2💌 : Perjodohan

246 56 26
                                    

Happy reading!
Typo bertebaran guys!

•<><><>•

Flashback on ...

"Ngapain, ra?." Tanya Indhira pada Yara yang sedang asyik menulis buku diary miliknya.

"Ngga." Jawab Yara sambil menutup buku diarynya.

Shanni dan Lexa hanya bisa terkekeh kecil melihat Yara yang diam - diam menyukai kak Gibran. Shanni, Lexa dan Indhira tidak bodoh, mereka tau kalau Yara terkadang suka memerhatikan kak Gibran secara diam - diam hanya saja Yara belum mau cerita pada mereka.

"Kalian jangan kangen sama aku ya." Ucap Indhira tiba - tiba.

"Emang mau kemana?." Tanya Shanni.

"Paskib mau lomba, pasti sibuk." Jawab Indhira.

"Udah bagi pasukan?." Tanya Lexa.

Indhira menggelengkan kepalanya "Nanti pulang sekolah kumpul. Kek nya bakal bagi pasukan hari ini."

"Lombanya kapan emang?." Tanya Yara.

"2 bulan lagi." Jawab Indhira membuat ketiga temannya itu membulatkan matanya terkejut.

"Masih lama dong. Emang harus dari sekarang ya persiapannya?." Ujar Yara.

Indhira menganggukan kepalanya.

"Biar maksimal." Balas Indhira sambil tersenyum bangga.

SMA tempat Yara bersekolah memang memiliki banyak prestasi salah satunya adalah Paskibra. Setiap kali mengikuti perlombaan mereka pasti selalu membawa pulang piala dan selalu membuat sekolah bangga dengan pencapaian dan kerja keras mereka.

"Btw, kak Gibran ikut ngga?." Tanya Shanni.

Indhira tersenyum.

"Ikutlah, dia kan danton. Ra, mau ngga foto kak Gibran pas pake kostum lomba? Kalau mau nanti aku bisa kasih." Ujar Indhira sambil menggoda Yara.

Yara menggelengkan kepalanya "Ngga ah ..."

"Elah, itu anak satu pemalu banget." Kesal Lexa.

"Biarin aja lah, nanti juga dia mau cerita kok. Tinggal tunggu aja." Ucap Shanni.

Flashback off ...

•<><><>•

Makan malam bersama pun dimulai, sedari tadi Yara tidak bisa mengatur degup jantungnya. Yara benar - benar kelihatan tegang saat ini sedangkan Gibran, pria itu terlihat santai dan biasa saja. Sudah 10 tahun berlalu, Yara tidak menyangka kalau rasa suka yang ia miliki untuk kakak kelasnya itu masih ada sampai sekarang.

"Ra, kamu ngajar apa di sekolah?." Tanya Om Tommy.

"Ngajar matematika, om." Balas Yara.

Om Tommy dan Tante Sania yang mendengar hal tersebut pun terkejut lalu tersenyum dengan bangga.

"Mmm ... berarti anakmu ini pintar ya hahaha." Ucap Om Tommy sambil tertawa.

My Wife Is Secret Admirer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang