Nine - 🐇🐰

6.1K 407 20
                                    

"Daddy dingin" ucap eze yang berada di gendongan bak koala Edgar, Mereka baru saja selesai mandi.

"Sebentar baby"

Lalu Edgar membaringkan Eze di kasur dilanjut memakaikan minyak telon dan bedak, agar wangi.

Edgar tentu saja juga memakaikan piyama kepada eze, kali ini piyama yang akan dipakai bergambar Spongebob, atau kartun kuning kesukaan eze.

Dan tak lupa juga Edgar memakaikan kaus kaki dua lapis kepada eze karena cuaca sedang mendung sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.

"Baby tunggu sebentar ya Daddy keringkan dulu rambut mu"

"Huum Daddy" ujar eze sembari mengangguk.

Kali ini rambut eze tidak di kuncir, tetapi hanya di rapihkan saja.

Piyama yang dipakai eze terlihat
menenggelamkan tubuh mungil nya, membuatnya terlihat lucu dan menggemaskan.

Setelah semuanya selesai mereka berjalan menuju lift dan bodyguard yang bertugas dekat lift pun memencet tombol satu atau menuju ruang makan.

Eze pun berada di gendongan Edgar, tadinya ia sempat menolak dan ingin berjalan sendiri saja, namun daddy nya tidak memperboleh kan.

"Silahkan tuan" ucap bodyguard yang berada di dekat lift.

"Terimakasih paman!" ujar eze sembari tersenyum.

"Sama - sama tuan muda"

Berbeda dengan Eze, Edgar hanya diam saja.

Keluarganya yang lain pun sudah ada diruang makan, mereka sudah selesai dengan urusannya seperti kerja dan sekolah tentunya.

"Hello baby" ucap Exlan dengan lembut.

"Hai abang elan" jawab eze tidak kalah lembutnya.

"Daddy eze mau dipangku saja" lanjut eze dengan nada yang manja.

"Of course baby"

Keluarganya yang mendengar itu hanya tersenyum dan sedikit terkekeh, mereka berfikir eze sedang dalam mode manja.

Biasanya eze selalu menolak jika dipangku, ia selalu bilang kalau ia sudah besar, nyatanya tidak begitu.

Lalu Edgar duduk dengan eze dipangkuan nya, Dan Meisha juga menyuapi eze dengan salad sayur.

"Mommy apakah eze seperti sapi yang selalu makan sayur um?" tanya eze dengan tatapan binggung.

"Tentu tidak sayang, lagipula makan sayur itu sehat" jawab Meisha sambil tersenyum, ia berfikir kenapa anaknya sangat polos?

(Note ini hanya sekedar cerita, tidak ada maksud menghina atau maksud buruk lainnya, jika ada yang vegetarian atau sedikit tersinggung silahkan komen, btw sapi kan makan rumput ya wkwkw, ya anggap saja seperti itu beda tapi kek sama gt lo, paham nda?)

"Baby tidak boleh berbicara hm" ujar Opa menimpali.

"Hehehe maaf opa adek hanya binggung"

Akhirnya mereka melanjutkan makan mereka sampai habis dengan tenang tidak seperti tadi.

Setelah semua selesai makan, mereka berjalan keruang keluarga untuk berkumpul, ini adalah rutinitas keluarga Grissham.

"Edgar besok adalah jadwal vaksinasi" ucap Ezra kepada Edgar yang sedang memangku Eze.

(Buat yang lupa silahkan baca chapter 1)

"Hm, besok kita ke rumah sakit"

Keluarga Grissham memang sudah rutin melakukan vaksinasi agar selalu sehat.

Dan melakukan vaksin di rumah sakit Grissham Hospital.

"Uh daddy apa adek juga akan disuntik?" tanya eze yang mendengar percakapan Edgar dan Ezra.

"Tentu baby semua akan disuntik" jawab Daddy dengan tegas.

"Daddy adek gamau" ujar eze dengan tatapan sedih nya.

"Nope, tidak ada penolakan baby" ucap Edgar dengan nada dingin.

"Mommy adek gamau hiks" ucap eze kepada Meisha dan ia mulai terisak.

"Baby sayang mommy hm?" tanya Meisha dengan lembut.

"Hiks hiks s - sayang mommy" jawab eze dengan terbata bata karena menangis.

"Karena baby sayang mommy jadi baby harus disuntik hm?"

"N - no mommy hiks adek nda mau" ucap eze yang masih menangis.

Eze ingin memeluk Meisha namun saat ingin beranjak dari pangkuan Edgar ia langsung ditarik kembali oleh Edgar yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Daddy akan bawa tidur dulu" ucap Edgar kepada yang lainya.

"Susu nya sudah ada dikamar dad" ucap Exlan.

Edgar hanya mengangguk dan langsung pergi menggendong eze bak koala.

Eze yang memang masih menangis hanya diam saja, ia memang sangat takut dengan jarum suntik menurutnya jarum suntik itu sangatlah sakit.

(Huh sepertinya aku juga beranggapan sama seperti eze, hehe)

Setelah sampai dikamar, Edgar langsung menidurkan eze dan ia juga ikut menidurkan dirinya di samping eze.

"Diam baby" ucap Edgar dingin kepada eze yang masih sedikit menangis.

Eze yang mendengar itu pun meredakan tangisannya.

Edgar langsung mengambil susu yang berada di dot bayi dan menaruh dot itu dibibir eze.

"Tidur baby"

Dan eze langsung terlelap, ia memang sudah mengantuk dan saat mengantuk ia akan menjadi rewel, mudah menangis.

"Sleep well baby"

"Cup"

Lalu Edgar mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur agar eze nyaman, dan ia pun ikut terlelap dengan eze di pelukan nya.

[Finished]

🐇🐇🐇🐇🐇🐇 🐇

Ajsusjsnsusjx chapter ini gajelas btul hoho, btw ku minta vote nya :)

Thank u yang masih membaca cerita gajelas ini, tapi ya jangan baca doang vote juga atuh.

Oh iya maafin yaa cuma 700+ kata doang soalnya lagi maleszz, gada yang nanya sih.

Oh ya pasti kalian binggung kan ya kenapasi dikit dikit banget setiap chapter nya, jadi aku teh pengen buatnya satu ide jadi dua chapter gitu loh, contohnya chapter ini bercerita vaksinasi nah aku bikin nya dua chapter gitu, selain mikir alur nya aku juga mikir kalo semua dijadiin satu pasti bakal cepat.

Aku gatau kalian paham apa ngga tapi ku harap paham sih.

Bye bye! 🤍🐇

Meine Familie [ON - GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang