8💌 : Wedding Day

276 60 18
                                    

Happy reading!
Typo bertebaran guys!

•<><><>•

Jam sudah menunjukan pukul 08.45 WIB itu artinya sebentar lagi Gibran akan melaksanakan acara Ijab kabul, Gibran saat ini benar - benar gugup entah apa alasannya yang pasti telapak tangannya terus berkeringat, ia juga merasa gelisah.

"Kenapa gugup ya?." Tanya Fadhil teman Gibran yang kini tengah menemani Gibran di ruang make up.

Gibran menggelengkan kepalanya.

"Ngga." Jawab Gibran singkat padat dan jelas.

Fadhil terkekeh mendengar jawaban Gibran, Fadhil menepuk bahu Gibran beberapa kali sambil tersenyum.

"Aku tau rasanya, aku juga pernah ngalamin yang namanya gugup mau ijab kabul. Tapi, kamu tenang aja kalau ijab kabul kamu benar dan acara udah selesai kamu bakalan lebih tenang dan lega." Ucap Fadhil.

Mendengar ucapan Fadhil membuat Gibran terdiam, Fadhil memang sudah menikah 5 tahun yang lalu namun 3 tahun yang lalu istri Fadhil meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil sehingga kini Fadhil harus mengurus anaknya perempuannya seorang diri dan anaknya Fadhil kini berusia 4 tahun.

"Pengantin pria segera bersiap, karna acara akan segera dimulai." Ucap seorang Wedding Organizer.

Gibran menganggukan kepalanya mengerti, Gibran berdiri dari posisi duduknya lalu menatap dirinya yang ada di pantulan cermin. Gibran sudah mengenakan pakaian adat jawa beskap polos putih lengkap dengan blangkon dan juga keris. Kini Gibran akan segera melepaskan status lajangnya dengan menikahi Yara, kalau ditanya apakah Gibran bahagia? Gibran akan menjawab tidak. Karna Gibran tidak mencintai Yara tapi, Gibran tau pernikahan adalah sebuah ikatan suci jadi meskipun ia tidak mencintai Yara, Gibran akan berusaha menjalani dan menerima Yara dalam hidupnya.

"Yuk." Ajak Fadhil membuat Gibran tersadar dari lamunannya.

Gibran menganggukan kepalanya dan mulai keluar dari ruangan tersebut, Gibran dan Fadhil kini menuju ruang resepsi dimana nanti Gibran akan melakukan ijab kabul. Tak perlu waktu lama, Gibran sampai di ruang resepsi. Gibran duduk di kursi kosong yang berhadapan langsung dengan penghulu dan juga Dendi bapaknya Yara.

MC mulai membuka acara ijab kabul lalu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al - Qur'an dan khutbah nikah. Khutbah nikah pun selesai, kini acara yang paking di tunggu - tunggu pun akan segera dimulai yaitu ijab kabul. Dendi mengulurkan tangannya dan Gibran pun membalas uluran tersebut, jantung Gibran semakin berdegup kencang dan rasa gugup itu benar - benar terlihat dari ekspresi wajah Gibran.

Dendi memberikan senyuman tipis pada Gibran, Dendi tau bagaimana rasanya gugup saat acara ijab kabul, Gibran yang melihat Dendi tersenyum pun membalasnya dengan sebuah senyuman tipis dan samar.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Gibran Widyanto bin Tommy Kuswandi dengan anak saya yang bernama Yara Qiandra binti Dendi Lesmana dengan maskawinnya berupa uang sebesar 50 dollar dibayar tunai." Ucap Dendi.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Yara Qiandra binti Dendi Lesmana dengan maskawin uang sebesar 50 dollar dibayar tunai." Ucap Gibran.

"Sah?."

"Sah!." Sahut para tamu.

"Alhamdulillah." Ucap MC. "Baik, karna acara ijab kabul telah selesai dipersilahkan untuk mempelai perempuan untuk bergabung." Lanjutnya.

My Wife Is Secret Admirer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang