11💌 : Mengagumimu Dari Jauh

199 37 8
                                    

Happy reading guys !!!

•<><><>•

Gibran mulai membuka kedua kelopak matanya saat ada yang menganggu indra pendengaran dan penciuman miliknya. Gibran mendudukan tubuhnya diatas kasur sambil mengumpulkan nyawanya, setelah nyawanya mulai terkumpul Gibran mulai turun ke lantai bawah karna harum makanan di rumahnya adalah suatu hal yang mustahil kecuali mamanya memaksa masuk ke dalam rumahnya.

Gibran sampai di lantai dasar rumahnya kemudian Gibran berjalan ke arah dapur, Gibran melihat punggung kecil dengan rambut yang di gelung keatas dengan asal. Gibran lupa bahwa dirinya kini sudah menikah dan sudah resmi menjadi suami sah dari Yara.

"Sedang apa?." Tanya Gibran.

Gibran melihat Yara sedikit terperanjat terkejut, gadis berkulit putih itu mulai membalikan tubuhnya menghadap Gibran lalu menatap mata Gibran sekejab dan kembali menundukan kepalanya.

"Aku sedang masak, duduklah di meja makan." Ucap Yara.

Tanpa banyak bicara, Gibran mengikuti apa yang Yara perintahkan karna sebenarnya Gibran sudah lapar saat itu. Gibran duduk di meja makan lalu menunggu Yara menyajikan masakannya untuk Gibran. Gibran melihat nasi hangat, sup ayam dan perkedel tersaji di hadapannya. Sederhana memang, tapi Gibran sudah lama tidak makan makanan rumahan. Gibran merasa tidak ada ruginya dia menikahi Yara.

"Silahkan." Ucap Yara.

Gibran mulai mencoba kuah sup nya dulu lalu mencoba perkedelnya, rasanya enak dan sesuai dengan seleranya.

"Kenapa?." Tanya Gibran saat melihat Yara yang melihat dirinya tanpa berkedip.

Yara menggelengkan kepalanya lalu mulai menyuapkan makanan yang ia masak ke dalam mulutnya dan menguyahnya pelan. Keheningan menyelimuti mereka berdua, hanya dentingan sendok dan piring yang terdengar.

Gibran selesai makan duluan, Gibran meninggalkan piring kotornya diatas meja makan lalu berjalan ke arah ruang TV. Gibran duduk diatas sofa lalu mulai menyalakan TV, ia juga mengganti channel beberapa kali sampai akhir pilihan Gibran jatuh pada film action. Gibran menonton film tersebut sendirian, sedangkan Yara masih asyik berkutat di dapur. Entah apa yang wanita itu lakukan.

"Ini." Ucap Yara sambil meletakan piring berisikan buah potong diatas meja kemudian Yara segera naik ke lantai 2.

Gibran menatap piring berisikan buah di hadapannya, Gibran tidak ingat kalau ia punya buah di kulkas. Gibran yang heran akhirnya memutuskan untuk berjalan ke arah dapur dan mulai membuka kulkas, Gibran terkejut melihat kulkas yang terisi penuh dengan berbagai macam bahan makanan, selanjutnya Gibran membuka lemari dapur dan ia cukup terkejut juga saat melihat lemari dapur yang kosong kini sudah terisi berbagai camilan dan bahan - bahan dapur yang tertata rapi.

Gibran terdiam, Gibran tidak tau kapan Yara berbelanja dan merapikan ini semua. Jujur saja Gibran senang tapi juga kesal. Senang karna Yara melakukan tugasnya dan kesal karna Gibran tidak tau berapa banyak uang Yara gunakan untuk membeli bahan makanan sebanyak ini. Gibran yakin kalau Yara menggunakan uang pribadinya, padahal untuk keperluan rumah dan kebutuhan Yara semuanya harus Gibran penuhi karna itu adalah tugasnya sebagai suami sah Yara.

•<><><>•

Jam menunjukan pukul 19.00 WIB akhirnya Yara selesai menyusun materi untuk mengajar juga soal yang ia buat sendiri. Yara meregangkan tubuhnya yang lumayan pegal, kemudian menghela nafasnya pelan.

My Wife Is Secret Admirer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang