14💌 : Lunch box

194 42 9
                                    

Hello readers and new readers
Happy reading
Typo bertebaran

•<><><>•

Yara saat ini sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan, ia sudah memakai seragamnya. Ia tinggal menunggu Gibran untuk turun. Setelah cuti beberapa hari akhirnya Yara dan Gibran kembali beraktivitas seperti biasa hanya saja kini status mereka sudah berubah.

"Mas, sarapan dulu ya ..." Ucap Yara saat melihat Gibran turun dengan seragamnya.

'Ganteng.' Puji Yara dalam hati.

Gibran mengangguk lalu duduk di meja makan, Gibran terkejut saat Yara membuatkannya sarapan. Hari ini ia memasak nasi goreng, sosis asam manis, tumis sayur dan juga telur mata sapi.

'Cukup menggugah selera.' Batin Gibran.

Pertama - tama Yara menghidangkan makanan dulu untuk Gibran, barulah setelah itu Yara mengambil makanannya sendiri. Sepertinya ini memang sudah kebiasaan Yara fikir Gibran, karna setiap makan pasti Yara akan melakukan ini padanya. Hal kecil memang tapi Gibran menyukainya.

Setelah 10 menit sarapan Gibran dan Yara pun selesai, kini Yara membereskan piring kotor lalu mencucinya. Gibran sendiri sedang mengambil tas nya di laintai 2, kemarin malam Yara menyiapkan tas kerjanya ia takut ada yang tertinggal makanya ia akan memeriksa ulang.

'Lumayan.' Batin Gibran saat melihat tasnya sudah rapi dan barang bawaannya lengkap semua.

Setelah mengambil barang bawaannya Gibran kembali turun, ia harus segera berangkat kalau tidak mau terjebak macet.

"Mas." Panggil Yara saat Gibran hendak membuka pintu.

Gibran membalikan tubuhnya lalu melihat Yara membawa sebuah tas berbentuk persegi dengan ukuran tidak terlalu besar.

"Buat makan siang, dimakan ya." Ucap Yara sambil memberikan tas yang ternyata berisi kotak bekal itu.

Yara mengambil tangan kanan Gibran lalu menciumnya telapak tangan Gibran, hal ini biasa Yara lihat saat bapak hendak berangkat kerja dulu dan menurut Yara ini romantis.

"Hati - hati, mas." Ucap Yara pada Gibran yang tengah mematung.

Gibran mengangguk kemudian segera berjalan ke dalam mobil, tanpa fikir panjang Gibran segera melajukan mobilnya. Setelah kepergian Gibran, Yara kembali membereskan cuci piringnya yang belum selesai, hari ini jadwal Yara mengajar agak siang sekitar jam 09.00 WIB, makanya Yara bisa sedikit membereskan rumah.

Setelah dirasa rapi, barulah Yara berangkat ke sekolah dengan mobilnya sendiri. Jam sudah menunjukan pukul 07.30 WIB dan jalan sudah tidak terlalu macet. Tidak butuh waktu lama Yara sampai di sekolah, setelah memarkirkan mobilnya Yara segera berjalan ke arah ruang guru, Yara hari ini lumayan banyak membawa barang bawaan karna ia membawa beberapa oleh - oleh untuk guru lain dan juga beberapa muridnya.

"Assalamualaikum." Ucap Yara saat memasuki ruang guru.

"Waalaikumsalam." Ucap para guru yang kebetulan ada di ruangan tersebut.

"Ehh ... ada pengantin baru." Ucap Shahnaz.

"Cieee uwuw pengantin baru masuk kerja." Timpal Alana.

My Wife Is Secret Admirer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang