04.55 AM
Jisung terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah Shina yang masih nyenyak dalam tidurnya, Jisung terkekeh karena Shina sangat imut pikirnya. Tangan Jisung terangkat untuk mengusap rambut Shina lembut dan Shina tak sama sekali merasa terganggu, Jisung tersenyum dan mengecup kening Shina.
"I love you, baby~" ucap Jisung setelah mencium kening Shina dan ia pun duduk untuk mengumpulkan nyawanya.
Setelah itu Jisung beranjak turun dari kasur, merapikan selimut dan mengambil seluruh pakaiannya yang berada di lantai, ia pakai baju-bajunya kemudian ia pergi keluar dari kamar Shina menuju kamarnya sendiri.
05.45 AM
Shina membuka matanya namun Shina masih merasa ngantuk, mengingat kejadian semalam Shina menoleh ke samping nya dan melihat Jisung telah tidak ada di samping nya, Shina mencoba untuk duduk namun ia tersadar bahwa dirinya tak memakai sehelai benang pun di tubuhnya, Shina menutupi tubuhnya dengan selimut merasa malu.
Shina juga merasa agak nyeri di bagian bawahnya, ia mulai berasumsi bahwa ia mungkin tidak bisa berjalan.
Shina melihat ke arah seluruh ruangan, baju-bajunya di mana-mana, karena aktivitasnya dengan Jisung tadi malam pastinya.
"berantakan banget anjir, ini kalo gue gak bisa jalan gimana gue bisa rapihin kamar gue" oceh Shina yang masih duduk di atas kasur.
Namun kemudian Shina terdiam dan mulai berpikir sejenak.
"Jisung keluar nya di dalem apa di luar ya? Arghh... kalo di dalem.. banyak gak ya? gue gak mau positif..." ucap Shina yang khawatir dan panik karena aktivitas nya kemarin.
Shina menunggu satu jam dan ia mulai merasa bahwa dirinya sudah bisa jalan walau agak kesusahan dan sangat pelan sekali jalannya.
Shina merapikan kasurnya terlebih dahulu, ia melihat ada noda merah di kasurnya, Shina tersenyum miris melihat noda itu, Jisung benar-benar membuatnya telah kehilangan hal yang berharga baginya.
"ini pasti gara-gara semalem, Jisung lo beruntung banget dah, pengen gue penggal pala lo" ucap Shina geram kemudian ia pergi ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Shina terus memikirkan hal itu, ia sangat takut ia positif hamil, ia masih kelas 1 SMA, hidupnya masih panjang dan ia harus mengalami ini, belum lagi reaksi dari orang tuanya jika tahu semua ini.
Karena sekolah online Shina hari sabtu libur dan hanya mengisi absen saja, jadi ia bisa santai hari ini, namun kejadian tadi malam tidak bisa membuatnya santai.
Shina lanjut mandi dan setelah itu ia memakai baju kaos warna hitam dan celana pendek hitam, Shina mulai rutinitas nya dengan skincare pagi nya.
Setelah selesai Shina keluar dari kamarnya dan ia terdiam sejenak di depan tangga, untuk berjalan saja ia sangat kesusahan dan sekarang ia harus menuruni tangga, ingin rasanya Shina mengutuk tangga itu menjadi sebuah perosotan.
Shina tak punya pilihan lain dan ia mulai menuruni tangga perlahan, ia merasa semakin nyeri saja di bawahnya, dan sekitar 10-15 menit ia pun sudah menuruni tangga itu dan berjalan menuju meja makan, di sana ada Jisung, Yunji, dan Ros.
"Na, kok lu jalan nya begitu? Lu lagi sakit?" Tanya Yunji, Shina sedikit terkejut dan tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, Shina bingung ingin menjawab apa.
"ah.. a-anu... t-tadi malem gue..."ucap Shina terbata-bata sambil masih mencari alasan yang tepat, ia melihat ke arah Jisung dan Jisung menatapnya dengan senyuman manis nya, Shina menatap tajam Jisung.
"tadi malem lo kenapa?" tanya Yunji lagi.
"ehmm... gue.. olahraga kecil hehe, pengen kecilin paha gue nih lo liat hehe" ucap Shina sambil menunjukkan pahanya, Yunji mengangguk paham dan sepertinya langsung percaya dengan ucapan Shina.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cousin be My Boyfriend - Park Jisung
Fanfiction"Jangan deket-deket gue Jisung, gue sepupu lo!!" -Shina "Tapi cuma sepupu tiri Shina, you are my baby girl" -Jisung "no, I don't need your love" -Shina "oh really? let's we see" -Jisung. suka book ini? disini Jisung bkn jdi cowo manis melainkan bad...