4💌 : Gibran Home

208 59 32
                                    

Happy reading!
Typo bertebaran guys!

•<><><>•

Sudah 2 minggu sejak Yara menerima perjodohan dirinya dengan Gibran dan sejak itu pula dirinya semakin sibuk bekerja dan juga sibuk mempersiapkan pernikahannya yang akan diadakan 3 minggu lagi. Yara sebenarnya ingin menyelenggarakan pernikahan sederhana tapi, Gibran menolak entah apa alasannya yang jelas Gibran menolak keras keinginan Yara. Pernikahan mereka akan dilaksanakan di sebuah gedung yang lumayan luwas dan ada di Bandung, mereka mengundang 200 orang entah siapa saja Yara tidak tau. Yara hanya mengundang teman - teman SMA dan kuliah, guru - guru yang ada di sekolahnya dan mungkin anak muridnya juga karna kebetulan selain mengajar Yara juga seorang wali kelas.

Selain sibuk persiapan soal pernikahan Yara juga sibuk menyiapkan berbagai macam berkas yang diminta oleh Gibran untuk keperluan kantornya. Maklum, kata bapak kalau polisi atau TNI menikah memang agak sedikit berbeda karna selain di KUA mereka juga harus sidang pengajuan nikah. Persyaratan yang diminta Gibran lumayan banyak, tapi Yara sudah mempersiapkan semuanya dan tinggal Yara antarkan nanti saat pulang kerja.

"Ra, sibuk banget." Tegur Alex saat melihat Yara tengah memeriksa map berisi banyak kertas.

"Eh ... iya nih." Balas Yara sambil tersenyum.

Alex adalah guru olahraga disekolah ini, usia Alex dan Yara sama makanya mereka lumayan dekat. Banyak guru yang kadang menjodohkan Yara dan Alex tapi selama Yara bersama dengan Alex, Yara tidak pernah menganggap Alex lebih dari seorang teman.

"Lagi ngapain sih sebenernya?." Tanya Alex lagi karna melihat Yara masih asyik memeriksa map berisi kertas tersebut.

"Cuman ngecek berkas ini aja, takut ada yang ketinggalan." Jawab Yara.

Alex menganggukan kepalanya.

"Emangnya berkasnya buat apa?." Tanya Alex membuat Yara bingung ingin menjawab apa karna Yara belum ingin memberitahukan berita pernikahannya.

"Eh .... ini apa sih namanya buat ke bank gitu. Makanya banyak banget." Jawab Yara.

"Ohh ... gitu."

"Iya. Alex, aku duluan ya ... masih ada kelas lagi." Ucap Yara.

"Oke, semangat." Balas Alex sambil tersenyum menatap punggung Yara yang semakin menjauh.

Bagi Alex, Yara adalah gadis impiannya. Yara cantik, pintar, hangat dan manis. Tapi, entah kenapa menurutnya Yara adalah gadis yang sulit untuk ia dekati, walaupun sebenarnya mereka dekat dan sering mengobrol bersama tapi Alex merasa kalau Yara tetap membentengi dirinya sendiri sehingga membuat Alex sedikit sulit mendekati Yara. Mungkin Alex harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan perhatian dan hati Yara.

•<><><>•

Yara memberhentikan mobilnya di depan sebuah rumah, Gibran meminta dirinya untuk datang ke rumah tersebut. Yara bisa melihat rumah tersebut lumayan besar sepertinya keluarga Gibran sangat mapan sehingga bisa memiliki rumah besar seperti ini. Yara mengeluarkan handphone nya lalu mulai mencari kontak Gibran lalu menelefonnya.

"Halo, Assalamualaikum."

📞 Waalaikumsalam, ada apa telefon?.

"Aku udah sampe, tinggal kamu ambil aja."

📞 Saya lagi kerja.

"Terus ini berkasnya gimana?." Tanya Yara bingung.

📞 Kamu masuk aja, kunci cadangannya ada di bawah pot dekat pintu.

My Wife Is Secret Admirer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang