Okay Clear!

1K 236 42
                                    

Senja yang sedang menemani Renaka istirahat menunjuk orang yang baru saja masuk kedalam kantin dengan dagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja yang sedang menemani Renaka istirahat menunjuk orang yang baru saja masuk kedalam kantin dengan dagunya. Renaka yang penasaran ikut menoleh pada arah tunjuk Senja. Ternyata itu Resha.

Tak perduli, Renaka memutar bola matanya tak suka seraya mengalihkan pandangannya yang semula tertuju pada Resha kembali menatap Senja.

"Benci banget gue liat muka dia." Cibirnya penuh kebencian.

"Sabar, sabar."

"Sampe duduk dimeja sebelah, gue pergi aja."

"Jangan dong." Tahan Senja sembari menahan tangan Renaka. Selepas dari perkataannya itu Resha benar-benar duduk tepat dimeja sebelah Renaka.

Renaka langsung menoleh ke kanan dan kiri mencoba mencari seseorang dan pandangannya bertemu dengan Haedar juga Lia disebelahnya yang baru menapakkan kaki masuk kedalam kantin. "Haedar! Lia! Sini." Panggil Renaka.

"Mau makan 'kan?" Tanya Renaka yang diangguki oleh keduanya yang langsung duduk didepan dan sebelah kanan dirinya.

"Nah sip, gue mau ke kelas lo berdua temenin Senja." Tanpa banyak berpikir lagi Renaka langsung bangkit dan pergi meninggalkan kantin.

Kedua tungkainya ia langkahkan untuk kembali menuju kelas namun dari kejauhan terlihat Jauzan dan teman-temannya sedang melangkah menuju kantin.

"Balik lagi apa pura-pura gak liat Jauzan aja, ya?" Gumamnya gelisah.

Dan Renaka memutuskan untuk pura-pura buta dengan tidak melihat Jauzan yang jelas-jelas itu tidak masuk akal.






"Jan, pacar lo tuh." Tunjuk Adnan pada Renaka yang tengah berjalan dari kejauhan.

"Iya tau." Sahut Jauzan.

Saat Renaka sudah dekat, lelaki mungil itu menyisi untuk berjalan melewati Jauzan dan teman-temannya.

Jauzan membiarkan teman-temannya untuk berjalan lebih dulu sedangkan dirinya berbalik dan jalan mengekori Renaka sampai kelasnya.

Disana ia ikut duduk disebelah Renaka membuat Renaka menatapnya tak suka.

"Ngapain, sih?" Katanya ketus.

"Duduk." Jawab Jauzan santai.

Tak perduli Renaka mendelik dan membuang muka dari pandangan Jauzan. Membuka ponselnya untuk menitip makanan dan sebotol minuman pada Senja.

"Gak ngantin?" Tanya Jauzan.

"Males."

"Masih marah?" Tanyanya lagi.

"Emang siapa yang marah, sih?"

"Oh gitu." Lalu Jauzan menarik Renaka untuk ia rangkul. Tangan satunya ia pakai untuk menggenggam tangan Renaka.

"Jauzan apa-apaan, sih. Ini disekolah." Ucapnya sembari mencoba melepaskan tangan Jauzan yang tersampir dipundaknya dan telapak tangannya. Namun lelaki itu malah semakin mengeratkan rangkulannya membuat Renaka geram. "Lepas, iiihh."

biasalah, jaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang