aja dah cukup."

Tanggal tua adalah tanggal yang tidak mengenakkan bagiku, mau jajan aja harus mikir-mikir dulu. Yap, mikirin makanan yang murah tapi kenyang sampe jam tiga minimal.

"Oke!"

🍌🍌🍌

"Ya Allah allhamdulilah istirahat," ucapku pelan. Mengucap syukur setalah penantian panjang ingin keluar mencari makan.

Sabar ya sayang-sayang Mommy, kita antri keluar dulu terus kita makan meski cuma sama nasi, tempe oreg, urab daun singkong, sama sambel doang.

Sembari bergumam menenangkan cacing-cacing di dalam perut dengan tangan yang mengusap pelan luar baju, aku berjalan cepat ke depan, mengantri, menyodok, berusaha keluar lebih dulu dari pada yang lain.

Tapi di pertengahan jalan, tepat di meja ADM Loading aku berpapasan dengan .... jal saeng-gin namja² , tampan, wangi, berdamage. Otak bekerja dengan cepat, langsung ku pepet dia dengan dalih modus jalan beriringan. HAHAHAHA.

Menyelam sembari meminum air, itu mungkin yang aku lakukan. Sudah modus jalan beriringan di tambah dengan lancangnya aku memegang ujung kaos hitamnya agar bisa terus jalan di sampingnya juga bisa menyodok ke antrian lebih depan dengan cepat. Soalnya, terkhusus untuk laki-laki, tidak ada itu yang namanya antri, tapi perempuan yang dominan banyak antri panjang persis pembagian sembako di kelurahan.

"Hehehe, maaf A' ikut jalan biar enak nyodoknya."

Tidak tahu malu, itu aku.

Dengan wajah watados³, aku mengatakan itu pada si jal saeng-gin namja ketika kepergok aku memegangi bajunya.

Tapi, dia malah cuek bebek kayak bodo amat kayak dih apaan si?

Duh, kayaknya ini cowok tipe-tipe aku juga, pepet terus gak ya? Tapi, tepat di pergelangan tangan kanannya ada gelang hitam yang membuat aku berfikir kalau dia pasti sudah mempunyai pawang. But, sebelum bendera kuning berkibar bolehlah untuk di kejar bahkan kalau dia larinya sampai ke planet Mars pun masih di halalkan untuk di kejar sekiranya kalau tidak capek.

"Buaya garment ada juga yang cakep ya."

🐊🐊🐊

Qc¹ = Quality Control.

jal saeng-gin namja² = Cowok ganteng dalam bahasa Korea.

Watados³ = Wajah tanpa dosa.

Watados³ = Wajah tanpa dosa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo!!

Ada kah yang pegawai garment atau pabrik di sini? Seperti nya kita saudara teman ....

QMermaid 🧜

My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang