Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi tapi Starla gadis itu sedari tadi celingak-celinguk didepan gerbang sekolah,Starla sedang menunggu taksi lewat, hari ini mamahnya tidak bisa menjemputnya.
"STARLAA."Starla menoleh kearah sumber suara, ternyata Davin yang memanggilnya,lelaki itu menghentikan motornya didepan Starla.
"Ada apa?."
"Lo kok belum pulang sih."Ucap Davin.
"Lagi nungguin taksi."Starla melirik jam tangan miliknya,jam sudah menunjukan pukul 3 tapi belum ada kendaraan umum yang lewat.
"Pulang bareng gue aja."Alasan Davin belum pulang karena dia baru menyelesaikan hukuman yang diberikan Bu Pompom kepadanya,Bu Pompom menambahkan hukumanya yaitu menyuruh Davin membersihkan toilet.
Starla menimang ajakan Davin, lalu dia mengangguk."Boleh deh,lagian kalo nunggu taksi ngga tau kapan datengnya."
Riel tersenyum senang."Yaudah naik."
Starla sedikit kesusahan saat menaiki motor besar Davin."Ck,motor lo tinggi banget sih,gue susah naiknya."
Davin melihat Starla yang kesusahan menaiki motornya."Kalo kesusahan minta tolong dong sama gue."Davin membantu Starla menaiki motornya.
Davin menyalakan motornya saat Starla sudah berhasil naik."Pegangan gue ngga mau lo mati."
Starla memukul punggung Davin."Kalo ngomong asal ceplos aja."
Davin tertawa cengengesan lalu dia melajukan motornya meninggalkan sekolah,sepanjang perjalanan hanya ada keheningan,tidak ada yang membuka suara.
Motor Davin berhenti disebuah cafe, Starla mengernyit saat motor Davin berhenti,rumahnya masih sedikit jauh.
"Gue mau makan,laper habis dihukum Bu Pompom."Keluhnya sembari mengelus perutnya yang lapar.
Starla mengangguk."Yaudah yuk masuk."
Mereka berdua masuk kedalam cafe yang cukup sepi karena mungkin cafe ramai pada waktu malam saja,mereka duduk dipojok cafe.
"Lo mau pesen apa?."Tanya Davin sembari membaca menu makanan yang ada disana.
"Gue mau capucino aja."Jawab Starla
"Lo ngga makan?."
Starla menggeleng."Gue udah kenyang tadi makan angin,lo aja sana yang makan."
Davin terkekeh."Bisa aja lo,mana kenyang kalo makan angin."
"Perut gue sama lo beda."
Davin mengernyit."Masa sih,coba buka perut lo,apa beda sama gue."
Starla melotot kearah Davin,bisa-bisanya dia menyuruh seorang gadis membuka perutnya."Nggak mau lah,mesum banget sih lo."
"Cuma suruh buka perut bukan buka baju."
Starla memukul lengan Davin."Gila lo!udahlah sana makan aja jangan bahas perut."
Davin terkekeh saat melihat raut wajah kesal Starla."MBAKK SAYA PESEN CAPUCINO 2 SAMA SPAGHETTINYA 2."Teriak Davin membuat beberapa pengunjung disana menoleh kearahnya.
Starla menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Davin,dia menyembunyikan wajahnya menggunakan buku menu,Davin membuatnya malu.
"Lo nggak usah teriak bisa kan."Ucap Starla lirih.
Davin menaikan satu alisnya."Kenapa emang?gue teriak kan biar mereka denger."
"Lo malu-maluin banget sih,liat tuh lo diliatin sama orang-orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Davin
Romance"Aku gila dan aku bangga." Itulah kata-kata yang sering diucapkan oleh Davin. Davin itu gila,itulah yang orang lain katakan tentang Davin. Davin memanglah gila dari kecil,kegilaanya bertambah saat dia bertemu seorang cewek yang menarik perhatianya,s...