Episode 18: Really? 4/4

646 59 22
                                    

Happy reading!!


"HAHHH..." Jeonghan terbangun dari tidurnya dengan peluh yang membasahi keningnya. Matanya basah karena tidurnya tadi. Ia tidak menyangka bisa mendapatkan mimpi seperti itu.

Ia menoleh ke arah sampingnya. Beruntung tadi hanya mimpi ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika itu benar-benar terjadi. "Heh bangun dah pagi." Ucapnya sembari membangunkan wanita rubah yang tertidur di sampingnya.

Wanita itu hanya menggeliat lalu menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebal. "Ishh Wonu bangun gak lu?!" Teriaknya sembari mengusik tidur nyaman temannya.

"Diem!" Jawabnya membuat Jeonghan murka. Astaga dia baru aja mimpi buruk loh malah gini sekarang.

"Ayo bangun gumiho! Minhyuk gue culik baru tau rasa lo?!"

"Eonnie jangan berisik ihh!!" Wonwoo melempar boneka yang ada di sebelahnya ke arah Jeonghan.

"Bodo ah gue juga ngantuk."

Jeonghan yang juga masih mengantuk pun kembali memejamkan matanya. Ternyata ini masih pukul 6 pagi pantas saja masih dingin.


Seungkwan terbangun dari tidurnya. Ia mengedarkan pandangannya ke arah sekitarnya lalu setelah itu segera menyambar ponselnya yang ada di sebelahnya.

"Hoammm..."

Jari-jari lentiknya menggeser foto-foto di media sosisl miliknya. "Ini keknya bagus deh tempatnya. Harus ajak eonnie nanti." Monolognya.

"Eonnie." Panggil Seungkwan pada Minghao yang masih tertidur di sampingnya.

Minghao hanya menjawabnya dengan guaman. "Hmm?"

"Nanti ajak Hana ke sini ya eon." Ucapnya lalu di balas deheman oleh sang empu.

"Ah mumpung gue lagi mood mandi sekarang sabi lah." Setelah itu ia segera pergi keluar kamar untuk membersihkan diri.

Saat sudah berada di luar kamar ia mendapati salah satu eonnie-nya sedang duduk santai di ruang tengah. Tumben udah pada bangun padahal masih jam 7 pagi.

"Eonnie." Sapanya lalu berjalan mendekati eonnie-nya itu.

Jihoon menoleh ke arah Seungkwan yang baru saja keluar kamar. "Apa?" Tanyanya.

"Ayo nanti jalan-jalan bareng cimit-cimit gue kangen mereka." Ajaknya.

"Bilang ke emak-nya dong gue kan gak punya anak njir." Jawabnya membuat Seungkwan mengerucutkan bibirnya.

Ia menoleh ke arah kamar eonnie tertuanya yang masih tertutup rapat. "Eonnie yang lain belum pada bangun?" Tanyanya pada Jihoon lalu di balas anggukan.

"Oke gue bakal bangunin!" Ucapnya penuh semangat.

"Sana... Kalo gak di kunci hahahahaa..." Jihoon tertawa karena kamar milik eonnie tertuanya dan sahabat rubahnya itu selalu di kunci jika mereka berdua berada di dalam kamar.

Seungkwan segera bangkit dari tempat ia duduk. Tujuannya kali ini adalah kamar kedua eonnie-nya.

Tok... Tok.. Tok...

"Eonnie bangun!!" Pekiknya sembari menggedor-gedor pintu kayu itu.

Tidak ada jawaban sama sekali. Seungkwan pun tidak kehabisan akal.

"Eonnie ada oppa di depan ayo bangun!!" Namun tetap saja tidak ada jawaban.

"Astaga sumpah ya pingin gue dobrak." Gerutunya membuat Jihoon yang duduk tidak jauh darinya tertawa terbahak-bahak.

You Don't Know - SVT GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang