Capt-8 Dihukum lagi

65 6 5
                                    

Pagi harinya Starla bergegas untuk ke sekolah,hari ini dia kesekolah dengan menggunakan taksi,mamahnya tidak bisa mengantarnya karena sibuk bekerja.

Starla sudah sampai di sekolahnya,dia berjalan disepanjang koridor sekolah dengan santai,dia seketika memberhentikan langkahnya saat ada seseorang melewatinya.

Starla menghadap kebelakang,dia melihat seorang lelaki yang tadi malam menolongnya.

"Tunggu."Ucap Starla memberhentikan lelaki tersebut.

Lelaki tersebut seketika berhenti saat mendengar ada yang memberhentikannya,dia menoleh kebelakang.

Starla berjalan kearah lelaki tersebut,lelaki itu adalah Hans orang yang menolongnya tadi malam,Hans mengernyit ketika mengetahui orang yang memanggilnya adalah Starla.

"Apa?."

"Gue cuma mau berterimakasih sama lo karena udah nolongin gue,nih gue bikinin lo makanan."Starla menyodorkan kotak bekal yang dia buat tadi khusus untuk Hans.

Hans hanya melirik kotak makan itu."Nggak usah!lo kasih ke yang lain atau lo buang aja."

"Gue bikinin ini buat lo."

"Gue ngga minta lo buat bikinin sampah kaya gitu."

"Jaga mulut lo,gue cuma ngga mau utang budi sama lo,setidaknya hargai pemberian orang lain!."Starla kesal dengan perkataan Hans,jika dia tidak menyukai makanannya tidak apa-apa tapi jangan menghinanya.

"Terserah lo."Hans berlalu pergi dari hadapan Starla,dia tidak mempedulikan Starla yang kesal padanya.

Starla menghela nafasnya pelan,dia melanjutkan langkahnya menuju kelas sembari membawa kotak bekal yang Hans tolak.

Starla langsung mendudukan dirinya dibangku miliknya dan menenggelamkan kepalanya diatas lipatan tangan,Starla sedikit ngantuk karena tadi malam tidak bisa tidur.

"PAGIIIIIII EVERYBODY."Starla terkejut dengan suara teriakan itu,dia tidak jadi tidur karena suara teriakan yang diyakini adalah suara Davin.

"Berisik banget sih lo."Ucap Bara yang terganggu karena kedatangan Davin.

"Bukanya jawab malah marahin gue,payah banget sih babang Bara."Davin berjalan kearah mejanya,lalu mendudukan bokongnya.

"Nyapa sih nyapa tapi ngga usah teriak juga kali,suara lo kaya toa."

"Sewot banget sih,terserah gue lah gue yang punya suara."

"Berisik banget sih lo dav."Ucap Aurora yang juga terganggu oleh Davin,wanita itu sedang sibuk mengecat kukunya.

"Duhh bebep Aurora pagi-pagi jangan marah gitu dong nanti cepet tua loh."

"Jangan goda Aurora vin,inget temen lo suka sama Aurora."Davin mengerti maksud Atta,dia melirik Riel yang sibuk dengan ponselnya.

"Siapa yang suka sama gue?."Tanya Aurora.

"Abang gue lah."Yang menjawab pertanyaan Aurora adalah Ella kembaran Riel.

"Dihhh ogah gue sama dia,bisa gila gue,dia kan sebelah duabelas sama si Davin."

Riel yang merasa tersindir pun melirik kearah Aurora."Jatuh cinta sama gue baru tau rasa lo."

"Gue? jatuh cinta sama lo? jangan mimpi dehh,mending gue nikah sama manurios,udah kaya,ganteng,baik lagi."

"Manurios siapa sih?."Tanya Davin.

"WHATTT LO NGGA TAU MANURIOS!!!."Teriak Aurora histeris.

"JANGAN TERIAK."Davin,Riel,Atta,Bara,Zara,Ela,Moza mengucapkan dengan serempak.

DavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang