Jeon Jungkook

37 6 0
                                    

Ada yang kangen ama book ini? Maaf agak telat, soalnya author lagi sakit plus lagi buat chapter-chapter lanjutan. Maksimal buat chapter-chapter yang kubuat di Vmin fanfic ini harus ada 16 chapter. Jadi, sabar aja dulu, ya? 

Oke, mari mulai membaca~

_______________________________________

Dua hari setelah Taehyung pergi, Jungkook datang untuk menetapi janji. Tentu ia tak datang dengan tangan kosong, di kedua tangannya menenteng 5 kantong plastik yang berisi camilan, susu bayi, dan popok bayi. 

-Panggilan sehari setelah Taehyung pergi-

"Ya halo?" Jungkook mendekatkan benda pipih itu ke telinga.

"Kook, kutitip Jimin padamu. Jaga dia, aku sudah di Eropa, kuharap kau tak mengingkar janji." 

"Ada apa kau ke Eropa?"

"Hanya ada urusan milik Daddy, jaga Jimin, ya? Kumohon."

"Baiklah, kau harus membayarku."

"Oke, akan ku-transfer uang di rekening mu."

"Bagus..., aku akan kerumah Jimin besok. Jaga diri disana, aku akan berjanji padamu bahwa aku akan menjaga Jimin selama batas waktu yang ditentukan, percayakan padaku."

"Baiklah, aku akan percayakan Jimin padamu, kututup sambungan ini, ya? Ada banyak tamu datang."

"Baiklah, kututup." 

Sambungan telepon suara terputus, Jungkook melihat pesan masuk dari rekening bank nya. Ternyata, Taehyung sudah mengirimnya uang sebagai bayaran. 

"Wah, bisa nyewa berapa uke dengan uang ini, ya?" Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia terkekeh ketika melihat iklan pembukaan bar baru, ia mem-booking satu tempat dan menaruh ponselnya didalam tas. 

***

Ding Dong.

Suara bel berbunyi, Jimin dengan terburu-buru berlari kearah pintu sembari menggendong Ji Hyun. 

"Siapa?"

"Jungkook, Jeon Jungkook." Jawab Jungkook acuh. Sebenarnya, jantungnya berdegub kencang didalam sana.

"Anda melamun, tuan Jeon?" Jimin berusaha membuyarkan lamuan Jungkook. 

"T-tidak, aku permisi." Jungkook memasuki rumah Jimin dan tak lupa melepas mantel serta sepatunya. 

Dada Jungkook berdegub tak karu-karuan. Ia berusaha untuk setenang mungkin, tapi nyatanya ia susah mengendalikannya. 

"Ada apa kesini?" Tanya Jimin sembari menaruh 2 gelas berisi jus jeruk. 

"Oh, saat itu Taehyung menyuruhku menjagamu, apakah kau keberatan?"

"Mungkin tidak, sesuai dengan kondisi." 

"Baiklah, aku akan membawa pakaian ganti untuk besok dan seterusnya juga aku ingin meminta izin untuk menginap disini, boleh?"

"Tentu, tapi bantulah aku untuk menjaga 2 bayiku." Jungkook mengangguk dan tersenyum.

Kini, Jimin merasa lega bahwa ia mendapat bantuan seseorang untuk menjaga dua bayinya.


***

Jungkook kini sedang berada di ruangan bermain milik Ji Hyun dan Ji Yoon. Ketiga orang itu bermain dengan akur, sesekali Ji Yoon melempar-lempar mainan kearah Jungkook. Jungkook marah? Tentu tidak, ia sangat senang bermain dengan anak kecil maupun bayi. 

"Ayo makan siang, sudah kumasak tadi." Jimin datang ke ruangan bermain untuk menyuruh Jungkook makan siang.

"Kau sudah makan?"

"Belum, nanti saja. Kau makan dulu baru bermain lagi dengan mereka, kau harus mengisi tenaga."

"Ayo, makan sama-sama. Aku jadi tak enak."

"Baiklah, akan kutidurkan mereka lalu makan bersamamu." Jimin menggendong kedua bayinya sekaligus dan membawanya ke kamar utama. 

30 menit berlalu, Jimin hampir ketiduran akibat menunggu Ji Hyun tidur. Ji Hyun sangat susah ditidurkan. 

"Ji Hyunie-yaa, tidur, ya? Mommy harus makan." Jimin dengan sabar mengelus punggung mungil itu. 

Seakan-akan mengerti apa yang diucapkan oleh Jimin, lima detik kemudian Ji Hyun tidur lelap. Jimin mendesah lega ketika melihat Ji Hyun tidur dengan sangat lelap. 

"Kau sudah selesai makan?" Tanya Jimin ketika melihat Jungkook bermain dengan ponselnya. 

"Belum, aku ingin menunggumu." Jimin mendesah lelah, ia kira Jungkook mau makan sendiri, nyatanya tidak. 

"Ayo makan, sepertinya sudah dingin semuanya. Apakah baik-baik saja?" Jungkook mengangguk

"Aku sudah biasa memakan makanan instan. Jikalau itu dingin, aku baik-baik saja." Jungkook menyengir.

"Baiklah, selamat makan." Jungkook mengangguk dan mengambil sumpit serta sendoknya, bersiap untuk mengambil makanan yang ada di mangkuknya.

***

"Kau ingin mandi terlebih dahulu?" Tanya Jungkook ketika ia ingin masuk kedalam kamar mandi

"Nanti saja, kau duluan." Jungkook mengangguk dan mengambil peralatan mandinya dan masuk kedalam kamar mandi. 

Didalam kamar mandi, tanpa sadar Jungkook melamun. Membayangkan Jimin sedang memeluknya dan membisikkan sesuatu. 

Lamuan Jungkook buyar ketika mendengar suara pintu diketuk dengan keras, 

"Hei Jungkook-ssi, kau tak apa?!" Teriak Jimin dari luar kamar mandi. 

"Ya! Aku tak apa! Aku hanya melamun!" Jawab Jungkook dengan kuat. 

"Cepatlah, aku ingin memakai WC." Ucap Jimin sembari menahan hajatnya. 

"Baiklah, aku akan kelaur secepat mungkin." Jungkook mengguyur badan yang penuh sabun dan melilitkan handuk di perutnya, menutupi kemaluannya. 

"Kau tak apa?" Tanya Jungkook saat melihat Jimin menahan hajatnya.

"Ya, cepat keluar, aku tak tahan." Jimin mendorong tubuh Jungkook dan memasuki kamar mandi dengan paksa. 

***

Tbc

Maaf hanya segini, yah seperti yang kalian tau:)  Maaf kalau alurnya berubah, juga maaf untuk para pembaca yang dulunya sudah membaca bagian ini dengan alur yang berbeda. Kini, author mau part ini agak ringan, gak banyak konflik. So, author mau minta maaf kalau alurnya berubah. 

See u in the next chapter.

writed[2021-08-12]

rewrited+revisi[2021-11-24]

Vmin Fanfiction : Don't Go Kim Taehyung [END✔] [DON'T GO THE SERIES 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang