🔥part 21🔥

240 28 0
                                    

-happy reading☺️😉-

Terlihat seorang pria yang tengah telanjang dada dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Berkaca lalu menggunakan deodoran dan juga parfum favoritnya. Pria itu berjalan kearah lemari mengambil kemeja putih serta celana hitam panjang untuk digunakan bekerja.

“Males banget buat kerja hariini. Tapi si Bangs*t itu terus gunain perusahaan papa buat kesenangan dia” ucap Jason kesal
Setelah menggunakan pakaiannya, Jason segera turun untuk sarapan.

Seperti biasa, sarapan nya hanya sandwich dengan keju mozzarella kesukaannya serta susu yang sudah terletak di samping piring sandwich.

Jason duduk di kursi seraya menggunakan dasinya yang tadi belum sempat ia pakai, menaruh tas kerjanya di kursi kosong sampingnya. Setelahnya ia langsung melahap sandwich dengan beberapa gigitan nya sampai habis, tak lupa juga ia meneguk susu putih itu sebagai akhir dari sarapannya.

“Kau membawa sereal itu untuk siapa?” tanya Jason yang melihat asistennya membawa nampan berisi semangkuk sereal.

“Ini sarapan untuk nyonya, tuan”

Jason mengangkat satu alisnya untuk mencerna ucapan asistennya. Hingga akhirnya tersadar sesuatu, Jason merogoh tasnya mengeluarkan sebuah kunci lalu berlari dengan diikuti oleh asistennya.

Brakkk!!!

Pintu terbuka, Jason melihat gadis itu sudah pucat dan lemas di dalam bathtub dengan air yang sudah sedikit keruh

“Nyonya” ucap asistennya
Jason melepaskan jas besarnya dengan tergesa-gesa lalu ia taruh di sisi bathtub. Jason langsung meraih tubuh telanjang ingin menutup tubuh itu dengan jas yang ia lepas tadi. Menggendong ala bridal style. Berlari keluar kamar mandi dengan nafas yang tersengal-sengal membawanya ke kamar Claudia.

Jason meletakkan tubuh itu di atas ranjang dengan perlahan lalu menatap beberapa pelayan yang sekarang sudah berada di kamar Claudia.

“Apa yang kalian lihat?! Cepat panggil dokter!!” ucap Jason
Asisten nya pun mengangguk, melangkahkan kaki keluar untuk menelfon dokter.

Jason menatap wajah pucat gadis itu dengan perasaan bersalah. Menarik selimut untuk menutupi tubuh Claudia agar tidak kedinginan

“Pakaikan dia baju, aku akan membatalkan rapat kerjaku hari ini. Aku tunggu di luar, aku akan masuk lagi bersama dokter nantinya” ucap Jason

“Baik tuan” ucap pelayan, Jason mengangguk, menatap gadis itu sebentar lalu melangkahkan kakinya keluar.

“Batalkan rapat ku untuk hari ini dan besok. Ada beberapa kegiatan yang harus aku lakukan” ucapnya pada ponsel yang menempel di telinganya dengan bryan, si tangan kanan nya.

“Dan jangan lupa selalu perhatikan gerak-gerik Marshel Ardhianata. Berikan laporan kepadaku secepatnya”

Jason segera menutup sambungan teleponnya saat asistennya mengatakan dokternya sudah datang.
Lelaki itu melihat Claudia yang tengah diperiksa oleh dokter dengan sesekali dokter itu menatap Jason, membuatnya sedikit bingung dan bertanya-tanya.

“Gadis ini butuh istirahat untuk sementara waktu, dia mengalami stres dan juga demam. Saya berharap gadis ini makan dengan teratur” ucap sang dokter

“Dan saya akan mengirimkan beberapa obat secepatnya. Tolong diperhatikan kondisinya setiap waktu” sambung dokter

“Baik dok, terimakasih”

“Baik klo begitu saya permisi” pamit dokter itu dan keluar dari kamar Claudia

Jason menatap punggung dokter itu hingga menghilang dari pandangannya. Beberapa pelayan dan juga asistennya sudah keluar, menyisakan Claudia dan Jason saja.

Jason menghela nafasnya seraya mengusap wajahnya kasar.
Menghampiri gadis itu dan duduk di tepi ranjang menatap Claudia yang berbaring lemah di atas kasur.

“Sorry , gw terlalu berlebihan sama Lo” liriknya seraya menggenggam tangan gadis itu dengan elusan lembut darinya
Jason sangat merasa bersalah Sekarangg. Dari mana saja jason ini? Kenapa baru menyadarinya sekarang?

Di pinggirkan nya beberapa anak rambut Claudia yang menutupi wajah cantiknya itu. Baru kali ini Jason menatap wajah gadis itu dengan detail. Mulai dari mata, hidung, dan juga bibir. Cantik batin Jason

“GA BISA APA GW DAPET KETENANGAN GW SENDIRI?! APA GW GABISA UNTUK BERSENANG SENANG SEBENTAR, HAHH?! GW CAPE KEK GINI TERUSS!!!”

Kata-kata itu terlintas di benak Jason, semakin disadari bahwa dia sudah menghalangi kebahagiaannya serta kebebasan gadis itu. Tapi, malah ia mengurungnya di sini.

*FLASHBACK KEMAREN SORE*

Jason membawa mobilnya ke pekarangan bensinnya setelah bertemu dengan papa tirinya, hendak memberhentikan mobilnya di depan pintu masuk. Namun, iya menghentikan mobilnya saat melihat Evans membawa Claudia ke dalam mobilnya dan mobil itu berlalu begitu saja. Tak sadar jika Jason tengah berada di belakangnya.

“Mau kemana mereka? Berani-beraninya Evans keluar membawa Claudia begitu saja tanpa sepengetahuan gw!” Jason geram, hingga akhirnya ia berniat untuk mengikuti kemana mobil itu pergi.

Jason berdiri lebih jauh dari mereka agar tidak terciduk bahwa kini ia sedang mengawasi mereka. Di sana Claudia sangat ceria dan bahagia saat melihat tupai bersama Evans.

Jason tidak suka itu, gadis itu tidak seharusnya tertawa untuk Evans. Entah kenapa ada perasaan tidak rela jika senyuman atau tawaan itu dilihat oleh orang lain selain dirinya. Bahkan dirinya pun tak pernah melihat wajah gadis itu tersenyum padanya.

Claudia dan Evans berjalan berpindah lokasi pada sebuah tempat duduk di tepi sungai. Hingga akhirnya Evans pergi dari sisi Claudia. Gadis itu beranjak dari duduknya menuju pembaca sungai melihat ia tengah bergurau dengan seekor bebek yang sedang mencari ikan.

Jason tersenyum melihat gadis itu amat menggemaskan dari setiap kata yang dilontarkan selalu bebek diadakannya itu walau sang bebek tak memperhatikannya sama sekali.

“Menggemaskan” ucap Jason
Jason hendak menghampiri gadis itu tapi ia urungkan saat melihat Evans kembali membawa 2 botol air mineral di kedua tangannya dan menyodorkan satu botol air kepada Claudia.

Ya, Jason geram dan memutuskan untuk pergi dari sana. Tak mau lama-lama lagi melihat mereka berdua.

*FLASHBACK OFF*

To be continued...

SIT DOWN!! [S1] (JASON WILIAM WINATA) Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang