EPILOG

2.2K 93 98
                                    

Silakan mendengarkan lagu di atas sembari membaca epilog ini. Terima kasih. 🤍

Tiba-tiba saja semua kenangan yang Samuel punya bersama Selene langsung terngiang-ngiang di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba saja semua kenangan yang Samuel punya bersama Selene langsung terngiang-ngiang di kepalanya. Sejak pertama kali dia melihatnya sembilan tahun yang lalu di bawah terik cahaya matahari, bayangan wanita yang sedang tersenyum samar itu bahkan masih bisa dia ingat dengan sangat jelas sampai sekarang.

Betapa bodohnya dia saat itu yang tidak berani untuk mendatanginya secara langsung. Betapa bodohnya dia saat itu yang tidak berani memberikan syal kuning milik Selene secara langsung kepadanya.

Hingga semua ketidakberaniannya itu menyisakan banyaknya tanda tanya di dalam kepala Samuel. Tentang siapa wanita ini, apa yang dia lakukan, bagaimana kehidupannya. Semua itu membuatnya menjadi sangat penasaran hingga dia memutuskan untuk mencari tahu semua hal tentang wanita tersebut.

Ketika matanya kembali mendapatkan keberadaan wanita itu di pernikahan Giselle tujun tahun yang lalu, Samuel bahkan masih belum berani untuk mendatanginya secara langsung. Dia hanya menghabiskan waktu untuk menatapnya dari kejauhan, memendam semua perasaan dan tanda tanya yang berputar-putar di dalam kepalanya.

Padahal dia sangat penasaran dengan wanita itu. Saking penasarannya sampai dia menggunakan cara-cara yang bodoh untuk mendekatinya.

Pertama, menawarinya bekerja sama untuk menjadi pacar pura-puranya, hanya sekedar agar wanita itu bisa keluar dari rumah mantannya. Betapa bodohnya Samuel kala itu yang tidak berani mengutarakan tujuan aslinya mengajak wanita itu bekerja sama.

Kedua, membohonginya dengan mengatakan kalau Ibunya melihat wanita itu berkeliaran dalan keadaan hamil dan menyuruhnya untuk segera menikahinya. Padahal saat itu Samuel melakukannya karena dia ingin merawat janin di dalam rahim wanita itu serta menjaganya. Betapa bodohnya dia. Kalau saja dia berani mengatakannya sejak awal, mungkin semuanya tidak akan menjadi serumit ini.

Hingga akhirnya kenangan-kenangan itu sampai di saat mereka tinggal bersama, menghabiskan siang dan malam bersama-sama. Berdebat bersama-sama, tertawa bersama-sama, menangis bersama-sama.

Semua itu berputar-putar di benak Samuel bagaikan rekaman film yang sudah rusak. Satu kenangan, lalu digantikan oleh kenangan yang lain.

Karena untuk fakta yang sangat mendebarkan ini, kedua matanya bahkan sekarang tak bisa berhenti mengedip.

Matanya tak bisa berhenti berkedip menatap seorang wanita dalam gaun pengantin yang sedang berjalan ke arahnya. Pria itu luar biasa gugup sampai tidak bisa mengedipkan kedua matanya, seolah-olah dia tidak mau melewatkan sedetikpun.

Selene sedang tersenyum di depan sana, berjalan ke arahnya dengan mata yang terus menatapnya. Samuel berdiri di depan altar gugup. Kedua tangannya menyatu di depan tubuhnya, saling bertaut untuk menyembunyikan kegugupannya.

Bahkan untuk detik ini, dia masih belum percaya dengan apa yang dia lihat di depan matanya.

Semuanya masih terasa seperti mimpi.

Miracle in YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang