9💌 : First Night

371 57 13
                                    

Happy reading!
Typo bertebaran guys!

•<><><>•

Acara resepsi pernikahan Gibran dan Yara sudah selesai, kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju rumah Yara. Untuk hari ini mereka akan bermalam di rumah Yara sampai besok pagi lalu mereka akan tinggal di rumah pribadi milik Gibran, mereka tidak pergi bulan madu padahal ibu mertua Yara memaksa dirinya dan Gibran untuk pergi. Mereka berdua sepertinya hanya akan menghabiskan waktunya di rumah.

Perjalanan sedikit macet sehingga kini mereka belum sampai rumah, maklum ini memang weekend dan warga kota Bandung pasti banyak menghabiskan akhir pekannya dengan jalan - jalan atau makan - makan bersama orang yang mereka sayangi.

Yara menyenderkan kepalanya ke kaca mobil, hari ini benar - benar melelahkan bagi Yara apalagi kemarin Yara tidak bisa tidur karna dia benar - benar tidak sabar dengan acara pernikahannya dengan Gibran sehingga Yara terus menghayal dan akibatnya kini Yara mengantuk. Yara sudah menghapus make upnya dan kini Yara sudah memakai pakaian biasa, begitu juga dengan Gibran.

Yara menatap kearah jalanan yang macet, matanya semakin lama semakin berat dan tanpa sadar Yara tertidur. Gibran menolehkan kepalanya ke kiri untuk melihat apa yang Yara lakukan karna sedari tadi Yara tidak bergerak sama sekali, Gibran menghela nafasnya pelan saat melihat kalau Yara kini tengah tertidur dengan tenang. Gibran rasa Yara memang benar - benar kelelahan, jadi Gibran tidak ingin mengganggu istirahatnya.

1 Jam kemudian, Yara dan Gibran sampai di rumah Yara. Kondisi Yara saat ini masih tertidur pulas dan gadis itu sama sekali tidak bergerak, Gibran memarkirkan mobilnya di garasi rumah Yara. Gibran turun dari mobil lalu membuka pintu mobil yang ada di sisi Yara, Gibran ingin membangunkan Yara namun gadis itu tidur dengan nyenyak sehingga membuat Gibran tidak tega. Gibran melepas sabuk pengaman Yara lalu Gibran menggendong Yara masuk.

"Loh, Yara tidur?." Tanya ibu saat membuka pintu lalu melihat Gibran tengah menggendong Yara.

Gibran menganggukan kepalanya "Iya, bu." Jawab Gibran singkat.

"Yaudah masuk, yuk. Kamu juga pasti cape, maaf ya ... anak ibu malah ngerepotin kamu."

"Ngga kok, bu." Balas Gibran.

Gibran masuk ke dalam rumah sambil membuntuti ibu mertuanya yang tengah menunjukan kamar Yara yang artinya itu kamar pengantin mereka. Kini Gibran ada di lantai 2 rumah Yara dan ibu mertuanya kini membuka satu pintu yang sepertinya sudah di pastikan kamar Yara.

"Sini masuk." Ucap ibu.

Gibran menganggukan kepala, Gibran memasuki kamar Yara lalu Gibran membaringkan Yara diatas kasur sebelah kiri.

"Make up nya belum bersih udah tidur duluan, gimana sih?." Omel ibu saat melihat Yara tertidur dengan make up yang belum begitu bersih.

"Mungkin cape, bu." Balas Gibran.

Ibu menganggukan kepalanya "Yaudah kamu juga istirahat ya ... kalau mau mandi, handuknya ada di lemari. Nanti ibu bawain makanan juga kesini."

"Makasih, bu." Ucap Gibran.

Ibu berjalan keluar kamar tak lupa juga menutup pintu kamar tersebut, Gibran menghela nafasnya pelan kemudian menatap kamar Yara yang sudah dihias sedemikian rupa dengan bunga dan lilin. Gibran menuju meja belajar Yara, disana tertata beberapa bingkai foto kecil ada foto Yara bersama ayah dan ibunya, Yara bersama sahabat SMA nya dan Yara bersama murid - muridnya. Kamar ini terlihat lebih kosong karna sebagian barang - barang Yara sudah dipindahkan kemarin ke rumah Gibran.

My Wife Is Secret Admirer [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang