Mas Crus vs Mas Kasir 🌼

4 2 5
                                    

"Mas gak bisa kurang ini harganya?"

"Gak bisa Bu, harganya memang sudah segitu."

"Ck yaudah deh, oh iya ada Wipol yang rentengan?"

"Maaf Bu, gak ada. Kalau mau Ibu bisa ambil yang ukuran besarnya jadi bisa lebih hemat."

"Gak usah deh, kalo gitu sabun Daia nya yang ukuran jumbo satu lagi ya."

"Ada lagi Bu?"

"Gak ada, tapi ini gak dapet bonus piring? Saya mau buat jualan lagi si."

"Hehe aduh maaf Bu gak ada, soalnya ini lagi ada promo."

Aku menahan tawaku yang sudah hampir meledak sejak tadi, berniat pergi ke Alfamidi untuk sekedar membeli susu strawberry dan beberapa bungkus mie ramen terfavorit, tapi malah menjumpai pertunjukan yang luar biasa lucu.

Baru kali ini aku menyaksikan adanya tawar menawar di mini market, dikira ini di pasar apa? Dan apa tadi? Diterjen yang di beli itu untuk di jual lagi? Buset, gak salah tuh?

Sebenarnya ini Ibu-Ibu pernah belanja di mini market apa baru pertama kali ini? Heran, warga Indonesia banyak yang aneh.

"Mas, Ibu-Ibu tadi gak sekalian nawar minyak? Seharusnya si yang mesti di tawar itu minyak ya."

Mas-mas kasir Alfamidi ini tertawa pelan, setelah kepergian si Ibu aku langsung bergegas maju untuk membayar belanjaan ku juga sekalian menggosipi kejadian beberapa menit yang lalu.

"Aneh ya Mba, masa di minimarket nawar."

"Nah itu dia! Kalo boleh nawar saya juga mau, soalnya kan biar bisa lebih hemat."

"Hemat si, tapi nanti gaji saya banyak potongan gara-gara nebus kerugian," ucapnya dengan nada suara yang terdengar kesal tapi begitu lucu menurut ku.

"HAHAHAHA, aduh... Maaf ya Mas, sesama pekerja yang gajinya UMR kita harus saling suport! Maaf Mas, bercanda tadi."

Mas Dion namanya, aku melihat nama itu dari name tag yang ia kenakan. Dion Angkasa, ih bagus banget si namanya orang nya juga gak kalah sama artis tiktok si menurutku.

"Santai Mba, dan ini belanjaannya jadi enam puluh dua ribu lima ratus rupiah."

Aku mengulurkan uang tunai seratus ribu dan menunggu kembalian dari Mas bernama Dion ini. "Mas yang lima ratusnya donasiin aja ya, mumpung saya lagi baik hari ini hehe."

Mas Dion itu mengangkat sebelah alisnya dengan senyuman kecil di balik masker nya itu. "Gak sekalian semuanya aja di donasiin?"

"Gak deh, itu duit kan mau buat besok jajan di pabrik."

"Pulsa nya mau sekalian?"

Aku berdecih pelan, alasannya sih nawarin pulsa tapi nanti jadi modus basa basi di chat. "Pulsanya sih nggak, tapi kalo mau tuker nomer telpon boleh..."

"Yah, buaya betina nih!"

🍑🍑🍑

Sepulang dari Alfamidi dan juga berhasil mendapatkan nomor WhatsApp Mas Dion Angkasa si kasir tampan mirip Angga Yunanda, aku langsung masuk lagi ke dalam kamar dengan kedua tangan yang kini sudah penuh dengan makanan. Satu membawa satu mangkuk mie ramen penuh, sebelahnya lagi membawa piring besar yang berisikan onigiri, kimbap, dan juga salad sayur yang kemarin aku beli dari teman garment.

"Mas Crush lagi ngapain ya?"

Begini nih, kalau lagi bucin level maksimum. Seisi kepala penuh dengan wajah tampan rupawan Mas Crush.

Sebenarnya aku tidak ingin terlalu banyak berharap, takut nantinya akan kembali patah oleh harapan yang tidak sesuai dengan yang di harapkan.

"DM? No! Nanti dikira cewek gatel lagi."

My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang