Nyesel senyesel nyeselnya!

666 165 58
                                    

"Kesel banget gue sama si Iyang!" Renaka datang-datang sudah misuh-misuh tidak jelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kesel banget gue sama si Iyang!" Renaka datang-datang sudah misuh-misuh tidak jelas.

"Apa, sih? Kenapa?" Tanya Haedar lalu menarik tangan Renaka agar duduk disebelahnya.

"Udah gue kasih contekan bukannya bilang makasih ini malah bilang bener gak? Awas aja salah. Kalo gak ada guru, itu kertas ulangan dia udah gue robek-robek anjing, kesel banget."

"Sabar, sabar." Ucap Haedar seraya mengusap-usap kepala Renaka.

"Ih! Jangan usap-usap kepala gue! Gak sukaaaaaa!"

"Iya, salah salah salah. Btw, lo bawa makan dari rumah?" Tanya Haedar melirik kotak bekal yang berada ditangan Renaka.

Renaka ikut melirik kotak bekalnya lalu mengangguk. "Iya, buat Jauzan." Katanya.

"Katanya lagi marahan."

"Gue mau minta maaf, kata Dejun harus ngalah. Lagian kalo dipikir-pikir banyakan salah gue, sih." Ungkapnya.

Setelah dapat pencerahan dari Dejun semalaman, Renaka pikir minta maaf duluan bukan masalah. Dan soal Resha ... Aduh Renaka males banget sebenernya tapi gimana, ya, dia gak mau ngebesar besarin masalah lagi.

"Tumben, biasanya juga gue kasih tau tapi tetep aja lo gengsi mau minta maaf duluan." Haedar melontarkan pernyataannya tidak terima.

"Emang, soalnya yang ceramahin gue Dejun bukan elo, wle!" Jawabnya menyebalkan lalu pergi menghampiri Jauzan yang baru duduk di kursinya.

Melihat Renaka yang tiba-tiba duduk disebelahnya membuat Jauzan mengerutkan keningnya bingung. Renaka yang sudah duduk hanya memberikan cengiran tanpa dosanya.

"Hehe, jadi gini ...."

"Salam dulu." Potong Jauzan.

"Assalamualaikum." Salam Renaka nurut.

"Waalaikumsalam." Jawabnya.

"Cium tangan juga gak?" Tanya Renaka.

"Iya." Lalu Jauzan menyodorkan tangannya membuat Renaka spontan menyalimi tangan pacarnya itu.

Haedar yang gak jauh dari sana bergedik ngeri melihatnya, kayak ... Bukannya lagi musuhan? Bisa-bisanya masih ngelawak.

"Hehe, aku minta maaf, ya, Zan. Hehehehe." Renaka minta maaf tapi sambil cengengesan.

"Gapapa, kok. Lagian kayaknya salah aku deh, Ren." Jawab Jauzan.

Renaka menggeleng ribut, "enggak, enggak, enggak salah aku aja."

"Salah aku juga."

"Gak ada, sekarang salah aku aja." Potong Renaka. "Udah, deh! Ini tuh aku bikin bekal makan buat kamu." Katanya.

Namun Jauzan tiba-tiba melirik keatas meja didepannya dan terlihatlah makanan yang baru ia pesan tadi di ibu kantin. Spontan Renaka ikut melihat kearah yang sama dan melotot kesal setelahnya.

biasalah, jaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang