Jauzan's Birthday

764 195 25
                                    

"Kemana aja baru pulang?" Tanya Ayuna saat melihat Jauzan yang baru pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemana aja baru pulang?" Tanya Ayuna saat melihat Jauzan yang baru pulang.

Netranya menoleh ke kanan dan kiri mencari sumber suara, ternyata dari arah tangga. "Silaturahmi sama temen-temen, Bun." Sahut Jauzan.

"Masa silaturahmi setiap hari." Katanya melangkah turun menuju lantai dasar.

"Menjaga ikatan pertemanan supaya terus harmonis, Bun." Jawabnya asal. "Bunda mau emang anaknya gak punya temen?" Lanjutnya.

"Dasar. Bunda suruh pulang dari tadi juga."

"Hehe."

Kemudian Jauzan melangkahkan kakinya kembali menuju kamarnya. Dihari ulang tahunnya ini semua sama seperti tahun lalu, orang tuanya yang memberi ucapan selamat ulang tahun paling pertama dengan masuk ke kamarnya saat tepat jam 12 malam, teman-temannya yang akan merayakan bersama setelah pulang sekolah, dan masih banyak ucapan lainnya lewat sosial media.

Namun dihari ulang tahunnya kali ini ia benar-benar mengharapkan Renaka untuk mengucapkan selamat ulang tahun tapi harapannya mungkin hanya angan karena kekasihnya itu belum mengucapkan apapun sampai sekarang.

Apa Renaka tidak tahu dengan hari ulang tahunnya?

Tadi aja disekolah muka Jauzan udah sepet banget kalo ketemu Renaka, mana muka Renaka watados banget. Bikin badmood aja.

Cukup lelah dengan hari ini, wajahnya tampak lesu. Ia buka pintu kamarnya dan segera menyalakan lampu. Tak disangka sang kekasih tengah berdiri dengan satu kue ulang tahun dan ponsel ditangan kirinya untuk mengabadikan momen.

"Happy birthday, babe." Ucapnya dengan senyum manis atau paling manis dari yang Jauzan pernah lihat.

"Aku gak mau berebut ngucapin selamat ulang tahun sama yang lain, makanya terakhir aja biar kamu inget terus." Ujarnya mengundang senyuman senang dari Jauzan yang masih belum bergerak sedikitpun.

"Happy birthday my favorite boy, thank you for being to the world dan dihidupku tentunya. Makasih buat semua affection, love, and attention more yang kamu kasih semoga kamu bisa jadi pribadi yang lebih baik, makin dewasa, sayang orang tua dan aku juga, ya. I love you, babe, so much."

"Let's make a wish terus tiup lilinnya." Lanjutnya.

Jauzan masih menyunggingkan senyumnya lalu berdoa dan membuat harapan yang ingin ia capai dikemudian hari.

Fyuuh!

Setelah lilinnya ditiup, barulah Renaka menyimpan kue itu diatas meja didekatnya tanpa mematikan ponselnya yang masih merekam momen termanis yang pernah ada. Lalu merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan dari sang kekasih.

Melihat itu Jauzan langsung memeluk Renaka erat sekali. "Thank you ...." Balasnya pelan.

"Kamu lucu banget, sih. Aw!" Pekiknya pelan saat Jauzan menjatuhkan tubuh keduanya keatas tempat tidur.

biasalah, jaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang