Jisung melihat semua adegan itu di depan matanya, sialnya ia sudah memanas melihat semua itu, dan di tambah Shina di cium oleh Ryujin, padahal cuaca nya tidak terlalu panas, tak ada matahari malah ia merasa sangat panas.
"ck gak bisa di biarin nih, apaan banget cium cium cewe gua, dasar gatau diri" ucap Jisung kemudian menghampiri Shina dan Ryujin yang tengah berciuman.
"Shina!"
Shina panik dan tubuh nya bergetar melihat ekspresi wajah Jisung yang seperti nya tengah emosi, ia takut Jisung akan menyakiti Ryujin.
"J-jisung itu t-tadi ga kayak yang kamu pikirkan kok, aku-"
"aku tau, sayang" setelah itu Jisung menarik tangan Shina hingga ia berdiri di belakang Jisung.
"sayang? Shina maksud dia ini apa? kenapa manggil kamu sayang?" tanya Ryujin, Shina kali ini tak berani menjawab pertanyaan Ryujin.
"lo udah putus 'kan sama Shina? jadi gausah lagi lo ketemu sama Shina, karena gua adalah pacar dia, paham lo sampe sini?"
"dih sorry aja ya, gua belum iyain keputusan Shina, jadi gua sama dia belum putus" ucap Ryujin yang tak menyerah sama sekali, Jisung tentu takkan menyerah juga.
sedangkan Shina, ia takut kedua nya akan berkelahi main kasar, Ryujin itu perempuan dan tak seharusnya Jisung menyakiti seorang perempuan.
"lo mau gitu keluarga Shina tau hubungan kalian? lagian juga ini jalan yang ga bener, ga seharus nya lo sama Shina saling cinta! lo terima keputusan Shina atau gua kasih tau yang sebenernya ke keluarga Shina?!" setelah mengatakan itu Jisung mengeluarkan smirk nya.
Ryujin memiringkan wajahnya, "sekarang jadi orang ketiga ga mandang gender ya, miris" ucap Ryujin.
"mending lah gua naksir Shina, daripada lo udah tau hubungan ga di restuin masih juga lanjut"
"emang lo udah di restuin gitu?!"
"ya pasti lah! gua 'kan cuma sepupu tiri Shina, kalo keluarga gua dan Shina tau pun mereka ga akan masalah dan bakal merestui"
Ryujin terdiam, ia tak bisa melakukan apapun lagi, ia tak bisa memperjuangkan hubungan nya dengan Shina, ia takkan ingin Shina dibenci oleh keluarga nya hanya karena memiliki hubungan lebih dengannya.
"ayo kita pulang, udah cukup diskusi nya" ucap Jjsung kemudian menarik tangan Shina pergi dari sana.
"tu cowo emang ada bener nya, kenapa coba gua begini, maafin gua Shina" gumam Ryujin sambil menyaksikan Shina melangkah pergi dari sana bersama Jisung.
******
Shina dan Jisung telah sampai di apartemen, sepanjang mereka berjalan Jisung hanya diam namun Shina tau ia sedang meredakan emosinya.
"enak ya tadi ciuman sama Ryujin? kamu suka?" sangat jelas Jisung cemburu kepada Shina, jelas itu membuat nya bingung ingin menjawab apa.
"ee engga gitu Sung, a-aku cuma-"
"cuma apa hm? kepengen aja? ck sini ikut aku" ucap Jisung dan setelah itu ia menarik tangan Shina menuju ke kamarnya. Jisung menutup pintu kamar nya dan tentu saja ia mengunci pintu itu dan beralih ke Shina.
Jisung menarik tangan Shina dan mendudukkan nya di kasur, Shina hanya diam dan pelan pelan menatap Jisung.
"aku tuh ngga suka punya aku disentuh orang lain siapapun itu, apalagi sampai ciuman kayak tadi, aku benci" ucap Jisung, Shina hanya mendengarkan tanpa ingin menjawab ucapan Jisung itu.
"Kmu milik aku Shina, ga ada yg boleh sentuh kmu selain aku" ucap Jisung lagi dan menatap lekat mata Shina.
Jisung mendekatkan wajah nya ke Shina, mata mereka bertemu, "kamu milik aku Shina, hanya milik Jisung Park" kemudian Jisung menatap bibir Shina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cousin be My Boyfriend - Park Jisung
Fanfic"Jangan deket-deket gue Jisung, gue sepupu lo!!" -Shina "Tapi cuma sepupu tiri Shina, you are my baby girl" -Jisung "no, I don't need your love" -Shina "oh really? let's we see" -Jisung. suka book ini? disini Jisung bkn jdi cowo manis melainkan bad...